27

237 42 27
                                    

"Pssttt!! Tar! Tariii" Panggil Elesta pelan dan dominan berbisik pada mbaknya.

Tari langsung bergegas mendekati Elesta dengan berjinjit pelan seolah mengerti kalau mereka tidak boleh mengeluarkan suara.
"Ada apa, bu?" Tanya Tari tak kalah berbisik.

"Bapak uda pulang?" Mata Elesta melirik ke atas takut - takut kalau suaminya tiba - tiba turun.

"Sejam yang lalu bapak udah masuk, mobilnya langsung ke garasi, tumben. Kenapa? Ibu bawa apaan?"

"Bawain ke meja deket kolam ya, tolongin. Ntar dia ngomel kalau tau saya makan beginian. Kamu buatin air mendidih trus ini baso aci botak - botaknya rebusin, ntar ajak mbak wit kebelakang. Jangan buka bumbunya didalem, diluar aja ntar bau. Jangan berisik tapi"

"Ehhh ibu udah pulang? Bapak tanya" Mbak wit datang dari atas membawa pakaian kotor kebawah dengan wajah ceria dan suara yang meriah.

El menepuk keningnya lalu memberi kode agar Mbak Wit tidak tambah heboh.

"Opo? Ono opo toh bu? Itu bapak diatas tanyain ibu udah pulang apa belum?"

"Tari, tolong atur ini petasan banting. Aku keatas sebentar" Frustasi Elesta meremas pipi gembil mbak wit gemas.

"Suamiiikyuuu, where are you?" El membuka pintu kamar tapi kosong. Ia langsung ke rooftop, karena kalau cuaca mendung gerimis begini paling enak duduk disana.

"Sayang... Lagi apa?" El langsung duduk disebelah Billy yang sedang membaca buku dan menyeruput kopi hitam milik suaminya sampai tak tersisa.

"Kenapa lama?" Tanya Billy tanpa melihat istrinya.

El mendekatkan kepalanya ke buku yang dibaca Billy.
"Kamu tanya sama buku ini? Sok atuh ngobrol dulu sama tulisan disitu, saya tungguin gapapa" Sindir Elesta.

Billy menutup bukunya lalu duduk menghadap istri randomnya.
"Kenapa lama?"

"Tanya sama siapa?"

"Kamu kenapa lama, Elesta Maura Patra? Istriku yang cerewet, bawel, manja, gak ketebak tapi untungnya gak pernah jawab terserah"

"Oh, iya tadi saya beli kemeja untuk sidang. Billy Rayyan Patra gak mau golf gitu? Gih sana pergi. Gerimisnya uda berhenti" El mempersilahkan suaminya bermain golf menimbulkan tanda tanya besar.

"Kamu mau kemana?"

"Kaga kemana - mana. Nih kunci mobil disini, dompet, handphone sekalian kamu bawa kalau gak percaya. Saya lagi capek banget, pengen istirahat aja santai dibawah"

"Bawah mana?"

"Kolam renang. Mau minta pijetin Tari. Kamu kalau mau keluar gapapa, mas. Bosen dirumah terus kan?"

Billy menggeleng.
"Saya dibawah juga deh sama kamu. Eh tapi AC dikamar juga bikin nyaman. Saya juga beli diffuser baru, relax banget aromanya. Mau coba?"

El mengulum senyumnya.
"Basa basi yang sudah basi, suamiku. Kalau mau itu bilang langsung, jangan tanya saya kenapa lama pulang. Jangan alesan nawarin nyoba diffuser baru" Elesta mencibir suaminya yang tetap tak peduli apa kata istrinya.

Yang penting gass, ngengg💨!!

Setelah pertempuran terjadi, El cepat - cepat kebawah mencari keberadaan Tari dan mbak Wit.

"Guyssss... Tariii, mbak wiiitt. Pada istirahat yaa??" Suara El kini sedikit menggelegar.

Tari muncul dari dapur sambil membawa nampan besar mengipas udara.
"Ibu, tadi saya buka disini baso aci sama basrengnya. Taunya udaranya jadi aroma basreng, nanti bapak marah pasti" Panik Tari.

ELMOTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang