BEBERAPA BAGIAN CERITA DI PRIVATE, HARAP FOLLOW SEBELUM BACA ! ! ! ON GOING!
! ! ! 21+ KEKERASAN DAN ADEGAN DEWASA CONTENT ADULT! ! !
.
.
.
"𝐌𝐲 𝐬𝐞𝐱𝐲 𝐋𝐚𝐝𝐲" Author ganti judul menjadi "𝐓𝐡𝐚𝐭'𝐬 𝐌𝐲 𝐌𝐚𝐧" cuz seperti nya judul yang ini...
!W A R N I N G! Yang masih belia mundur dulu yah, bab ini 18+
Komen kalau nemuin typo!
. . .
02. CLUB
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Pandangan Bianca goyah, Efek minum alkohol menjadi alasan utama nya kali ini. Sakit perutnya selalu bisa hilang bersamaan dengan wajah cemberut nya setelah mencicipi satu hingga beberapa gelas alkohol.
Dia menatap ke depan mejanya, kosong semua botol minuman disana sudah ia habiskan. Tubuhnya berjalan sempoyongan menuju meja bartender, “Glen! Satu lagi!” teriaknya mencoba mengalahkan suara keras musik DJ.
Bartender pria yang bernama Glen itu mengangguk,“Ini yang terakhir! Lo uda mabuk! Totalnya 278.999” balas Glen memberikan pesanan Bianca.
Bianca menyatukan jempol dan jari telunjuknya membentuk bulatan, dan ketiga jari sisanya dia angkat sebagai balasan seolah mengatakan‘Oke’ .
Bianca menarik tiga lembar uang seratus ribu dari dalam dompetnya dan menyodorkan nya pada Glen,“Tumben banget lo sendiri, yang lain pada kemana?" tanya Glen.
“Lagi pada ngirit takut kena PHK,” jawab Bianca sembari terkekeh. Glen ikut tertawa sebentar kemudian kembali bergelut dalam pekerjaan nya.
Di teguk nya satu gelas alkohol itu kemudian dia terdiam sejenak, merasakan gejolak lambung yang seolah melompat ingin keluar pertanda dia akan muntah.
“Fuck!” umpat nya sembari menutup mulut. Mencoba menenangkan diri. Bianca akui dia memang tidak terlalu bisa minum alkohol. Tapi tetap saja nekat, rasanya dia butuh obat penenang di setiap masalah yang menghadang. Dia bukan tipe orang yang suka membagi masalahnya dengan orang lain, apalagi setelah kehilangan sosok ibu dari kehidupannya.
Kepalanya seolah berputar tiga ratus enam puluh derajat, “Toilet Bi! Awas aja kalau muntah disitu” ancam Glen menatap wanita itu kesal. Bianca melihat ke atas langit-langit Club, membiarkan apa yang seharusnya dia keluarkan kembali masuk.
“Oueekkk....”
Bukan. Itu bukan Bianca, itu adalah gadis lain yang secara tidak sengaja muntah di sebelah Bianca. Sialnya beberapa percikan menjijikkan itu mengenai sepatu boots mahal miliknya.
Bianca menarik nafas panjang, meneguk habis satu botol air mineral yang ada di hadapannya, berusaha menetralkan alkohol yang ada di lambung nya. Terdiam mencoba mencerna apa yang terjadi, mengumpulkan kesadaran yang hampir saja meninggalkan nya.
“Are you fucking kidding me?” tanya Glen yang kesal. Tatapan tajam dia layangkan seperti nya menuduh Bianca yang muntah.
Mata Bianca melotot,“Bukan gue anjing! Lo nggak bisa lihat dia yang muntah!” cerca Bianca kesal pandangan sudah tidak seburam yang tadi.
