Bagian 16

15.6K 1.7K 171
                                    

Segala kebaikan datangnya dari Allah SWT, sedangkan segala keburukan datang karena kesalahan manusia. Cerita ini murni sebagai hiburan tidak ada unsur menjelekkan suatu ajaran agama.

Triple update~

—————

"Waalaikumussalaam. Kesayangan Mas Abi?" Lirih Abi dengan suara yang hampir gak terdengar.

Wajah mereka terlihat sama-sama terkejut, bahkan wajah dan tubuh mereka menegang karena tak menyangka melihat seseorang yang tak dijumpai selama 4 tahun terakhir ini.

Abi menatap wajah Ale dengan seksama, jantungnya berdegup dengan kencang bahkan ia merasa sedikit sesak napas saat melihat perubahan drastis fisik Ale. Tubuh kekasihnya itu berubah menjadi lebih gagah dari terakhir kali mereka bertemu, terdapat kumis dan jenggot tipis di wajahnya yang menambah kesan manis dan dewasa.

Abi tak dapat berkedip melihat versi baru sang kekasih, bahkan kulit Ale yang mulanya berwarna kecoklatan sekarang justru berwarna kuning langsat dan sangat bersih.

"A-anaabi?" Beo Ale dengan tatapan takjubnya.

Dia menatap Abi dari kaki hingga ke ujung rambut beberapa kali. Dia mengerjap beberapa kali dengan cepat merasa tak percaya dengan apa yang ia lihat.

"Hmm iya ini Mas." Gumam Abi merasa canggung.

Ale menelan ludahnya kasar menatap bentuk fisik sang kekasih. Tubuhnya jauh lebih tinggi dan kekar dari 4 tahun yang lalu. Rambutnya pun panjang seleher dan diikat sebagian secara berantakan. Kumis dan brewok nya cukup tebal namun rapi menghiasi wajah tampannya yang terlibat semakin tampan.

"Astaghfirullah. Salah orang kali gue." Lirih Ale sembari keluar dari kamar dengan cepat.

Ale berlari cepat menuju ke lantai bawah mencari keberadaan kedua orang gua angkatnya.

"Yah Pa!" Ale berteriak ke arah mereka berdua yang ternyata sedang beciumam panas di dapur.

Ale tak peduli dengan wajah mereka yang terlihat terkejut. Dia segera menarik kedua tangan mereka berdua dan membawanya ke kamarnya.

"Tuh! Ada orang asing di dalem kamar gue!" Ale menunjuk ke arah Abi yang sedang menatap berbinar ke arah Ale.

Rama dan Alvin pun tertawa geli, mereka menghampiri Abi lalu memeluk anak mereka dengan erat. Abi terlihat canggung namun dia membalas pelukan mereka bahkan membiarkan mereka mengecup dahinya.

Ale melongo melihat kedua orang tuanya justru memeluk pria tersebut. Dia masih belum percaya jika pria itu adalah Abi kekasihnya.

"Masa sama masnya sendiri ga kenal?" Kekeh Rama sembari merangkul bahu lebar Abi.

Ale memicingkan kedua matanya dengan serius, dia menelisik penampilan Abi dan dia pun menggelengkan kepalanya brutal.

"Anaabi gue ga kayak gitu bentukannya Yah. Nih cowok kayak bule gaul. Bukan Anaabi gue yang suka gamisan sama sarungan." Ale menggelengkan kepalanya.

Abi tersenyum haru, secara fisik mungkin Alenya sudah mengalami perubahan. Namun sifat alami Ale  masih tetap seperti dulu. Dia pun melangkah menuju Ale dan mengulurkan telapak tangannya. Ale menjabat tangan Abi dengan tatapan ragu.

"Senang bertemu kembali cintanya Mas Abi." Ujar Abi sembari mengeratkan genggama nya.

Ale mengerjap dengan pelan, jantungnya berdegup dengan kencang. Suara itu tetap sama, yang selalu membuat jantungnya berdebar tidak karuan.

"Anaabi?" Lirih Ale dengan tatapan tak percaya.

Abi tersenyum sendu dengan air mata yang menggenangi pelupuk matanya. Ia mengangguk kecil hingga air matanya berjatuhan membasahi pipinya.

ABI-ALE SEASON 3 (21+) BL ENDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang