Chapter 4

1K 85 0
                                    

Shiho dan Masumi akhirnya sampai di depan ruang ICU dimana Shinichi dirawat. Mereka melihat dari jendela besar. Shiho menggigit bibirnya berusaha menahan tangis melihat kondisi Shinichi masih terbaring pucat di dalam sana. Sementara Masumi merasa ganjil karena melihat fisik asli Shinichi di pembaringan, sementara rohnya terlihat segar bugar di sisinya.

"Ayo masuk," ajak Masumi lembut.

"Eh," Shiho mengangguk.

Namun baru saja ingin membuka pintu, gerakan mereka terhenti saat menyadari ada sosok yang baru datang. Sosok itu adalah Ran.

"Ran..." Roh Shinichi memanggil penuh kerinduan, Masumi hanya meliriknya sekilas.

"Ran-San..." panggil Shiho ragu-ragu.

"Ai-Chan... bukan maksudku Miyano-San..." panggil Ran.

"Panggil aku Shiho saja," pinta Shiho.

"Boleh bicara sebentar?" tanya Ran pada Shiho.

"Eh," Shiho mengangguk.

Ran mengajak Shiho ke sebuah teras yang sepi, sementara Masumi tetap menunggu di koridor. Roh Shinichi mengikuti Ran dan Shiho, penasaran dengan pembicaraan mereka.

"Kau ingin bicara apa Ran-San?" tanya Shiho.

"Anooo... Shiho-Chan..." Ran memulai.

Shiho menunggu.

"Aku memang kesal atas segala kebohongan yang terjadi selama ini, tapi aku pikir jika Shinichi sudah kembali ya sudah, aku takkan mempermasalahkan tapi..."

Shiho tetap menunggu namun menegang.

"Walaupun aku sudah memaafkanmu atas kondisi Shinichi yang sekarang, tapi bukan berarti aku bisa melupakannya..."

"Ran?" Roh Shinichi tak habis pikir.

"Aku mohon Shiho, jangan lagi menemui Shinichi. Karena setiap kali aku melihatmu, kejadian buruk itu selalu kembali menghantui," Ran memejamkan matanya.

Shiho tidak tahu harus bagaimana menanggapi.

"Aku yakin Yukiko-San juga berbaik hati padamu karena tidak enak hati saja. Tapi ibu mana yang tidak terluka melihat kondisi anaknya seperti sekarang ini... Terutama bila dia tahu penyebabnya ada di depan matanya... Kejadian pahit itu akan selalu membekas..." lanjut Ran panjang lebar.

"Itu tidak mungkin Ran! Otosan dan Okasan tidak begitu! Kau kenapa Ran? Shiho tidak salah!" seru Roh Shinichi yang tentu saja, tidak bisa didengar oleh dua wanita itu.

"Maaf kan aku Shiho... Aku benar-benar minta maaf karena telah berkata seperti ini terhadapmu... Tapi aku tak bisa... Aku lelah... Biarkan kami hidup tenang... Biar aku yang fokus merawat Shinichi kali ini. Terima kasih karena telah menjadi partnernya sebagai Haibara Ai selama ini..." Ran menunduk dalam kepada Shiho, itu merupakan pengusiran halus.

Shiho menegarkan dirinya sebelum mengangguk pelan, "baik... baiklah... maafkan aku Ran-San karena telah menganggu hidupmu selama ini... Maafkan aku karena telah hadir diantara dirimu dan Kudo-Kun..." ujarnya sebelum angkat kaki dari tempat itu dan batal memasuki ruang perawatan Shinichi.

Masumi dan Shiho kembali ke apartemen. Sekarang Roh Shinichi jadinya mengekori Masumi, mau tidak mau, karena hanya Masumi yang dapat melihatnya dan menjadi perantaranya dengan dunia nyata.

"Oi Masumi, kenapa kau tidak katakan saja pada Ran, supaya jangan bersikap seperti itu pada Shiho. Aku tidak menyalahkan Shiho kok! Kau kan bisa sampaikan perkataanku padanya," gumam Roh Shinichi.

"Bagaimana caranya?" desis Masumi, "aku harus jujur kalau aku melihat rohmu? Mana ada yang percaya? Apalagi aku detektif. Jangan yang aneh-aneh deh!"

Shiho kini hanya duduk murung di teras depan apartemen. Masumi menghampirinya.

"Shiho, kau baik-baik saja?"

Lambat-lambat Shiho mengangguk.

"Kalau kau merasa sudah tidak lagi memiliki tempat di sini, kita bisa kembali ke Inggris," Masumi menawarkan.

Shinichi mengeluarkan suara protes karena tidak ingin mereka semua pindah ke Inggris, bisa hilang kesempatannya mendapatkan perantara. Masumi hanya balas memelototinya dengan galak di balik punggung Shiho.

"Jangan Shiho please! Jangan kembali ke Inggris!" pinta Roh Shinichi sia-sia.

Shiho hanya menggeleng pelan, "meski Okasan lahir di sana, tapi aku tak pernah merasa bagian dari Inggris. Negara itu begitu asing. Aku tetap merasa Jepang adalah rumahku,"

"Yes!" Roh Shinichi mendesah lega.

Masumi tidak menghiraukannya dan terus berkata pada Shiho, "lalu apa rencanamu? Kau mau kembali jadi ilmuwan?"

"Aku sedang mencari cara agar bisa tetap mengawasi Kudo-Kun tanpa sepengetahuan Ran maupun Yukiko-San,"

"Tapi Shiho..." Masumi merajuk.

"Aku tak bisa..." suara Shiho bergetar, ia kemudian memeluk tubuhnya sendiri, "aku tak bisa meninggalkannya Masumi... Tidak dalam kondisi seperti ini... Segala yang terjadi, akulah penyebabnya... Aku yang telah melukainya..."

"Shiho..." Roh Shinichi terharu mendengar kata-katanya, "aku tidak menyalahkanmu... sungguh tidak menyalahkanmu..."

"Shiho, kau pasti mengerti bagaimana Shinichi-Kun, dia tidak akan menyalahkanmu," kata Masumi berusaha menyampaikan kata-kata Roh Shinichi secara logis.

"Aku tahu... tapi aku tak bisa lepas tanggung jawab..."

"Lalu kau mau bagaimana?"

"Aku punya ide,"

Devil Beside YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang