Tiga Puluh Sembilan

136 5 0
                                    

Mobil Jepp melaju pelan membelah jalanan bersalju, membawa dua sejoli yang sibuk berceloteh dengan riang dan hangat sehangat mentari yang sibuk menampakkan sinarnya.

"nonton konsernya jadi ? " tanya Saga

"jadiii, udah dapet tiketnya kata kak Oren, mbak ola kayaknya bisa ikut, kita dapet 6 tiket " jelas Thea riang

"banyak banget ?"

"iyaa, kak Oren ajak bang niel katanya sama yohan, terus aku dapet 3, buat aku, mbak Ola, sama kamu "

"wah diajak nih aku?"

"diajak dong, kan kamu yang bayarin kemarin heheehehee, nanti kalo boleh mau sekalian jalan jalan yaa "

"oke tuan putri, kita jalan jalan sepuasnya dikorea, "

Thea tertawa pelan, iya rencananya setelah tahun baru mereka akan nonton konser dikorea.

Dan tiketnyaa sudah didapat dari hasil war tiket, dengan uang dari Saga katanya uang dari gajinya.

Awalnya Thea menolak karna ia punya uang sendiri, tapi dengan rayuan Saga akhirnya ia menurut lalu membelikan Saga tiket juga.

"ini aman kan ?" tanya Thea tiba-tiba,

"aman, ten- "

"drrrdrrrrtttttt" ponsel Saga berdering

"tolong na "

Thea lalu mengangkat panggilan itu dan melouspeaker nya.

"halo tuan muda " sapa Rj dari sebrang sana

"ya, aku sedang dijalan bersama Ona "

Saga melirik Thea, ia sengaja mengatakan itu agar Rj tidak melaporkan hal yang tidak seharusnya diketahui Thea.

"tuan, den yoan minta kembali ke mansion " kata Rj setelah berdeham

"bawa yoan ke basecamp, aku akan disana"

"baik tuan muda, "

Lalu panggilan diputus oleh Rj.

"aku belum liat kak Oren dan papa mu ?" tanya Thea pelan, ia sedikit memikirkan sesuatu

"hum, mereka kerumah bang niel "

"ini Natal loh, ada masalah kah ?" Okee jiwa Kepo Thea mendadak muncul, ia merasa sedari pagi Saga menyembunyikan sesuatu darinya.

"bukan kerjaan kok, mereka hanya sedang bersantai disana, kakek juga disana. Biasanya mereka akan main catur sambil ngopi " jelas Saga pelan, mencoba meyakinkan Thea bahwa apa yang ia katakan memang benar adanya.













"ini sangat tidak masuk akal " kesal Antony

Dirinya kini berada di bar rahasia milik Daniel oh atau lebih tepatnya milik louis ayah Daniel yang sekarang menjadi miliknya.

Disana, diruangan yang remang dengan tungku api yang menyala Antony, Delta dan istrinya, Louis dan istrinya serta Ari berkumpul.

"Sean sudah mencoba bernegoniasi dengan orang dari Loan Grup, dan sudah mencoba mencari celah untuk bertemu dengan Arrhan Nyxeloan tapi hasilnya Nihil " jelas Delta

"Arrhan Nyxeloan kembaran Reyhan Nyxeloan ? lalu adiknya Marcello Nyxeloan ?" Ari berkata sembari menyusun puing-puing puzzel di otaknya.

Lusi bergegas menyalakan layar proyektor dan membeberkan identitas orang-orang yang disebutkan Ari.

"Jadi mereka Satu keluarga dan ingin menghancurkan Dominic ? " kata Louis meremehkan mereka,

"tahu begitu kita bereskan saja mereka semua dulu " kesal Louis

SAGARA - OngoingWhere stories live. Discover now