Tiga Puluh Dua

357 13 0
                                    

"wuihhh keren, "
"gila gila keren banget sapa sih "
"bang jejje kah ? keren gila "
"sama siapa yah itu "
"gilaa, kenceng bangett"
"woah woah "

Kira kira begitulah sorak sorak anggota Wolf yang kini duduk ditribun penonton menyaksikan dua orang yang saling menarik pedal gas.

hingga akhirnya penunggang superbike ducati v4 menang. sorakan riuh terdengar dari penonton,

Saga dengan jaket kulit hitam tanpa logo dan masker hitamnya berjalan mendekat kearah lintasan, tempat dimana Jeje tengah menyungging senyum kemenangan.

"keren lu bang " sapa Saga sambil berhighfive,

Jeje terkekeh pelan, lalu melihat sekitar,
"sama anak anak ?" tanyanya saat mendapati anak geng wolf yang mengenakan pakaian tanpa identitass dan masker seperti Saga

"iya, pada mau nonton "

Jeje mengangguk mengerti,

"je, gue tf ntar " kata seseorang yang tak lain adalah lawan jeje tadi

"sans bro, anggep tadi manasin mesin. oh iya kenalin ini Vester " kata Jeje,

Vester, nama yang Daniel berikan untuk Saga di sirkuit.

"say hai bro gue Arion, ketua Geng Garuda generasi pertama " sapa Arion ramah, mengajak highfive

"hai bang," balas Saga

"nah, panggil deh adek lo " suruh jeje pada Arion yang langsung diturutinya

"gue lawan adek dia bang ?" tanya Saga setelah arion menjauh,

"iya, ketua geng Garuda generasi 2. Anggep aja lagi seneng seneng, 20jt doang ini gue yang tanggung jawab" jelas Jeje, lalu mengajak Saga bersiap.

Saga menurut, ia sebenernya hanya ingin mengetes kemampuan. Biasanya kalau sama Daniel atau teman temannya dia bisa seri. Tapi tidak tahu ya kalau sekarang, biasanya kan hanya bermain tanpa penonton dengan iringan tatapan kesal dari kakaknya.

Saga memasang pakaian balap, memakai pengaman, menenteng helm dan berjalan kearah motor ducatinya yang sudah siap dilintasan.

"hai, gue Vester " sapanya pada lelaki yang sepertinya tak jauh berbeda umur darinya

"gue Ander, " balas lelaki itu, Dingin.

"oh es balok, " gumam Saga pelan sangat pelan

"yok lah kita senang senang " ajak Saga, lalu ia bersiap diatas motornya,

Sorakan riuh terdengar, entah dari gengnya, geng sebelah atau geng phoenix semua beradu menjadi satu.

Saga fokus melihat kedepan, sedang Ander sesekali menoleh kerah Saga dengan tatapan tajam.

'dor' suara senjata api menandakan permainnan dimulai.

Saga menarik pedal gas, tidak secepat Ander, Ia membiarkan Ander mendahuluinya,

Satu tikungan, dua tikungan, ia masih berada tepat dibelakang Ander hingga ditikungan terakhir ia mempersempit jarak mereka, lalu mendahului Ander dan menarik pedal gas melaju dilintasan lurus dan sampai digaris Finis.

"ciiit " suara rem begitu ngilu ditelinga, Saga menekan rem dengan keras hingga ban belakangnya terangkat dan berputar arah.

"woah seru ternyata " gumamnya sambil bersmirk licik dibalik masker

"hai bro, " sapanya ramah pada Ander yang melepas helm .

"gue tf " balas Ander kesal melihat senyum Saga,

SAGARA - OngoingWhere stories live. Discover now