Your Destiny is My Choice

BAB VII

Kediaman Utama Handaka,

Jakarta.

Tuhan memberi cinta, nafsu dan akal disaat yang sama, mereka semua ada dalam satu raga dan jiwa orang yang sama. Tapi biasanya orang hanya fokus pada cinta dan nafsu mereka kadang lupa bahwa mereka juga punya akal untuk berfikir, alih alih berfikir dan mengambil keputusan dengan akal manusia sering kali sesumbar dan mengatakan bahwa mereka mengambil keputusan atas dasar cinta. Cinta? Selalu saja satu kata lima huruf dua suku kata yang seenak jidat digunakan sebagai tampeng, perisai bahkan pedang untuk atas tindak tindakan amoral dan tidak bertanggung jawab. Mereka juga punya lupa akan nafsu yang sering kali menutup akal hingga perbuatan berdosa pun tidak sadar dilakukan.

Cinta katanya.

Hanya ada satu hal yang Hayu yakini dalam urusan cinta. Cinta itu sesuatu yang datangnya dari Tuhan, sesuatu yang seharusnya membawa kebaikan, saat cinta tidak membawa pada kebaikan maka hati hati itu bukanlah cinta barangkali itu nafsu. Hasrat terdalam manusia yang mulai tergoda. Maka saat itu terjadi berfikirlah untuk mengambil keputusan.

Saat sebuah janji pernikahan telah diikrarkan maka tidak akan pernah ada pembenaran atas perselingkuhan dalam pernikahan. Lalu manusia katakan bahwa perselingkuhan yang mereka lakukan atas dasar cinta, lalu apakah mereka lupa bahwa janji pernikahan yang mereka buat itu juga atas dasar cinta? Janji cinta pada Tuhan untuk taat beribadah padanya. Janji terhadap Tuhan saja diingkari siapa yang bisa menjamin bahwa janji pada manusia lainnya bisa ditepati. Manusia katakan bahwa mereka menikah karena cinta lalu berselingkuh karena cinta.

Cinta, diabadikannya dalam seribu satu puisi yang abadi tidak lekang oleh zaman, disyairkan dengam begitu indah bahkan oleh mereka yang masih meminta air susu ibu, bahkan ditulis oleh mereka yang masih berada dirahim ibu. Hari ini cinta tidak lagi sekadar diucapkan, cinta itu berupa tindakan, tindakan apa yang dimaksud? Bercinta di luar pernikahan? Ya mungkin begitu.

Hayu memandang Mauren dengan lembut, wanita itu sedari tadi sibuk bercerita tentang banyak hal. Kali ini ia sedang menunjukkan foto foto kecil Daru, laki laki itu sepertinya mewarisi semua gen dominan dari kedua orang tuanya, atau mungkin juga tidak. Entahlah, tapi yang jelas laki laki itu sudah terlihat good looking sejak ia masih piyik.

Ada acara bbq party kecil karena tante Mauren sudah keluar dari rumah sakit, yang diundang cuma keluarga Hayu saja. Tujuannya jelas, ingin kenal dengan Hayu lebih dekat. Kedekatan yang membuat Hayu takut dalam banyak cara, membuatnya membayangkan seolah ia akan diterima sebagai menantu pertama dari keluarga Handaka. Mimpi di siang bolong.

Lagi lagi Hayu tidak suka dengan bagaimana cara Daru membuat rambutnya yang hitam itu tampak tidak rapi karena itu membuatnya terlihat lebih atraktif, laki laki itu tampil santai hanya dengan mengenakan kaos polos berwarna cokelat dan celana hitam panjang. Looks good, tapi yang menjadi masalah utama terbesar dari semua hal yang melekat pada diri Daru saat turun dari lantai dua adalah kacamatanya.

Damn. Hayu selalu tidak mengerti mengapa cowok cupu dalam novel dan film digambarkan selalu berkacamata dan nerdy. Jika begitu tolong jelaskan bagaimana bisa Daru looks so sexy dengan mengenakan kacamata bermodel round frame yang agak besar. Hayu tidak bisa menjelaskan mengapa fitur wajah Daru yang begitu maskulin dan tegas itu sangat cocok saat mengenakan kacamata bacanya.

"Diceritain apa aja sama Mama?" tanya saat melihat Hayu sedang memangku album foto diruang tengah.

"Your life."

"They love you."

Mereka yang dimaksud Daru ada kakek neneknya, ibu bapaknya, paman dan bibi, serta adik dan sepupunya. Ini lebih cocok seperti mempertemukan Hayu dengan keluarga besar Handaka. Sebagai cucu pertama sekaligus cucu laki laki pertama keluarga besar Handaka, Daru tentu menjadi anak emas pertama yang juga pernikahannya telah ditunggu tunggu, tidak heran mereka semua tampak begitu antusias menyambut kehadiran Hayu.