Four - Dijodohkan?

13.5K 567 3
                                        

CERITA INI SUDAH TAMAT DI APLIKASI KARYAKARSA DENGAN BAB PREMIUM. JIKA INGIN MEMBACA DI SINI SILAHKAN, TAPI AKAN SANGAT SLOW UPDATE.

TERIMA KASIH. LUVH YOU, GUYS.



Abas mencengkeram dagu Diva dengan keras, mendongakkan ke atas sehingga kini wajah mereka berhadapan dengan jarak yang sangat tipis. "Jangan menyesal dan berpikir bisa melarikan diri. Kamu yang memulai, tapi jangan harap kamu bisa mengakhiri sesuka hati." Abas memperingati dengan tajam.

Diva menyunggingkan senyum lebar seraya membawa jari-jarinya yang halus untuk menyentuh dada telanjang Abas, dimana hal itu tentu saja menimbulkan sengatan kecil diantara keduanya.

"Ah, apakah Tuan Angkasa mulai tak ingin melepaskanku?" tanyanya menyeringai.

Pria itu mendengkus dan ingin memalingkan wajah, tapi dengan sigap Diva melingkarkan tangan di tengkuk Abas dan menariknya sehingga kini wanita itu dengan leluasa dapat mengecup bibir seksi yang sejak tadi meluncurkan kata-kata tajamnya.

Ah, Diva melenguh tanpa sadar saat merasa bahwa bibir pria itu terasa lembut dan keras secara bersamaan.
Tentu saja Abas tak tinggal diam, ia tak akan membuat wanita di bawah kungkungannya itu merasa menang.

Pria duda itu mengambil alih ciuman yang kini semakin panas dan mendebarkan. Ia mencecap serakah bibir kenyal dan manis milik wanita yang dengan berani menggodanya malam ini.

Diva kian meremas tengkuk pria itu seolah ingin mencicipi lebih dalam lagi hingga membuat Abas menggeram atas sentuhan wanita itu. Diva tak peduli lagi jika saat ini dirinya terlihat seperti wanita murahan yang haus akan belaian pria.

Sementara itu, Abas semakin
menekankan tubuh kerasnya hingga Diva seolah tersengat listrik yang membuat tubuh wanita itu bergejolak hebat. Sungguh, Diva ingin lebih. Ia tak sabar mereguk setiap rasa yang akan Abas berikan padanya. Apalagi kini tangan pria itu mulai bergerak liar ke seluruh permukaan kulitnya.

Namun siapa sangka pria itu malah menarik dirinya hingga kini berdiri menjulang di hadapan Diva dengan senyum miring penuh cemooh.

"Itulah yang kamu dapat jika menjadi sugar babby-ku," ucapnya sinis sebelum berjalan dengan langkah ringan menuju kamar mandi.

Diva melotot tidak percaya. Apakah pria tua itu baru saja mempermainkan dirinya?

Wanita itu masih terperangah hingga akhirnya Abas muncul dari balik pintu kamar mandi dengan kemeja yang sudah kembali rapi.

Pria itu berjalan menuju pintu keluar, tapi tiba-tiba saja langkahnya terhenti dan berputar menuju ranjang sembari merogoh saku dan mengeluarkan lembaran uang dan menjatuhkannya tepat di samping Diva yang kian meradang.

"Itu bayaranmu malam ini, My Sugar Babby," bisiknya mengejek sebelum berbalik dan benar-benar meninggalkan wanita itu tanpa menoleh sekali lagi.

Diva mengepalkan tangan erat-erat sebelum berteriak frustasi.

'Sialan! Baru kali ini ada pria yang menolaknya dengan cara memalukan seperti ini,' pikirnya.

Padahal wanita itu sudah merendahkan harga dirinya dan rela terlihat seperti wanita murahan yang tolol seperti tadi. Tapi dengan brengseknya Abas malah mempermainkannya dan menolaknya dengan hina.

Wanita itu menatap tajam uang yang ditinggalkan pria tadi. Diva meraihnya dan meremasnya dengan penuh tekad. Lihat saja, ia akan mengubah cara main sehingga nanti ia akan membalikkan keadaan hingga Abas lah yang mengemis padanya.

Ini bukan lagi soal uang atau taruhan dengan teman-temannya, tapi ini demi harga diri Diva yang sudah diinjak-injak oleh pria tua itu.

Belum sempat Diva meredam emosi yang bergejolak di hati, tiba-tiba saja ponselnya berdering hingga mengalihkan perhatian wanita itu. Nomor sang papa tertera di sana membuat bulu kuduk wanita itu seketika meremang apalagi mengingat pesan yang tadi dikirim papanya itu.

Terjerat Duda [RE-POST]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang