Layaknya kertas ivory, mereka memiliki 2 sisi yang berbanding terbalik. Seperti anak remaja pada umumnya di pagi hari, dan menjadi mafia di malam hari. Mengikuti balap liar, taruhan, bahkan sampai membunuh.
Dan seperti yang kalian tau, sangat beres...
Pertandingan antar sekolah telah tiba, kini semua sibuk dengan barang barang mereka. Bukan hanya dari musik dan seni, tapi juga beberapa olahraga di perlombakan.
"Aduh !"
"Sini Shen gua bantuin" ujar Nindy saat melihat Shandy yang kesulitan dengan barang bawaannya
"Maaci Nindoyy" pekik Shandy namun mendapat tatapan mematikan dari Nindy
"Sini punya Qiara biar Soni yang bawa" ujar Zweitson membantu Qiara
"Makasih ayang !"
"Bucin tross !" pekik Gilang kesal
"hahaha makanya cari cewe bang" ujar Aji meledek
"Yeee emang gua doang yang gak punya cewe, liat noh temen lu" ujar Gilang menunjuk kearah temannya yang lain.
Atau lebih tepatnya kearah Fiki, Farhan, dan Ricky.
"Lah lu pada kenapa ?" Tanya Fenly yang baru sadar jika ketiga temennya sedari tadi hanya diam.
"Sini aku bantu bawa" ujar Hugo pada Dara
"Makasih" jawab Dara lembut
"Hugo Walter, ketua organisasi Basket sekolah" gumam Fiki lemah
"Makasih banyak kak" ujar Yessica gugup
"Sama sama, lain kali jangan malu lagi ya kalo minta bantuan ya..." Ujar Louis dengan senyuman lembutnya
"Louis Kinsey, pemain fulsal terbaik di sekolah tahun lalu" lanjut Ricky tak kalah lemah
"Eh makasih banyak Devan" jawab Cherly tak kalah ramah
"Awas lu ya Devan !" Berbeda dengan Ricky dan Fiki, Farhan justru geram.
"Weh tenang bang tenang" pekik Aji menenangkan Farhan yang sudah gerah dengan pemandangan di depannya.
"Itu... pacarnya Dara ya Fik ?" Tanya Gilang ragu
"Hmm" jawab Fiki singkat
"Owhhh kalo itu siap, Rick ?" Tanya Fenly
"Bukan siapa siapanya Yessica... tapi yang gua denger, Louis emang lagi ngejar Yessica" jelas Ricky malas
"Jangan nyerah bang ! Harus semangat !" ujar Aji menyemangati abang abangnya
"Heh ! Bukan cuma semangat, tapi harus sat-set-sat-set juga dong" pekik Gilang
"Sok lu !" Ledek Shandy menoyor kepala Gilang
Bruk !
Tiba tiba saja seorang wanita jatuh tepat di depan Gilang, tanpa pikir panjang Gilang segera membantunya.
"Ehh kamu gak apa apa ?" Tanya Gilang menolongnya
"Eh gak apa apa kak... " ujarnya lalu bangun
"Nih bukunya, lain kali hati hati ya" ujar Gilang dengan senyum manisnya
"I-iya kak... oh iya nama kakak siapa ?" Tanyanya malu
"Gilang, panggil ajah kak Gilang"
"Owh... aku Abby... oh iya terima kasih ya kak Gilang" ujar Abby malu
"Iya sama sama, lain kali hati hati ya"
"I-iya kak... yaudah aku duluan" ujar Abby lalu pergi
Dengan sombong Gilang berjalan menghampiri teman temannya yang dibuat bingung dengan tingkah Gilang.
"Nah kaya gitu yang gua maksud sat-set-sat-set, ngerti gak lu ?" Ujar Gilang sombong
"Serah lu lah, Lang... makin pusing gua liat lu" pekik Farhan lalu pergi, dan di ikuti dengan yang lain
"Dih parah sih gua di tinggal" gumam Gilang kesal
Semua kembali dengan kesibukan mereka masing masing, begitu juga dengan Fenly yang sibuk memperhatikan Amelia yang sedang mengangkat barang barangnya.
"Akhem !" Entah dari mana, tapi Nindy sudah lama tau jika Fenly suka dengan salah satu temannya
"Bikin kaget lu kak" gumam Fenly yang langusung menyibukan dirinya dengan hal lain
"Fen... kalo emang suka, ya bilang... bener tuh kata Gilang, harus sat-set-sat-set..." ujar Nindy menepuk pundak Fenly
"Inget kata kata gua ya Fen... namanya juga coba, kadang berhasil kadang nggak... tapi kalo lu yakin itu bakalan berhasil, pasti berhasil... semangat Fen ! Gua dukung lu kok ! " lanjut Nindy lalu pergi begitu saja
"Huft..."
____________________❤️🔥__________________
To Be Continue...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
"I let you go"
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
