03.- Attack

55 4 0
                                    

"Semua udah siap ?"

"Siap, Signal sudah diputus"

"Penjagaan di luar lebih ketat dari pada di dalam"

"Dan kabar baiknya Mr. Bold dalam keadaan tertidur"

"Semua kawasan aman, tidak ada rumah di hutan ini selain rumah Mr. Bold"

"Ok, penyerangan di mulai" ujar Shandy menutup wajahnya dengan topeng, dan di ikuti dengan Fenly, Fajri, dan Farhan yang menyetir mobil mereka.

"Apa pun yang terjadi, usahain kita duluan yang bunuh sebelum kebunuh" ujar Shandy tepat saat mobil berhenti di depan rumah sasaran mereka.

Dar !

Dar !

Dar !

Tanpa melihat, mereka langsung menekan pelatuk pistolnya saat turun dari mobil. Menembak siapa pun yang menghalangi jalan mereka. Bahkan Farhan dengan sigap ikut menembak dari dalam mobil.

Begitu juga dengan yang lain, Fiki dan Zweitson sibuk dengan sniper mereka. Mereka. Menembak sasaran yang ada di dalam rumah, dan memastikan Mr. Bold tidak kabur dan tidak mati.

"Arah jam 11 di atas loteng, Fik"

Dar !

"Arah jam 9 di atas menara"

Dar !

Dan tak kalah ricuh dengan tingkah Gilang dan Ricky yang memberontak masuk dari pintu belakang dengan DP-28 buatan Gilang di tangan mereka berdua.

"APA LU ! GUA DULUAN YANG BUNUH LU SEMUA SEBELUM LU BUNUH GUAAAA !" Pekik Gilang dengan brutal menembak tanpa arah

"ABIS LU SEMUAAAA !?" Begitu juga dengan Ricky yang tak kalah brutal

"Aduh !" Gumam Fajri kaget saat patung di sampingnya pecah karna ulah Gilang dan Ricky

"WEH GILANG, RICKY ! UDAH WEH !" teriak Fenly menyadarkan mereka jika semua penjaga sudah mati.

"EH ! Sorry sorry keasikan heheheh" ujar Ricky dengan cengiran tanpa dosa

"Iya... abis udah lama nggak bunuh orang hehehehe" lanjut Gilang menggaruk tengguknya yang tak gatal.

"Udah ayo masuk, siapin senjata." Ujar Shandy memimpin

"Bang, Bang, Mr. Bold di bawa ajudannya keluar kamar" ujar Fiki dari earphone

"Gua yang jaga di luar Shen, lu mending masuk sebelum mereka keluar" jawab Farhan

"Ok, ayo masuk"

Hening, itu yang di rasakan saat masuk kerumah mewah dengan nuansa alam ini. Tak ada tanda tanda kehidupan yang di rasakan oleh mereka. Seakan semuanya sudah mereka habisi tadi di luar.

Dar !

Tembakan dari pistol Fenly dengan tiba tiba membuat semuanya terdiam, Fenly berhasil menembak ajudan Mr. Bold. Dan menyisahkan Mr. Bold yang berdiri tegang.

"Oh, Halo. Maaf kami masuk kerumah mu dengan cara ini, tapi kami harus" ujar Shandy mengarahkan tembakannya ke arah Mr. Bold.

Dan tepat dari belakang Fiki dan Zweitson dengan cepat memborgol tangan Mr. Bold.

"Siapa kalian ?" Tanya Mr. Bold gemetar

"Dimana uang itu, dan cepat tuntun kami kesanan" ujar Shandy menurunkan senjatanya.

"Saya akan menunjukannya. Tapi berjanji kalian tidak akan membunuh saya setelah ini" ujar Mr. Bold menatap sendu ke arah Shandy

"Ok... jadi cepat di mana uang itu"

Dan saat itu juga Mr. Bold melangkah kembali ke kamar nya, membuka sebuah berangkas yang dia simpan di lobang bawah ranjangnya.

"Dibawa karpet itu" ujar Mr. Bold

Dengan segera Fenly membukanya dengan di bantu oleh Fajri, Gilang, Dan Ricky mengangkat berkas hitam.

Dengan sigap Zweitson mengeluarkan alat alatnya untuk membuka pasword berkas tersebut. Dan sesuai janji, 300 miliar ada di dalamnya.

"Sudah kan, jadi sekarang cepat lepaskan saya" pekik Mr. Bold

"Anda tau, bukan hanya ini utang anda pada kami. Tapi anda juga utang nyawa pada pengawal pengawal kami yang datang tadi siang. Jadi..."

"Mmmpppppffffttttt"

Dan saat itu juga Fiki mebekap Mr. Bold dengan cairan racun buatannya. Cairan ini tidak mematikan, hanya saja dapat membuat penghirupnya Gila.

Dan itu yang di rencanakan Shandy. Membuat rekaan seolah oleh Mr. Bold Gila dan membunuh semua BodyGuard dirumahnya.

Menidurkan Mr. Bold di lantai dan meletakan DP-28 milik Ricky di sampingnya. Dengan keadaan sudah di sterilkan dan di sentuhkan dengan sidik jadi Mr. Bold.

"Sentuhan terakhir..." Shandy mengeluarkan alat komunikasi khususnya

"Masukin rekaman cctvnya, Nin"

"Ok udah 100 %" jawab Nindy dari kejauhan

Ini juga keterpaksaan, karna seharusnya ini adalah kerjaan Zweitson. Tapi Shandy kekurangan anggota untuk ke lokasi. Jadi mau tak mau Nindy harus menggantikannya

"Ok, misi selesai. Bawa berangkas itu ke Farhan dan kita rayain ini di rumah" pekik Shandy dengan senyum jahatnya.

Bukan hanya di ajarkan untuk bertahan hidup sebagai seorang Mafia, tapi mereka juga di ajarkan bermain bersih di setiap misinya.

___________________🕳___________________

To Be Continue...

⬇VOTE IS FREE

1VORY || UN1TYTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang