3. Permusuhan

59 7 2
                                    

Gue memasuki kawasan sekolah dengan gaya anggun seperti biasanya. Gue udah bertekad gk akan mengulang kesalahan gue dimasa lalu.

Jadi,gue gk akan kalah dari dia.

Saat gue memasuki kelas gue berpapasan dengan dia yg juga baru datang.

"Hai." Sapanya sok akrab.

Cih,malesin banget.

Akhirnya terpaksa gue membalas sapaannya hanya untuk menjaga citra gue yg baik.

"Hai juga." Lalu cepat-cepat gue menaruh tas gue di kursi gue dan langsung keluar kelas. Gue bener-bener gk tahan berada satu ruangan dengan dia.

Akhirnya,karena bingung mau kemana. Gue menuju taman belakang sekolah gue.

Smart High Shcool,sekolah gue. Memang mempunyai taman yg luas dibelakangnya dan dinamai love garden. Menurut kepercayaan siswa dan siswi disini. Katanya, kalau kita menembak seseorang di love garden dan diterima. Hubungan kita akan bertahan lama dan bahkan bisa sampai ke jenjang pernikahan.

Sudah banyak yg bercerita tentang cerita cinta ayah dan ibunya yg berhubungan dengan love garden.

Mereka sih enak ya... orangtuanya menikah atas dasar cinta. Lah gue? Boro-boro cinta,orang kayaknya nyokap gue benci banget sama bokap gue. Andaikan bener kata orang kalau 'cinta dan benci itu beda tipis' tapi nyatanya beda jauuuuuuuuuuuuuh banget.

Oke... oke. Sepertinya gue mulai lebay.

"Oii..."

"Huaaaaaaa mamaaaa jangan ganggu,tolong jangan ganggu saya,saya janji gk bakal kesini lagi dehhh. Tapi plisss jangan ganggu saya huaaaa." Ucap gue kaget sambil menutup mata gue dengan tangan.

"Iih... apaan sih lo! Siapa juga yg mau ganggu lo! Orang gue kesini buat baca buku kok."

Loh? Suara itu....

Gue kayak kenal.

Saat gue membuka mata gue perlahan....

Gue menghembuskan nafas lega.

Bukan setan ternyata.

Tapi lebih serem dari setan sih.hoho.

"Hah... elo toh... ngaggetin aja ya..."

"Iih, siapa juga yg mau ngaggetin lo. Lo-ke-ge-er-an."

"Eh yan lo ngapain kesini?."

"Baca buku."

"Loh... kok gk di perpus aja sih?."

"Emangnya gue gk boleh ya baca buku disini?"

"Enggak sih... tumben aja lo ada ditempat kayak gini. Padahal katanya lo gk suka sama yg namanya takhayul. Tapi,lo malah dateng ke tempat yg penuh dengan takhayul kayak gini."

Tersadar sesuatu,gue menyipitkan mata gue dan melihat kearahnya.

Merasa diperhatikan dia menengok kearah gue.

"Ap-apaan sih lo ngeliatin gue kayak gitu!." Ucapnya. Lalu dia seenaknya melempar bukunya dan kena tepat sasaran dijidat gue.

"Awww!!." Teriak gue mengaduh kesakitan.

"Head shoot!" Dan dia malah berseru girang melihat lemparannya kena tepat sasaran.

Gue melotot.

"Astagfirullah ian,kenapa lo ngelempar buku ke gue??!! Apa salah gue???!!." Ucap gue dramatis.

"Salah lo ngeliatin gue kayak gitu. Risih tau gk!."

Lonely AngelTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang