Nyebelin

415 36 4
                                    

Jangan lupa voment bes😉

"Emm... bagaimana tuan Hendra, apakah penawaran saya disetujui?" tanya Arjun yang sempat bingung wajah Hendra berubah karna kaget dan mungkin malu.

Hendra langsung tersadar dari lamunannya, tersenyum manis ke arah Arjun dengan tatapannya yang mempesona. Entah kenapa hati Arjun tiba - tiba menghangat

"Terima kasih tuan Arjun atas penawarannya, nanti saya pikirkan lagi ya. Oh ya apakah saya boleh meminta nomor tuan Arjun, takutnya jika ada apa - apa saya bisa mengabarinya langsung tanpa dari resepsionist, apakah berkenan?"

Arjun terkekeh mendengar penuturan Hendra yang menurutnya sangatlah sopan
"Panggil Arjun saja tuan Hendra. Saya masih 24 tahun, belum terlalu tua kan. Dan ini kartu nama saya, disitu ada nomor saya"

"Benarkah? Wah kalau begitu sama, saya juga 24 tahun. Jadi tidak usah memakai embel - embel 'tuan'. Cukup Hendra. Baik saya simpan ya, Arjun."
Hendra menekan kata Arjun di akhir kalimatnya membuat kedua orang ini pun tertawa

Setelah membicarakan proyek dan sempat makan siang bersama, mereka berpamitan akan melanjutkan pekerjaannya di perusahaan masing - masing. Eh maksudnya kalau Hendra di ruang kerjanya. FYI Hendra sebelumnya head production team di tempat kerjanya yang dulu. Namun dia berhenti dan fokus terhadap desainnya. Jangan dikira pengangguran, gini - gini juga yang memesan desain Hendra banyak loh.

"Terima kasih atas traktirannya Hendra." ucap Arjun sebelum pamit
"Sama - sama Arjun. Terima kasih juga ya telah berkenan menyelesaikan progress proyek ini bersama, semalaman saya tidak mendapatkan ide. Hahaha"
"My pleasure. Bukannya tidak, tapi belum kkkk~"
Arjun terkekeh lucu, siapapun tolong Hendra, dia hampir pingsan akan keimutan Arjun. Lebay sekali
"Berkat dirimu Arjun" ucap Hendra spontan

"Gimana?"
"Eh tidak, kalau begitu saya duluan ya"
Hendra membungkuk dan di balas oleh Arjun lalu melenggang pergi ke mobilnya karna malu. Arjun? Lihatlah dia bak kepiting rebus, wajahnya merah padam.


•••


Jam istirahat


"Idar, Asa... emm temenin aku yuk"
"Kamu mau kemana Cahya?" tanya Haidar sambil mengintip totebag yang dibawa Cahya
"Mmm ini aku mau ngembaliin seragam Jian yang ketumpahan kuah bakso itu." jawab Cahya
"Yang kemarin itu? Ih kamu beneran nyuciin punya dia? Kan dia yang nabrak kamu ish" kali ini Harsa yang sedikit mengomel
"Ya gimana lagi, habisan salah aku juga ga liat - liat. Tadinya aku mau beli yang baru terus yang ini dibuang, cuman takutnya dia makin marah" jelas Cahya

"Tunggu - tunggu. Ko bisa ini sehari bisa langsung kering ya? Mae kalau pakai pengering harus di jemur lagi" Haidar bingung kenapa seragamnya bisa langsung kering
"Iya soalnya ini 10 maid ku bantu ngeringin bajunya"
"HAH??!!" Haidar dan Harsa kaget, seketika seluruh penghuni kelas langsung menengok ke arahnya

Setelah memberi gestur 'kita gapapa' si kembar bertanya
"S-sepuluh. Wah Cahya kamu orang kaya ya" tanya Harsa polos
"Hus Asa jangan gitu. Tapi pantes aja kamu tadi bilang mau buang seragam ini terus mau ganti yang baru" ujar Haidar
"Bukan aku tau, tapi ortu aku. Yaudah ih ayok anterin. Keburu masuk ntar"

Mereka bertiga pergi ke kelas 10 IPS 4, tempat dimana Cahya akan mengembalikan seragam Jian, orang yang menumpahkan baksonya kemarin.


•••


Suasana di kelas 10 IPS 4 sangat ricuh, berisik. Bangku - bangku berantakan, kertas dimana - mana, sampah berserakan, ada yang lari - lari, tertawa, gosip, bahkan ada yang tidur. Cahya mengetuk pintu
"Permisi..." ucap Cahya lirih

Lika - Liku Keluarga Beruang (Seo Fams) || NCT Family (🔞)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang