satu

1.4K 78 9
                                    

"saya sama yunho cuma nyelamatin temen kami yang lagi dikeroyok. emangnya, itu dosa ya?"

"tapi, apa harus buat seisi gudang berantakan?"

"mereka yang mulai duluan, pak!"

yunho mengepalkan tangannya keras. sedari tadi ia belum membuka mulut. semua pertanyaan selalu dijawab mingi. ia hanya menonton aksi mingi dan sang kepala sekolah perang urat.

"gak adil banget. sekolah macam apa ini, anjing?!"

"song mingi! bahasanya!"

"masa bodoh."

"sekarang, saya mau kalian semua bersihkan--"

"ayahku gak akan suka ini." setelah bosan hanya diam saja, yunho mau membuka mulut. dengan santai, ia memotong perkataan sang kepala sekolah. kemudian menunjukkan layar ponsel yang menunjukkan kontak sang ayah. "kalau papamu gimana, ming?"

mingi membalas tatapan yunho tak kalah nakal. ia juga melakukan hal yang sama dengan sang sahabat. "papaku juga gak akan suka kalau anak kesayangannya diginiin."

sang kepala sekolah dibuat tidak berkutik.

macam macam dengan mingi dan yunho, sama saja dengan cari mati. sekolah itu bukan apa apa tanpa bantuan dari orang tua mereka berdua.

papa mingi si ketua yayasan. dan ayah yunho donatur terbesar. keduanya begitu berpengaruh untuk sekolah.

"sekarang... gimana, pak? mau semua uangnya ditarik ayah saya? habis itu, bapak ditendang papanya mingi dari sini."

"apalagi, liat mukanya yunho deh, pak." mingi menunjukkan satu luka sayatan cukup panjang di bawah mata yunho. itu didapat dari satu gadis yang tidak sengaja mencakar wajahnya di tengah tengah pertengkaran tadi. "wah, bisa bisa bundanya yunho ikut ngamuk di sekolah."

"o-oke... maafkan saya."

yunho dan mingi tersenyum penuh kemenangan. yang seharusnya meminta maaf mereka, kan?

tapi tak apa lah. toh, baru kali ini yunho menggunakan kekuasaan sang ayah untuk menyelamatkan diri dan teman baiknya.

"dan lagi." yunho menunjuk 5 orang gadis yang sedang tertunduk tidak berdaya. "keluarin mereka semua. blacklist sekalian. biar gak bisa sekolah lagi selamanya."

"tunggu! mingi! yunho! kami minta maaf!" dengan kompak semuanya menjatuhkan diri lalu berlutut di depan kaki yunho. "jangan lakuin ini... kita bakal lakuin apa aja asalkan-- ah!"

yunho menendang keras tangan seorang gadis yang menyentuh ujung sepatunya. kemudian mendecih. "aku jadi pengen ganti sepatu. ayo, ming." yunho berbalik badan lalu keluar dari ruangan tersebut.

"oh, iya. tolong segera diselesaikan ya, pak~"

||

"gila, kamu keren banget, yun. aku aja gak kepikiran buat telepon papa tadi."

yunho hanya tertawa bak anak kecil. bahkan ia sedikit melompat lompat dalam perjalanannya ke ruang uks. "gak tau. aku kepikiran aja. siapa sih yang berani lawan ayah?

sumpah. aku gak biasa banget akting sok cool kaya tadi. aku kan bayi retriever~ lalalalalalala~"

mingi memutar bola matanya malas. sumpah, dia sangat ingin menendang yunho kalau ia sudah menyebut dirinya sendiri bayi retriever. "terserah kamu. btw, itu katsu sama nasi buat siapa?"

"buat si cantik lah."

cklek.

"huh?"

senyum terbit di wajah kedua pria tinggi tersebut ketika melihat 'si cantik' yang sudah terduduk di ranjangnya. "pagi~" sapa yunho ramah sembari berjalan masuk.

indestructible🔞 - minyunjoong[discontinued]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang