Bantu follow akun aku ya. Follow gratis loh 🔥🔥🔥
Enjoy 🔥🔥🔥
Diva memoles sedikit lipstik di bibirnya agar tidak terlalu pucat. Setelahnya ia berdiri tegak di depan cermin dan menilai sekali lagi penampilannya. Cukup rapi dan sopan.
Wanita itu menghela napas panjang dan meyakinkan diri sekali lagi bahwa ini adalah pilihan yang tepat dan dirinya tidak akan menyesal nantinya. Mungkin saja Uly dan Dewa mengundang dirinya makan malam di rumah mereka sekaligus menginterogasi tentang skandal dengan Abbas Angkasa.
Berita itu memang sudah redup dan keadaan sudah mulai kondusif bagi Diva untuk menampakan diri di luar rumah. Meski begitu, Jeremy tetap melakukan penjagaan ketat terhadap putrinya itu. Alhasil, Diva harus mau menggunakan supir lengkap dengan dua bodyguard yang menjaganya dari jarak jauh.
Diva melangkah keluar kamar dan tanpa sengaja bertemu dengan sang mama yang baru saja pulang dari sebuah acara amal.
"Mau kemana, Sayang?" tanya Ameta melihat Diva menenteng tas selempangnya.
"Ada janji dengan temen sebentar, Ma," sahut Diva yang jelas tak mungkin mengatakan bahwa temannya ini adalah menantu dari Abbas Angkasa.
Dengan Jeremy pun ia mengatakan hal yang sama. Toh memang yang ia datangi bukan rumah pria duda yang membuat Diva merana itu.
"Hati-hati, ya," pesan sang mama sebelum mengecup dahi Diva dan berlalu dari sana.
Setengah jam kemudian, Diva tiba di kediaman Uly dan Dewa sesuai dengan alamat yang wanita itu kirimkan padanya.
Rumah pasangan yang selalu romantis bak pengantin baru itu tidak sebesar rumah Abbas, tapi terlihat sangat nyaman untuk dihuni.
Diva melangkahkan kaki menuju pintu masuk dan menekan bel sekali. Tak menunggu waktu lama, ia disambut langsung oleh sang empunya rumah yang tersenyum gembira dan memeluknya erat.
"Ya ampun, Diva! Akhirnya kamu Dateng juga," ucap wanita itu sumringah.
Diva tersenyum lebar dan membalas pelukan isteri Dewa itu. "Kalian curang! Pake bawa-bawa Bara segala! Awas aja kalau gue dateng ternyata dia udah tidur, gue usel-usel sampe nangis!" ancam Diva galak.
Uly terkikik pelan. "Tenang aja, dia udah nungguin dari tadi."
Diva mengangguk dan mengikuti langkah Uly yang menggandengnya untuk masuk. Benar saja, di meja makan sudah ada Bara yang duduk di kursi sebelah Dewa. Melihat suami berondong Uly itu membuat Diva kembali mengingat pertemuan mereka di kantor Abbas waktu lalu yang saat ini membuat wanita itu benar-benar merasa malu dan ingin menghilang dari bumi karena sekarang Dewa sudah pasti tahu hubungan dirinya dan papi pria itu.
"Hallo, Bara ganteng! Ketemu lagi sama kakak!" sapa Diva gembira seraya mencium pipi gembul bocah yang kini tertawa geli itu.
"Kakak?" Dewa mengerutkan dahi dengan wajah aneh.
Diva jadi mengingat ekspresi dan pertanyaan yang sama dilontarkan oleh papi pria itu. Memang benar, buah jatuh tidak jauh dari pohonnya.
"Duduk, Div." Uly mempersilahkan teman lamanya itu untuk duduk tepat di sampingnya yang menghadap Bara.
Diva menjatuhkan bokong di kursi itu dan meletakkan tas di sebelahnya.
"Kita temu lagi, Kak Diva!" ujar Bara gembira.
Diva ingin menyahut, tapi lebih dulu dipotong oleh Dewa yang mengusap rambut anaknya dengan sayang. "Panggil Oma, atau nanti Opa akan marah," bisiknya menakut-nakuti.
KAMU SEDANG MEMBACA
Terjerat Duda
RomanceUPDATE SEMINGU SEKALI LEBIH LENGKAP DI APLIKASI KARYAKARSA [SUDAH TAMAT] DENGAN USERNAME AYUTARIGAN [TANPA SPASI]. TERSEDIA JUGA DI GOOGLE PLAY BOOKS. Diva Azkadina kehilangan pekerjaan sebagai dosen muda karena kebiasaan buruknya pergi ke club mala...