23: Live

1.4K 87 41
                                    

YOU POV

Untuk mencairkan suasana antara diriku dan Jaehyun, sengaja aku buat siaran langsung di instagram pribadi milikku yang ternyata tidak dalam posisi terkunci. Aku baru menyadari pengikut ku yang semula hanya 1600 orang bertambah hingga 12000 orang berkat pengaruh situs dan para master yang menjalin kedekatan intens denganku. Banyak dari penggemar para master tampan yang mempertanyakan hubunganku dengan idola mereka, tapi aku rasa aku tak perlu menjawabnya satu per satu. Biar waktu saja yang menyelesaikan kesalahpahaman ini, sementara aku mendalami julukan baru yang mereka buat untukku, yaitu Jalang NEORUM.

Penonton live instagramku menyentuh angka 200 orang padahal baru lima menit aku mulai siaran tersebut dan masih berisikan diriku yang terus berusaha meluluhkan dinding es yang Jaehyun bangun atas rasa cemburunya. Saat ini, aku sedang di gendong Jaehyun di belakang tubuhnya sambil berkeliling taman yang berada di belakang rumah NOERUM. Sengaja aku tak mengenakan sendal agar lelaki itu mau bertanggung jawab atas diriku dan tidak bisa mengerjai ku balik selama sesi hukuman untuknya berlangsung.

Aku baca deretan komentar yang para penonton berikan untuk Instagram Live tersebut.

"Y/n, lagi sama siapa? Aku lagi sama Jaehyun guys, sapa dulu pengikut instagramku dong, pak!" aku baca salah satu komentar yang langsung pula aku balas dengan membawa handphone milikku untuk merekam kami berdua dari depan. Jaehyun hanya menampilkan senyum tipis di wajahnya sambil melihat ke arahku melalui pantulan kamera handphone tersebut.

"Lagi ngapain kak? Kami lagi berkeliling taman belakang rumah ini guys. Jaehyun menggendongku karena gara-gara dia aku tak bisa berjalan normal!" kesal ku tanpa sadar memanyunkan bibirku sambil menoleh ke arah Jaehyun yang hanya tersenyum manis mendengar keluhan ku tersebut.

"Emang kakimu Jaehyun apain? Patahin kah? Ya ngak dong. Semalam, kami bertanding gelud, tapi Jaehyun mengeluarkan seluruh tenaganya agar bisa menang dariku. Makanya keadaanku sampai seperti ini." jelas ku sukses memecah tawa diantara kami berdua. Membuatku menyadari kalau telinga lelaki itu berubah warna semakin kemerahan seiring senyuman yang tak lekang di wajahnya. Sadar atas ekspresi kebahagiaan yang tergambar di wajah lelaki itu, sengaja aku arahkan kamera ke depan wajah Jaehyun lalu meminta, "Jelaskan yang sebenarnya terjadi dong pak, jangan senyam-senyum aja!" yang aku tujukan untuk menggoda lelaki itu. Namun dengan santainya Jaehyun berkata, "Semalam, kami bercinta-" yang langsung aku bawa kamera tersebut menyorot mukaku yang terkejut atas ucapan nekat lelaki itu.

"Sepertinya saya salah meminta penjelasan guys, narasumbernya sedikit brutal." sindir ku sambil memukul dada Jaehyun pelan, membuat lelaki itu tertawa semakin kencang. Aku baca lagi komentar yang muncul akibat ucapan sembarangan Jaehyun itu, "Berapa ronde kak? Pantes leher kak Jaehyun dan kak Y/n penuh tanda kemerahan!" langsung aku lihat leher Jaehyun yang memang terdapat banyak tanda kemerahan bekas permainan kami semalam. Membuatku tersenyum tipis lalu memutar kameranya menjadi kamera belakang.

"Dirumah kami ada kolam ikan yang tidak ada ikannya guys!" aku menyorot random kearah kolam ikan berukuran besar di depan kami tersebut, namun Jaehyun malah menurunkan tubuhku untuk berpijak pada sebuah batu besar yang berada tepat di pinggir kolam tersebut. Otomatis aku ubah posisi kamera menjadi kamera depan kembali saat Jaehyun seperti ingin mendorongku agar terjatuh ke dalam kolam ikan itu.

Otomatis membuatku memeluk tubuh lelaki itu erat yang memancing Jaehyun semakin bersemangat menggodaku, "Jae, ih! Jangan didorong, kita memang belum mandi tapi jangan mandi disini juga!" teriakku ketakutan saat Jaehyun semakin ingin menjatuhkan tubuhku ke belakang, namun walau begitu ia juga begitu kokoh menahan ku menggunakan kedua tangannya yang melingkar erat di pinggangku. Jaehyun tertawa kencang sambil menenggelamkan wajahnya di dadaku, membuatku refleks menaikkan kamera handphoneku untuk hanya menyorot wajahku. Ah, live instagram ini tak boleh diisi oleh konten senonoh!

"Emang bapak Jaehyun ini diem-diem iseng banget!" responku pada banyak komentar yang menertawakan momen tersebut. Setelah Jaehyun puas menertawakan ku, aku kembali membawa kamera tersebut menyorot ke arah kami berdua dari samping. Jaehyun sedikit mendongak untuk menatap mataku lamat, aku elus sisian wajah Jaehyun dan berhenti di lesung pipi lelaki itu. Aku tekan lesung pipinya sambil mengatakan, "Andai lesung pipi ini adalah tombol agar kau tidak marah, aku ingin menekannya berulang kali agar kamu tak ngambek lagi denganku." ujar ku semakin menciptakan rona merah di wajah lelaki itu.

Jaehyun tangkup wajahku lalu membawa wajahku mendekat ke arahnya untuk menggesekkan hidung kami. Hanya sesaat sebelum lelaki itu bisikkan sebuah kata yang sedari tadi ingin sekali aku dengar terucap oleh lelaki itu, "Maafkan aku ya?". Semakin mengembangkan senyuman di wajahku, namun masih ada satu hal yang mengganjal perasaanku mengenai lelaki itu. Aku gelengkan kepalaku untuk mengatakan, "Sebenarnya, masih ada satu hal yang membuatku kesal padamu, Jaehyun. Makanya aku selalu bersikap kasar dan menjawab ucapan mu dengan ketus." jujur ku, perlahan tapi pasti menghilangkan senyuman di wajah lelaki itu.

Aku elus sisisan wajah Jaehyun menggunakan tanganku yang lain sementara tangan kiriku masih memegang handphone milikku untuk merekam momen ini. "Apa itu?" tanya Jaehyun yang langsung aku jawab dengan suara yang lembut dan sangat berhati-hati agar tak menyakiti hati lelaki tampan di hadapanku ini. "Aku kesal karena kau pernah mengatai ku murahan setelah aku bermain tanpa perintah master dengan Johnny. Aku tak seperti yang kau bayangkan, Jaehyun." ucapku akhirnya berhasil membawa lelaki itu pada ingatan menyakitkan tersebut. Rasa bersalah tergambar jelas di wajah Jaehyun seiring tangannya yang menuntun jari telunjukku untuk menekan lesung pipinya, "Maafkan aku ya, aku tak bermaksud menyakiti hatimu, aku begitu kesal saat itu sehingga tak memikirkan lagi perkataan yang keluar dari mulutku." jelas Jaehyun dengan mata yang menyiratkan ketulusan dan perasaan bersalah yang sangat mendalam.

Tanpa perlu berpikir panjang, aku ulaskan senyuman di wajahku lalu menganggukkan kepalaku, "Iya, aku maafkan, tapi setelah ini tolong utarakan segala perasaanmu secara baik-baik ya. Aku pasti akan mendengarkannya. Okay, bapak Jaehyun?" tanyaku sambil terus mengelus wajah Jaehyun menggunakan sebelah tanganku.

"Bapak?" tanya Jaehyun seolah meminta penjelasan dari panggilanku tersebut. Aku tertawa pelan lalu menjawab, "Bapak kan artinya, Daddy!". Jaehyun ulaskan senyuman di wajahnya sebelum menyatukan bibir kami secara tiba-tiba, membuatku terkejut dan refleks ingin menghentikan siaran langsung tersebut, namun Jaehyun malah mengambil alih handphone milikku seraya menuntunku menangkup sisi wajahnya menggunakan kedua tanganku.

Jaehyun lumat bibirku dengan kesan menuntut seiring ia dekatkan kamera tersebut mendekat ke arah kami. Sempat ia lepaskan ciuman kami sesaat untuk mengatakan, "Aku mencintaimu, Y/n." Dan kembali menyatukan bibir kami tanpa perlu menunggu balasan dariku. Jaehyun jeda siaran langsung tersebut untuk menggendong tubuhku kembali ke rumah. Jaehyun masih mencium bibirku saat ia menggendong tubuhku menuju ke arah rumah. Dapat aku lihat perhatian lelaki itu yang kadang teralihkan oleh sesuatu yang menganggu perjalanan kami, namun ia sama sekali tak ingin ciuman kami terputus. Jaehyun dudukkan diri di sebuah ayunan kayu berukuran besar dan membawa tubuhku untuk duduk di atas pangkuannya. Setelah ia lanjutkan kembali siaran langsung tersebut dan menempatkan handphone milikku pada tempat yang strategis. Jaehyun kembali menarik wajahku untuk berciuman seiring ia sandarkan tubuhnya pada ayunan tersebut.

Instagram live tersebut kami penuhi dengan kegiatan saling menggoda dan berciuman penuh hasrat yang membuat penonton kami semakin bertambah hingga menyentuh angka 100k penonton. Aku memang sengaja membangun hubungan yang begitu intens dengan lelaki tampan ini agar kebenaran NEORUM sedikit tertutupi oleh hubungan kami. Persetan dengan penggemar Jaehyun, biarkan saja mereka terus menaruh benci padaku, yang jelas aku yang berhasil mendapatkan hatinya. Kalian iri? Syukurlah!

TBC

NEORUM Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang