Bagian 1

48K 2.5K 445
                                    

Segala kebaikan datangnya dari Allah SWT, sedangkan segala keburukan datang karena kesalahan manusia. Cerita ini murni sebagai hiburan tidak ada unsur menjelekkan suatu ajaran agama.

—————

Tahun ajaran baru tahun 2022 dimulai. Banyak santri baru yang masuk kedalam Ma'had Ali. Hampir 150 santri. Tak terasa waktu berlalu begitu cepat, hubungan Abi dan Ale sudah mencapai 1 tahun lebih dan baik-baik saja walau terkadang terdapat cekcok dan drama yang dibuat oleh Ale.

Namun Mas Abi dengan semboyan sholeh nan sabar nan lemah lembut yang selalu dapat menangani kekasih bocahnya yang nakal dan barbar yaitu Ale.

Ale? Dia berkembang menjadi santri yang jauh lebih baik dalam segi akademisnya. Dia sudah menghafal 42 hadist arbain dalam waktu 1 tahun menjadu santri di sini. Dia juga sudah lancar membaca Al-Qur'an. Dia juga sudah mulai menghafal juz 30.

Berkat bimbingan Mas Abi dan ustadz yang lainnya, Ale mengalami banyak perkembangan. Namun, sikap bocah itu tak berubah sama sekali. Hanya dia dan Hasbi yang menjadi dua-duanya santri menggunakan bahasa gaul di dalam pondok. Ustadz dan yang lainnya sudah lelah mengingatkan.

Ale juga masih menjadi bocah yang iseng, nakal, suka membuat ulah, suka mengumpat dan pastinya selalu menjadi pusat perhatian. Terutama oleh santri baru.

"Anaabi!" Ale berlari kecil menghampiri Abi yang sedang menyapu.

Abi hanya menoleh ke arah sang kekasih yang berlari seperti anak kecil. Ale pun sampai tepat di depannya.

"Jajan Yang." Bisik Ale sembari mengulurkan tangannya.

Abi tersenyum geli, dia pun mengambil dompet miliknya dan memberikan kepada Ale. Seketika wajah Ale sumringah, dia membawa dompet tebal Abi ke minimarket yang ada di pondok.

Dia membeli perlengkapan mandi dan beberapa camilan menggunakan uang Abi semuanya tanpa terkecuali. Dia mendapatkan nafkah materi secata rutin tanpa kekurangan dari Mas Abinya. Begitu juga dengan nafkah batinnya, terpuaskan tanpa halangan.

Mereka masih gemar nakal di dalam pondok, bercinta tanpa tahu tempat menyelinap di tengah malam saat santri lainnya tidur.

Ah benar, Abi menjadi ketua pondok tahun ini. Dan Ale kesal sekali, karena banyak santri baru yang unyu-unyu tahun ini. Dia takut jika mas Abinya main serong jelalatan dan meninggalkannya.

"Ah gue kan kece badai. Goyangan gue aduhai." Ale terkikik berusaha meyakinkan dirinya sendiri.

Dia keluar dari minimarket dan merotasi bola matanya malas saat melihat Hasbi yang sedang memarahi ustadz Amri.

"Heran. Mereka ga ada adem ayemnya. Mulai dari awal pdkt sampe udah pacaran tetep aja gitu. Pasangan homo ga elit. Gue nih ama ayang jadi keluarga sakinah mawaddah wa Rahmah." Ale menepuk bangga dadanya.

Dia menghampiri mereka berdua dan dia tertawa melihat wajah Hasbi yang ditekuk seperti kanebo kering.

"Uke lu ngapa dah Tadz." Kekeh Ale sembari membuka jajannya.

Ustadz Amri memijat pelipisnya lelah, dia melepaskan cubitan Hasbi di pinggangnya.

"Biasa. Anak gorila lagi cemburu ga jelas. Orang gue ketua kamar ya jelas dong ngurusin santri di kamar gue yang sakit. Eh malah ngamuk dia." Ujar ustadz Amri sembari menarik kesal rambut Hasbi yang sedari tadi menginjaki kakinya hingga merah.

Hasbi merengut mendengar sebutan sang kekasih untuknya. Dia tampan kece badai disebut anak gorila, memang kekasihnya ini semacam anjing pitbull seperti sebutan Ale kepada kekasihnya.

"Gue nih cemburu karena sayang ama elu bego! Gosah sok caper sok jaga image deh lu Mri Amri!" Kesal Hasbi sembari kembali menginjak kaki ustadz Amri lalu pergi.

ABI-ALE SEASON 3 (21+) BL ENDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang