Hari demi hari terlewati, bulan demi bulan berganti. Sudah dua tahun terlewati, tahun ini Saga memasuki sekolah menengah Atas.
Ia dan keempat sahabatnya melanjutkan pendidikan ke jenjang SMA di yayasan Garasa.
*Yayasan Garasa sendiri berdiri sejak Papa Ari masuk kedalam keluarga dominic, gara dari nama papa Ari Ariyagara dan Sa dari nama nenek Saga dan Oren, Sania.
Kakek Ale mendirikan yayasan ini sebagai hadiah untuk putra keduanya dan juga mengenang mendiang istrinya.
Agak klise memang tapi inilah nyatanya.
Awal Musim Gugur, 2023
Hari ini, hari pertama Saga memulai masa putih abunya. Ia dan sahabat-sahabatnya memang tidak bisa mengikuti MOS yang diadakan 3 hari lalu, bukan karna ia cucu pemilik sekolah tapi karna ia dan keempat sahabatnya kemarin mengikuti acara yang diadakan oleh Geng Phoenix.
Alhasil mereka melewatkan acara MOS.Angin musim gugur mulai terasa diawal musim ini, meski daun daun belum berubah warna tapi harumnya musim gugur mulai terasa.
Dengan mengendarai motor sport nya Saga memasuki kawasan SMA Garasa. Suasana sekolah cukup ramai pagi itu mengingat hari ini memang hari pertama sekolah dimulai.
Dibelakang Saga ada keempat sahabatnya yang juga mengendarai motor sport, kehadiran mereka mengundang perhatian banyak siswa dan siswi disana.
Saga melepas helm dan menyugar rambutnya, mengundang pekikan histeris dari para siswi.
"gila gila gila ganteng bangett anjirrr"
"astaga, itu siapa ganteng bangetttt"
"wiuhhh temen-temennya juga ganteng banget gilaaa,"
"astaga jantung gua"
"mami cogan mi, "Kira-kira begitulah histerisnya para siswi yang melihat Saga dan teman-temannya membuka helm
"anjirr, baru dateng aja dah banyak fans " kata galuh saat mendengar ocehan para siswi.
"biasalahh orang ganteng nih boss" sombong flash, sambil mengedipkan mata kenit ke arah siswi disana.
"napa mata lo kelilipan?" tanya Saga.
"anjirr kelilipan gak tuhh" ejek Galuh sembari tertawa kencang
"ah lo mah ga paham saga" keluh flash.
Saga hanya mengedikkan bahu,
"masuk lah yok, langsung kekelas X MIPA 1, " ajak Saga.
"kita beneran sekelas?" tanya Varo, dirinya sedari tadi sibuk dengan ponselnya.
"iya, Kak Oren kan yang minta"
"tapi ya kita masuk MIPA juga gak akan jadi masalah. Toh otak kita gak butek-butek amat" kata galuh
"iya gak butek tapi ruwet" sahut Flash.
"masuk" ajak Saka,
ia berjalan disamping Varo, dibelakangnya ada galuh dan flash sedang Saga memimpin didepan mereka. formasi ini sudah menjadi kebiasaan mereka sejak kelas 3 SMP.
"Cantik, pacaran yuk" ajak flash pada siswi yang ia temui sepanjang jalan ke kelas, sedang yang di ajak hanya bisa berteriak histeris atau tersenyum malu.
"gak gitu juga kali senter hape, ya masa semua cewek lu ajak pacaran" kesal Varo
"biarin lah dari pada galuh cuma ngebaper doang gak jadian"
"suka-suka gue lah, gue kan gak ada niatan pacaran" sahut Galuh, sembari memperhatikan beberapa siswi yang menarik perhatiannya.
"wellcome Saga and your genk" teriak Zepran dari arah depan mereka,
YOU ARE READING
SAGARA - Ongoing
Teen Fiction"Meski hidup itu kadang tidak adil, tapi gue yakin kalo Tuhan selalu adil" -Sagara "Gue Sagara, Silvester Arjuna Sagara. Hidup itu indah bro kalo lo nggak ribet dan selalu mempersalahkan hal kecil"