Dua Puluh Lima

295 9 0
                                    

Pagi ini Saga terbangun lebih awal dari teman-temannya, karena tak bisa tidur ia memutuskan untuk keluar,

Diluar tenda keadaan masih cukup gelap, wajar saja ini masih pukul setengah lima pagi.

Matanya memandang sekitar,

"sepi banget " monolognya

Ia memutuskan untuk melihat dapur jurusan, siapa tahu dapat air panas lumayan untuk buat susu pikir Saga.

" yah ngak ada, " gumamnya mendapati termos kosong.

Ia kembali memandang sekitar, atau lebih tepatnya kearah tenda anak Bahasa.

"thea bukan sih, " monolognya saat melihat seseorang duduk di depan tenda yang ada api Unggun kecil menyala.

Saga memutuskan untuk mendekatinya,

"morning" Sapa Saga.

"morning" jawab si gadis tanpa menoleh karna ia sudah tahu siapa yang menyapanya.

"kenapa udah bangun?" tanya Saga, ia ikut duduk di dekat api

"ngak bisa tidur,"

"sama, "

"liat Sunrise yuk" ajak Saga

"hum"

"liat sunrise yuk keatas, "

"emang bakal cerah hari ini ?" tanya thea ragu

"tenang di daerah sini spot terbaik sunrise dan sunset, beda sama kota scenic"

"um, jauh ngk naiknya?" Tanya Thea, yang jujur saja dirinya malas bergerak.

"ngak, yuk" saga kembali mengajaknya dengam mengulurkan tangan.

Thea melihat sekitar lalu meraih tangan Saga untuk membantunya berdiri.

"shh" gumam Thea

"nih pake biar ngak dingin banget" kata Saga yang peka keadaan, memberikan satu bantal penghangatnya pada Thea

lalu, ia melepas syal dilehernya dan memakaikannya di leher Thea,

"ehh ngk perlu" tolak thea, ia merasa tak enak

" ngak papa, pake aja. Jangan dilepas"

Thea menghela nafas pasrah, dirinya malas berdebat akhirnya mengiyakan perintah Saga.

" dekat kan?" tanya Saga saat mereka sampai dipuncak bukit tempat mereka kemah.

"jauh" jawab Thea,

Saga tertawa pelan lalu membawa Thea duduk dikursi yang ada disana.

"kok ada kursi?" heran Thea

"kebetulan"

Thea hanya mengangkat bahu acuh,

SAGARA - OngoingWhere stories live. Discover now