14.Step one

64 3 0
                                    

Gue duduk dibalkon kamar gue dengan pose gaya berpikir. Didepan gue ada meja yg diatasnya sudah ada kertas kosong. Jadi,gue bakal mikirin rencana-rencana supaya gue gak dibully lagi,terus gue tulis deh.

Setelah sekian lama berpikir,akhirnya gue mendapat ide. Gue mulai menggenggam pulpen,dan siap untuk menuliskan ide gue diatas kertas kosong tersebut.

Angel's Plan ★

Step one.
-ubah penampilan.

Setelah selesai,gue menaruh pulpen gue kembali. Gue tersenyum membaca rencana gue. Begini sudah bagus. Okey! Sekarang,ayo kita ke salonnnnn!.

Gue segera beranjak menuju walk'in closet dan mengganti baju gue. Setelah rapi dan siap,gue keluar dari kamar,menuruni anak tangga,dan berjalan menuju keluar rumah. Gue mengendarai mobil gue menuju ke salon langganan gue. Disepanjang jalan,gue mendengarkan radio sambil bersenandung kecil.

Tak berapa lama,akhirnya gue pun sampai disebuah bangunan besar bertuliskan.

Beauty Saloon and Spa.

Yap,itulah nama salon langganan gue. Gue pun memasuki banginan besar tersebut dengan anggun. Saat gue masuk,beberapa karyawan salon yg mengenal gue tampak menyapa gue. Karena gue cukup sering kesini,jadi hampir seluruh karyawan salon disini mengenal gue.

"Eh... ada nak angel,mau perawatan ya?." Tanya bu fika,manager dari salon ini.

"Enggak tante,saya mau potong rambut." Jawab gue.

Gue memang memanggil bu fika dengan sebutan tante,karena usianya tidak jauh beda dengan usia nyokap gue.

"Ohh... yasudah,tante duluan ya..." ucapnya,lalu pergi dari hadapan gue.

Gue berjalan sendiri menuju tempat potong rambut di salon ini. Gue memang sudah hafal seluk beluk dari salon ini,mengingat gue selalu melakukan perawatan disini.

Akhirnya,gue sampai di ruangan perawatan rambut di salon tersebut. Gue pun duduk disalah satu bangku yg menghadap kearah cermin. Lalu,datang seorang karyawan salon untuk memotong rambut gue. Kalau tidak salah,namanya riri.

"Eh,mbak angel,mau perawatan rambut apa mbak?." Tanyanya.

"Saya mau potong rambut,tapi sampai sepunggung aja ya." Jawabku.

"Oh oke mbak."

Lalu,riri dengan cekatan mengambil gunting dan sisir,dan mulai memotong rambut gue.

Tak berapa lama rambut gue selesai dipotong. Gue memandang kearah cermin. Rambut gue yg panjangnya sepinggang dan bergelombang,kini telah berubah menjadi sepunggung dan lurus. Gue tersenyum puas melihat hasilnya. Bagus juga.

Setelah mengucapkan terimakasih,gue berjalan menuju kasir dan membayar biaya potong rambut gue.

Gue mengendarai mobil gue menuju rumah dengan perasaan puas dan senang. Saat sedang asik-asik bersenandung lagu. Tiba-tiba mata gue melihat kesuatu tempat.

Star cafe.

Sudah lama gue gak kesana. Gue kangen juga sama es krim nya yg enak itu.

Kangen sama es krim nya,apa sama orang yg suka ngajak ke cafe nya. Batin gue tiba-tiba menyahut.

Gue termenung sejenak.

DUA-DUANYAAAAA!!.

Gue langsung berubah pikiran,gue membelokkan arah mobil gue menuju star cafe.

Kali aja ada ian. Batin gue.

Ah,tapi gak mungkin. Ian kan orangnya paling males nongkrong-nongkrong di cafe. Apalagi kalo dia nongkrongnya sendiri. Paling ogah dia.

Lonely AngelTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang