Vote.
Usai menyantap makanan yang di berikan Kakashi padanya. Sakura dengan cepat beranjak dari kasur dengan nampan di tangan nya.
Kakashi yang menjegat gadis pink tersebut hanya pasrah dengan perilaku keras kepala sakura.
Mata nya yang tajam sesekali melirik Dimana gadis itu berada. Entah apa yang dipikirkan nya tapi ingin rasa nya ia memeluk sang bunga musim semi.
Dari dulu ia merasa begitu sayang dengan gadis kecil di depan nya. Bahkan dia tidak segan-segan membunuh orang-orang yang hendak menyakitinya .namun cinta nya pada Sasuke begitu besar sampai ia sendiri harus membunuh Sasuke atau tetap membuat kan sakura mengejar pria uchiha tersebut.
"Auohh ,panas " ujar sakura merintih
Mendengar suara kesakitan segera ia menghapus semua hayalan masa lalunya.bahkan ia hampir tersandung saat dengan buru-buru ia menghampiri gadis kecilnya.
"Kau tidak apa-apa sakura" ujar Kakashi cemas
"Tidak apa-apa Anata ,ini hanya terkena air panas haha aku ceroboh " ujar sakura maluMendengar sakura memanggil nya dengan Anata dengan lembut ia meraih tangan mungil tersebut dan meniup nya dengan pelan.
Sakura yang merasa di jaga seketika hatinya menghangat .kalau boleh jujur kenapa ia tidak jatuh cinta pada Kakashi saja bukan dengan Sasuke.
Jika dengan Kakashi mungkin ia tidak akan selalu menangis seperti orang idiot sepanjang hari.
"Anu ,ekhhh bolehkah aku pergi main dengan ino Chan ,aaa ngk bakal lama ko janji " ujar sakura
"Pergilah, mau ku antar ''
"Benarkah ,ayo "
Dengan semangat gadis musim semi tersebut menarik sang hatake ke luar rumah dengan tidak sabaran .langkah kaki kecilnya berlari kecil dengan menyeret pria tinggi di belakang nya. Bahkan ia tidak sadar jika sepanjang jalan tangan mungilnya mengandeng sang pria. Sampai adegan tersebut hilang saat keduanya bertemu dengan tim berambut kuning yang cerewet.
"Sakura Chan sedang apa kau" ujar Naruto binggung.
Mata safirnya melirik kedua tangan yang saling bertautan dengan erat.
"Naruto ,aku ingin ke rumah ino Chan"
"Malam-malam? Untuk apa ? Emm seperti nya aku melihat dia sedang berdua dengan sai di kedai takoyaki".
"Aku mau memberi tau ino Chan kalau aku mau menikah" ujar sakura malu2.
Mendengar kata menikah seketika rahang Naruto terjatuh tidak elit. Apa sakura sudah bertemu Sasuke ,apa Sasuke datang dan langsung melamar sakura Chan ,atau sakura menikah dengan Lee. Kenapa gadis di depan nya selalu membuat ia binggung.
"Menikah dengan siapa sakura Chan, apa Sasuke sudah pulang dari penebusan dosa nya?
" Sasuke Kun ? Kau bicara apa Naruto, semenjak insiden Sasuke ingin mencabut nyawa ku, perasaan ku sudah hilang baka".
"Dengan leee"!!! Ujar Naruto horor.
Jika emang dengan Lee ia berharap anaknya nanti mirip ibunya.
Ia tidak bisa membayangkan jika suatu nanti anak sakura memakai leging ketat berwarna hijau dengan gaya gemulainya .
Buak dengan cepat sakura memukul khayalan pria kuning di depan nya.
"Ayolah Naruto aku ini menikah dengan Kakashi Kun" teriak sakura geram.1....2....3.....
"APAAAAAA" teriak Ino mengila.
Mendengar sahabat nya berteriak seketika sakura menatap gadis cantik di depan nya. Iya sangat senang karna tidak usah jauh-jauh untuk mencari sahabat nya itu.
Ino dengan benggis menerjang sakura dengan cepat dan membawanya pergi agak jauh.sekiranya sudah aman pria berambut pirang tersebut melontarkan pertanyaan yang tak kunjung berhenti.
"Kau gila sakura Chan, bagaimana jika Kakashi jelek".
"Nggak masalah"
"Kau pernah liat wajah nya ?
"Tidak " ujar sakura singkat
"Bagaimana jika bibirnya dower, bercodet di bibirnya,atau giginya maju ke depan " ujar Ino cemas
" Kau berlebihan ino pig. Aku merasa cukup nyaman jika di sisi Kakashi sensei,lagipula aku berhutang Budi pada nya"
"Tapi umur kalian beda jauh idiot, kau lebih baik dengan Lee "
"Kau gila !!! Kami tidak dekat"
"Tapi muka ya jelas sakura Chan "
"Ino doakan saja kalau ini keputusan ku yang terbaik"
"Hahh jika memang itu mau mu aku mendukungmu sakura Chan "
"Kita kesana yuk ,kasihan Kakashi di hujani pertanyaan oleh Naruto dan Sai".
"Hai "
Setelah semua selesai sakura berpamitan kepada semua sahabat nya, walaupun Naruto masih saja tidak terima jika sahabat nya menikah dengan mantan gurunya.
" Sakura ,apakah kamu serius dengan keputusan mu"
"Kakashi,jika tidak percaya mana mungkin aku mencium mu ".
"Terimakasih"
"Sama-sama,ayo kita pulang ke rumah"
Mendengar ucapan sakura yang Tampa keraguan. Dengan cepat ia menyamakan kakinya dengan calon istrinya tersebut, sesekali mereka membicarakan masa lalu mereka yang aneh.
Bersambung....
KAMU SEDANG MEMBACA
godaan sang sensai (End)
Fanfictionentah sejak kapan gadis bersurai pink mulai merasa merona saat berdekatan dengan mantan sensai nya dulu. bagaimana sikap sang guru mengetahui jika muridnya menyimpan perasaan terhadap nya.