- Nope, Belum end.

447 41 6
                                    

𖥦 𓊔 ֯ ֪ 𖥦 𓊔 ֯ ֪ 𖥦 𓊔 ֯ ֪ 𖥦 𓊔 ֯ ֪ 𖥦 𓊔 ֯ ֪
Author POV.

Shhh, Chapter sebelum nya belumlah end. Itu hanyalah keraguan author! Apakah sekarang Chap end? Mungkin(?).

Berbulan-bulan setelah (name) dititipkan ke Madrigal, kejadian-kejadian kegiatan (name) di sana, dan peperangan sudah berlalu..

Sekarang hubungan kisah cinta dan keluarga, di antara Débyorra dan Madrigal berpisah.. keluarga kerajaan dan keluarga biasa(?). Terkadang (name) selalu menunggu bunyi telepon.. karena dia pernah memberikan nomor telepon kerajaan, agar bisa menghubungi (name) jikalau sedang rindu.

(Name) kadang suka berpikir bahwa mereka tidak merindukan nya, dia terus berpikir negatif.. tetapi dia tidak mau berpikir seperti itu, dia harus berpikir positif!

Did Pagi hari yang cerah, (name) terdiam di ruang tengah castle Débyorra, membaca buku di sofa, dan disediakan sebuah teh dari pelayan kerajaan. "Apakah Princess membutuhkan sesuatu lagi?"

"Tidak, terima kasih, cukup segini saja.. jika aku ada membutuhkan sesuatu, akan ku panggil." (Name).

"Baik! Saya permisi." Pelayan itu pergi dan berpapasan dengan Queen Hera yang ingin masuk ke ruangan itu. "Yang Mulia Ratu, silakan.."

"Terima kasih, silakan lakukan pekerjaan mu yang lainnya." Hera.

"Baik." Pelayan itu membungkuk sedikit lalu pergi meninggalkan ruangan yang berisi dua perempuan itu.

"Sayang, Buku apa yang sedang kau baca?" Hera. Dia duduk di samping anak gadisnya, menatap sang gadis dan tersenyum.

"(fav story' book) Mother." (Name).

"Hn, I see.. tumben kamu diam.. kenapa akhir-akhir ini kamu murung sekali?" Hera.

"Tidak ada apa-apa, mother.. mungkin perasaan mu saja." (Name). Dia melirik ke sang ibu sekilas, lalu lanjut baca.

"Ada masalah?" Hera. (Name) menggelengkan kepalanya. "Atau.. kamu merindukan Madrigal? Dan juga kekasih mu itu.. Camilo Madrigal." Hera.

(Name) terdiam sejenak lalu menghela nafas, menutup bukunya dan menatap Hera, sang ibu. "Seperti nya begitu, huft.. aku merindukan mereka.. Mirabel, Camilo, dan teman ku yang lainnya.. namun sekarang tidak ada tanda-tanda telepon yang masuk atas nama mereka.." (name).

"Mungkin mereka sedang sibuk? Tenang lah anakku.. aku yakin mereka sudah berusaha untuk menghubungi mu, namun kesibukan sedang mengambil ahli mereka.. atau saja nomor tersebut menghilang, itulah mengapa mereka tidak menghubungi mu." Hera.

"Sudah berbulan-bulan.. sudahlah mother, sebentar.. mother disini untuk apa?" (Name).

"Hanya mengunjungi mu yang sendirian disini.. kenapa kamu tidak bermain dengan saudara-saudari mu? Pasti mereka merindukan moment kalian bertiga bermain bersama.." Hera.

"Hn, mereka sibuk dengan kegiatan masing-masing.. Alldric sedang berlatih dengan father di tempat latihan prajurit.. lalu Maira, aku tidak tau apa yang dia lakukan sekarang.. namun tadi katanya sedang melakukan sesuatu. Itulah mengapa aku sendirian disini." (Name)

"Seperti itu.. bagaimana kalau kita—" Hera.

Tok
Tok
Tok
Suara pintu mengetuk, (name) dan Hera menatap kearah pintu. "Hn, siapa itu?" Hera.

"Ini saya Yang Mulai.. Nevrita." Nevrita.

"Nevrita?" Gumam (name).

"Ah, Nevrita.. silakan masuk!" Hera. Nevrita membuka pintu itu dan masuk ke dalam ruangan tengah Débyorra. "Maaf mengganggu waktu mu dengan Princess (name), Your Majesty .. tapi ada panggilan dari kerajaan lain.." Nevrita.

Who are . . . You?? [Camilo x Reader]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang