7.rahasia yg hampir terbongkar

92 8 0
                                    

Gue berjalan memasuki kelas gue lalu menaruh tas gue ditempat gue. Saat gue menengok kearah kanan,tidak sengaja tatapan mata gue bertemu dengan tatapan matanya gina. Lalu dia tiba-tiba menyeringai. Gue mengernyit bingung. Apa ada yg aneh? Kenapa dia tadi menyeringai?.

Ah masa bodo lah.

Gue menggedikkan bahu lalu berjalan keluar kelas. Sekarang gue udah jarang ke perpus,karena ian lebih memilih membaca buku di love garden.

Bagus deh,lagian di perpus itu ada penjaga perpus yg galak nya minta ampun. Males gue.

Saat gue memasuki love garden,terlihatlah ian seperti biasa dia sedang membaca buku sambil duduk dibangku panjang. Tapi ini berbeda,mengapa tatapan matanya kosong? Biasanya tatapan matanya serius saat dia membaca buku.

Gue berjalan pelan dengan keraguan kearahnya. Gue takut kalo ternyata ian malah kerasukan. Hiii....

Saat sampai didekat ian,gue pun duduk disebelahnya. Tapi,dia sama sekali tidak sadar. Biasanya kalo gue duduk disebelahnya ian bakal nengok kearah gue. Tapi,sekarang dia gak sadar sama sekali. Gue melihat ian dengan seksama. Biasanya kalo gue ngeliatin dia kayak gini,dia bakal marah-marah ke gue karena risih dipandangi seperti itu. Tapi sekarang dia diam kayak patung. Dia seperti....

Sedang melamun.

Gue melambai-lambaikan tangan didepan wajahnya. Tapi dia masih saja tetap tidak sadar. Karena tidak sabar,akhirnya gue menepuk bahunya keras.

"Woiii!!" Ucap gue keras kayak toa.

Ian tersentak,kemudian menengok kearah gue.

"Apaan sih?." Gerutunya.

"Lo lagi ngelamunin apaan sih? Dari tadi diem aja... jangan ngelamun,kerasukan setan baru tau rasa lo!."

Sejenak wajahnya berubah pucat.

"D-dih siapa yg ngelamun? Huuu... sok tau!." Omelnya,tapi dia kelihatan gugup.

Gue menyipitkan mata gue dan melihatnya sengit dengan penuh rasa curiga.

"Ap-apaan sih!." Ucapnya sambil melempar buku kearah gue.

Tapi,dengan sigap gue menghindari buku itu. Buku itu terjatuh dibelakang gue. Gue mengambil buku itu.

"Astagfirullah ian! Lo mah kebiasaan suka ngelempar pake buku! Buku apaan lagi nih...." ucap gue lalu melihat judul dari buku tersebut.

"Ya allah buku harry potter lagi! Kan tebel banget ini buku! Kalo-." Ucapan gue terhenti seketika.

Gue menyipitkan mata gue lalu melihat ia dengan rasa curiga.

"Sejak kapan lo suka baca buku harry potter? Setau gue lo paling gak suka baca buku fiksi kayak gini..." ucap gue.

Ian gelagapan.

"Eumm... itu,gue dipinjemin sama temen gue... karena gue penasaran,jadi gue baca aja deh." Ucapnya.

"Oh... gitu..,nih..." ucap gue sambil menyodorkan buku tersebut pada ian.

"Gak usah,gue gak tertarik baca... buat lo baca aja lah!." Ucapnya lalu mendorong buku yg gue sodorkan.

"Gak usah,gue udah pernah baca." Ucap gue tenang.

Lalu gue tersadar. Aduh!! Ian kan taunya gue gak pernah baca buku. Batin gue.

"Sejak kapan lo suka baca buku harry potter? Setau gue lo paling gak suka baca buku." Tanyanya,sama seperti saat gue bertanya padanya.

Kini giliran gue yg gelagapan.

"Eumm.... gue pernah baca sekali doang,itu juga dipinjemin sama temen gue." Dan alasan itu adalah alasan paling bodoh yg pernah gue buat.

"Setau gue temen lo anak cheers semua dan setau gue anak cheers itu jarang ada yg suka baca buku,apalagi bukunya tebel katak gini." Ucapnya dengan menekankan kata setau gue.

Huft... gue kehabisan kata-kata. Gue cuma diam dan tak menanggapi ucapannya.

Bel masuk berbunyi nyaring.

Fiuh... selamat.

"Bel masuk udah bunyi tuh,gue mau masuk kelas dulu ya." Ucap gue.

Lalu tiba-tiba ian mencekal tangan gue.

"Urusan kita belum selesai." Ucapnya tajam,lalu dia beranjak pergi meninggalkan gue.

Ck! Nyebelin! Hampir aja... gue lagi! Pake segala keceplosan. Gue mulai beranjak pergi dari love garden menuju kelas gue.

_______________________________

Gue duduk dikantin bersama anak cheers lainnya. Dan gue harus bersama satu meja dengan gina. Itu membuat gue kesal!.

Dan kenyataan yg membuat gue lebih kesal adalah gina ternyata sudah resmi menjadi anak cheers juga. Ck! Bete!

Saat gue sedang menyeruput jus alpukat gue. Tak sengaja pandangan mata gue dan gina bertemu. Dia tersenyum licik. Gue memutar mata gue bosan. Senyumnya itu mulu! Gak aus??. Batin gue.

"Eh guys.. kalian tau gak cerita tentang seorang nerd yg tiba-tiba menjadi queenbee?." Tanya gina membuka suara. Wah nyinggung gue nih anak.

Gue menatap dia tajam. Sementara dia hanya membalasnya dengan senyuman licik lagi.

"Gak tau tuh... emang bisa ya? Seorang nerd yg lemah menjadi queenbee yg kuat?." Pendapat temen-temen gue.

Senyum gina tambah lebar menjadi seringaian.

"Iya menurut gue juga gitu... dan kalian tau gak? Kalo ternyata disini-"

Brakk!!!

Ucapan gina terhenti karena suara gebrakan meja yg berasal dari gue. Semua orang dikantin melihat kearah gue dengan tatapan heran. Tapi gue gak mempedulikannya.

"Gin.. gue pengen ngomong sama lo." Ucap gue sambil berusaha meredakan emosi gue.

"Boleh,ngomong aja langsung disini." Ucapnya santai.

"Ikut gue." Gue menarik paksa tangan gina. Tetapi gina tidak memberontak,malah gue bisa merasakan dia sedang tersenyum dibelakang gue.

Setelah sampai di love garden,gue menghempaskan tangannya kasar. Tapi, itu tidak membuat senyum liciknya menghilang dari wajahnya itu.

"Maksud lo apa ngomong kayak gitu??!." Ucap gue dengan nada tinggi.

"Maksud gue? Gue pengen ngebuat lo sadar kalo seorang nerd gak akan pernah bisa berubah menjadi seorang queenbee!." Ucapnya dengan menggunakan nada tinggi yg sama seperti gue.

"Apa peduli lo? Mau gue jadi queenbee kek,nerd kek, orang gila kek.itu bukan urusan lo! Jadi berhenti campurin urusan gue!."

"Oh ya? Jadi gue tetep gak berhak meskipun gue tau rahasia lo??! Denger ya... mendingan lo mundur perlahan dari posisi lo itu sebelum gue merebut posisi lo dengan cara kotor!"

"Gk! Gue gk akan mundur! Kalo lo pengen dapetin posisi gue sekarang,coba aja rebut!"

Muka gina memerah mendengar ucapan gue. Dia menghentakkan kakinya kasar lalu pergi beranjak dari love garden.

Lutut gue lemas seketika. Gue langsung jatuh terduduk dirumput.

Gak! Gue gak boleh kalah dari gina! Gue gak mau kayak dulu lagi! Gue gak mau kesepian lagi!.

Gue menekuk kedua lutut gue,lalu membenamkan kepala gue di lutut. Air mata yg gue bendung sedari tadi tumpah seketika.

Temen-temen gue bener,seorang nerd yg lemah gk akan pernah bisa menjadi seorang queenbee yg kuat.

Tbc

________________________________
A.n
Wah.. masalah mulai dateng nih... siap-siap galau haha... vommentsnya ya guys!

Funnissa

Lonely AngelTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang