Ketiga

1.5K 28 4
                                    

00.53
Hampir jam 1 malam tapi Sagara tetap belum bisa memejamkan matanya. otaknya terus memikirkan sang mama, ia bingung harus bagaimana. Akhirnya ia mengambil ponsel dan menghubungi seseorang

"halo Juna" suara dari sebrang sana terdengar bersaing dengan dentuman musik keras.

"kakak di club?"

"hm, kamu kenapa kok jam segini belum tidur?"

"nggak bisa tidur, mama kak"

"mama? mama Lia kenapa? "

"flash kirim foto mirip mama, tapi ngk tahu mama bukan" air mata Saga mulai jatuh.

"sstt kamu tenang ya, jangan mikir aneh-aneh, kakak pulang sekarang"

panggilan pun diakhiri secara sepihak oleh Oren,

Oren bergegas keluar dari tempat yang sesak dan berisik itu, lalu mengendarai mobil dengan kecepatan diatas rata-rata menuju rumah Sagara.

Saat sampai didepan rumah cat putih berlantai dua, Oren turun dan membuka pagar rumah lalu memasukkan mobilnya. Setelah selesai memarkirkan mobil dan mengunci pagar, Oren berlari kedalam rumah dan langsung menuju kamar Sagara.

Fyi, Oren itu punya kunci rumah ya Guys. Jadi yang punya kunci rumah itu awalnya Saga, mama Lia dan papa Ari, tapi punya papa di kasih ke Oren.

"ceklek"

Sagara menoleh saat mendengar pintu kamarnya terbuka Menampakkan kakaknya yang memakai kaos, jins yang sobek dilututnya, sepatu, dan jaket jins, semua warna hitam.

kalau kalian pikir Oren ke club pake baju seksi dan sebagainya kalian salah, karna Oren itu cewek yang anti pakai baju yang terlalu seksi.

"kakak" kata Sagara pelan, terlihat jelas jejak air mata di pipi putihnya.

Oren segera melepas jaketnya dan melemparnya ke sofa, kemudian memeluk Sagara yang duduk di tepi ranjang.

"sstt Juna ga boleh nangis lah, kakak udah disini. Oke sekarang cerita pelan-pelan ya" kata Oren sambil mengusap pelan kepala Sagara.

Sagara menengadahkan kepalanya untuk melihat wajah sang kakak.

"kak, Juna ngak tahu kenapa Juna nangis, Tapi Juna takut, itu mama atau bukan kak? mama sama siapa itu , kalo itu orang jahat gimana kak?" jelas Sagara sambil sesenggukan.

"oke kakak liat dulu fotonya ya"
lalu Sagara memberikan ponselnya kepada Oren,

Oren kaget melihat foto itu, ia berusaha berpikir positif tapi otaknya terlalu sulit untuk melakukannya.

"tadi Juna mau telpon papa, tapi nggak berani, ini kan udah malem nanti papa marah" kata Juna lagi, ia benar-benar bingung

"Em mungkin itu mama lagi sama temen kerjanya, mama kan model jadi mungkin ini mama lagi kerja" kata Oren mencoba menenangkan Sagara.

"iya kak ya, duh Juna lupa temen mama kan banyak" Kata Saga berbinar ceria,

"nah kan, ya udah sekarang Juna Tidur ya. Kakak mau bersih-bersih dulu" kata Oren lalu meninggalkan Sagara yang mulai berpikir positif.

SAGARA - OngoingWhere stories live. Discover now