Suka suka

172 12 0
                                    

"Idar. Aku dispen hari ini." ucap Harsa
"Okayy. Kamu jadi ikut perlombaan?" tanya Haidar sang ketua kelas.
"Iya jadi. Soal na bu Seulfi bilang ke aku sendiri kemarin, beliau pengen aku ikut lomba nyanyi di luar kota. Ndapapa kan?"
"Umhm ndapapa, tapi kamu harus bilang juga ke mae sama daddy."
"Iya nanti pulang sekolah aku bilang kok. Sekarang ke kantin yuu beli es."
"Ish kamu nda liat, tuh di depan pintu ada siapa.."

Harsa langsung menengok, di depan pintu kelas mereka sudah ada Satya dan Haris yang tersenyum lebar kearah si kembar.
"Kalaupun mau bareng pasti bakalan dibuntutin terus tau Asaa."
"Ish udah stand by aja. Aku mau ke kak Haris aja deh. Papay Idar."
"Eung! Papay Asaa."

"Kenapaaa?" tanya Harsa pada Haris.
"Hehehe ayo makan bareng." ucap Haris sambil cengengesan.
"Tapi aku bawa bekel kak, ini bekal punya Asa."
"Gue juga bawa bekel kok, nih." Haris memperlihatkan kotak bekalnya, Harsa jelas bingung, kok bisa kapten basket membawa bekal.

Sedang berkutat dengan pikirannya, Haris menggandeng Harsa ke rooftop dan mereka memakan bekal disana.
"Kaka tumben bawa bekel ke sekolah."
"Iya biar bisa makan bareng sama lo Sa. Nih cobain nasgor buatan bunda gue."
Harsa dengan semangat memakan nasi goreng buatan bundanya Haris. Haris menunggu reaksi dari Harsa.

"Emm enak banget kakaa. Bunda pinter banget masak, aku jadi pengen diajarin masak sama bunda."
"Hahaha mau? Habisin nasi gorengnya."
"Twelus kaka mam apwa?" ucap Harsa yang mulutnya masih penuh dengan makanan.
"Habisin dulu makanan di mulut lo, ntar keselek." Haris mengusap ujung bibir Harsa yang belepotan. Harsa menelan makanannya sebelum lanjut berbicara lagi.
"Kaka makan bekal aku aja ya."
"Gapapa nih jadi tukeran gini?"
"Gapapa kaka. Udah ayo makan bareng."

Akhirnya Harsa dan Haris bertukar makanan. Sesekali mereka saling menyuapi bekal yang mereka makan. Sudah seperti pengantin saja.


•••


"Pulang bareng mau gak?" tanya Haris setelah mereka selesai makan.
"Emang kaka tau rumah aku dimana?"
"Pesona indah kan? Waktu anniv orang tua lo kan gue dateng. Lo gimana sih."
"Ehehe aku lupa tauu."
"Yang dipikirin gue terus sih jadi lupa."
"Wuu geer. Tapi aku pulangnya mau ke Bu Seulfi dulu, jadwalin latihan vokal aku kaka."
"Latihan vokal? Ekskul?"
"Eung! Jadi aku ditunjuk buat ikut lomba nyanyi diluar kota gitu."
"Wih keren banget lo mbul. Kalo gitu semangat latihannya ya. Kalau butuh apapun hubungi gue."

Harsa mengangguk lucu sampai Haris mengusak rambut Harsa saking gemasnya. Kini mereka sudah ada di depan kantor guru, bu Seulfi menyuruh Harsa masuk dan mereka menjadwalkan latihan vokal hari Selasa dan Kamis setiap pulang sekolah. Haris senantiasa menunggu Harsa di depan pintu.

"Udah kak."
"Yaudah yuk pulang."
Haris menggandeng Harsa sampai parkiran motornya dan memasangkan helm untuk Harsa.
"Kak ini helm siapa?"
"Helm lo. Udah ayo naik."

Harsa menaiki motor Haris sambil terus bertanya helm yang dipakainya. Haris menarik kedua tangan Harsa agar memeluk dirinya dengan dalih 'pegangan, takut jatuh'. Bisa saja ni buaya modusnya, tidak tahu saja wajah Harsa memerah dan dia menyembunyikan wajahnya pada punggung lebar Haris.

Sepanjang perjalanan mereka diam saja, Harsa nyaman sekali memeluk Haris sambil bersandar pada punggung si kapten basket. Dirinya baru menyadari jika ini bukan jalan rumahnya, Haris mau membawa Harsa kemana?

"Kak, ini bukan jalan rumah aku."
"Iya emang bukan."
"Terus kita mau kemana?"
"Nanti juga lo tau mbul."
"Ish kaka mau culik aku yaa!"
"Iya."
"Aaaa nda mau diculik. Turunin aku cepetan, nanti aku panggil policii."
"Hahaha panggil aja. Jangan goyang - goyang heh ntar jatuh. Sebentar lagi kita sampe."

Lika - Liku Keluarga Beruang (Seo Fams) || NCT Family (🔞)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang