24.Dan lagi lagi

242 41 8
                                    

Walau cerita ini udah tamat,aku boleh minta vote dan komennya boleh gak?
















































Happy reading💜













"Dari mana saja kamu?".

Zakan pemuda berusia 16 tahun itu menatap sang lawan bicara dengan dingin.

Dia baru saja sampai setelah mengantar glana barusan dan sekarang disuguhin pertanyaan tidak jelas oleh papanya.

Apa sebodoh itu papa-nya tidak melihat dia dari mana?

Zakan diam tidak menjawab,melangkah pergi melewati papa nya begitu saja yang sedang duduk diruang tamu.

"Seperti ini sekarang kamu ya!saya nanya sama kamu zakan!kamu tidak tahu ini tanggal berapa hah!".ayah zakan naik pitam dia berdiri dari duduknya menatap punggung anak sulungnya.

Zakan menghentikan langkahnya yang hendak ke kamarnya dilantai atas.

"Aka udah bilang kan pa..Aka gak mau!harus berapa kali aka bilang!".

"DASAR ANAK DURHAKA!EMANG KAMU PIKIR KAMU SIAPA!SAYA KEPALA KELUARGA DISINI!DAN KAMU CUMAN BERHAK UNTUK NERIMA KEINGINAN SAYA!".

Tap tap tap

Wanita paru bayah turun dari tangga melerai pertengkaran antar suami dan anaknya.

"Mas udah mas,kita gak bisa maksa zakan kayak gini".bujuk lina menatap suaminya dengan sendu.

Berbeda dengan zakan yang cuman diam mematung dari tempatnya tanpa berbalik badan demi melihat papanya.

"Kamu pikir saya mau?dia!.anak yang kurang bersyukur!saya pindahin zakan ke london biar zakan belajar disana dan urus perusahaan primadi disina!apanya yang salah?!".tekan papa zakan menatap anaknya dengan tajam.

"Tapi mas..zakan gak mau disana,kita bisa pertimbangkan ini baik baik..".lina tetap berusaha membujuk suaminya agar membatalkan penerbangan zakan ke london.

Dia tahu anaknya tidak suka jika mereka memindahkan dia keluar negeri,cukup mengerti dan peka,laki laki seumuran zakan seharusnya masih bebas merasakan yang namanya masa muda bareng teman temannya tanpa kengkangan seperti sekarang.bukan maksud apa tapi lina sadar selama ini dia tidak bisa menjadi ibu yang baik buat zakan dia terlalu buruk untuk seorang ibu karna selama ini selalu mematuhi perintah suaminya agar zakan seperti robot yang selalu mereka gerakkan.

"Saya gak peduli sama tanggapan dia!bukannya kamu kemarin setuju buat bawa dia kesana?!".

"Mas..bukan begitu,aku kasihan sama zakan dia masih remaja labil..kamu yakin mau bawa dia kesana?remaja seumurannya seharusnya masih ngerasain masa masa SMA bareng teman temannya masa kamu tega bawa anak kamu kesana demi ngurus perusahaan itu".jelas lia memegang lengan suaminya.

Tanpa sadar zakan mengepalkan tangannya kuat hingga menimbulkan ruam ruam merah disana.

Apa gak ada yang mau ngertiin perasaan gue sekarang?bisa gak sih gue jadi manusia normal tanpa di atur kaya sekarang..gue cuman pengen jadi mereka.mereka yang hidupnya gak dikengkang kaya gue..haha lucu ya gue terlalu berharap lebih sama semua alur ini.

Mata pemuda itu memerah tanda sedang menahan amarah dan luka ditubuhnya.

"SAYA GAK PEDULI!SIAPAKAN SEMUA BARANG BARANG KAMU BESOK!JADWAL PERNEBANGAN SAYA PERCEPAT!".

"MAS!".

"DIAM KAMU!INI SEMUA KARNA KAMU!KARNA SIFAT PEMBANGKANG KAMU YANG NGEBUAT ZAKAN SEPERTI INI!!".

My First Love; [JJK - JEH] [END]✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang