Uji Nyali

50 11 0
                                    

8oys 8


Pukul 11 malam sudah banyak orang yang berdatangan ke arah belakang sekolah menunggu Fahri dan teman-temannya karena merekalah yang tau jalan rahasia masuk kedalam sekolah.

Sekitar pukul 11.45 malam UN1TY datang tidak termasuk Fenly dan Fajri.


Karena yang kalian tahu Fenly sangat anti dengan hal-hal mistis, sedangkan Fajri tentu saja karena uminya melarang dia hanya boleh diluar rumah sampai jam 10 malam tapi kadang juga lebih dari itu yang akhirnya uang jajan dipotong.

Tak lama setelah kedatang UN1TY, Fahri and the gang punn datang mereka memastikan terlebih dahulu peserta yang akan mengikuti uji nyali telah datang semua.

Setelah memastikan semuanya datang ternyata sekitar 27 orang yang datang, mereka pun langsung menunjukan jalam masuk ke dalam sekolah, ternyata dibalik daun yang rindang itu terdapat sebuah pagar yang tak terkunci yang terhalang lemari.

Kedua teman Fahri yakni Yudi dan Juan mereka menahan daun yang merambat agar tidak menghalangi pagar sedangkan Raffa salah satu teman Fahri ia menbuka pagar lanjut mengeluarkan kunci dan membuka lemari yang telah mereka modiFikasi menjadi depan belakan terdapat pintu agar mempermudah mereka bolos sekolah.

Aktifitas itu membuat semua orang terkejut karena akan hal itu termasuk UN1TY.

"Kalo tau lemari itu adalah pintu kebebasan harusnya dari dulu gak usah susah-susah manjat tembok kalo mau cabut sekolah" ucap Shandy pelan.

"Bener bgt, tapi kek nya mereka sengaja deh buat itu supaya gak usah cape-cape manjat tembok yang tinggingya minta ampun" ucap Fiki sambil jalan mengikuti arahan Raffa.

Mereka semua sudah berada di dalam sekolah dan langsung diberi arahan sesuai yang telah dibicarakan tadi sebelum mereka pulang sekolah dan langsung menuju lantai atas.

Setelas sampai di lantai atas ke empat teman Fahri meminta semua yang mengitu uji nyali berada di belakangnya sedangkan yang hanya menonton mereka berada di tangga.

"Yang mau masuk duluan siapa? Atau gue yang pilih?" tanya Raffa.

"Berapa orang yang masuk? Atau satu orang satu orang?" tanya Sarah si cowok tomboi.

"Kalo satu orang satu orang waktunya gak bakalan cukup" "Karena yang ikut uji nyali itu 15 orang jadi 5 orang 5 orang" jawab Raffa.

"Yang mau duluan siapa?" tanya Juan.

"Gue!" ucap Sarah dan diikuti 4 orang lainnya.

Sedangkan Fahri dan Farhan sedari tadi mereka hanya diam dan saling menatap sengit.

"Oke!, lanjut siap yang kedua? Lo kapan ri?" lanjut Juan dan bertanya kepada Fahri.

"Gue terakhir" jawab Fahri disusul Farhan "Gue juga!".

"Apa?" tanya Juan.

"Gue juga terakhir" ulang Farhan.

"Gue juga kalo gitu" "Gue gue" "Gue juga terakhir" pinta Shandy, Fiki dan Gilang.

"Dasar ikut-ikutan lo bertiga" ucap Zweitson.

"Diam lo cupu!" ujar Gilang dan langsung di sentil Farhan agar diam.

"Oke! Pas berarti yang sisa uji nyalinya yang kedua" ucap Raffa.

Merekapun di arahkan lagi dan kelima orang itu merekam dengan hp masing-masing dan langsung tersambung ke siarang yang sedang berlangsung.

Raffa dan Juan mengantar mereka yang akan uji nyali pertama kedepan pintu dan menutup pintu dan segera menuju ketempat asal.

Baru juga Raffa dan Juan sampai ternyata kelima orang itu sudah teriak dan berlari kearah mereka.

"Apaan baru juga masuk udah keluar lagi" ejek Yudi.

"Lo gak ikut masuk jadi gak ngerasain" jeda Seli yang masih ngos-ngosan "baru juga masuk udah ada suara yang ketawa terus lempar-lempar barang ya lari lah gue".

"Bener baget, gue yang tadinya gak percaya juga takut gue" sama Sarah pun berkata sambil ngos-ngosan dan diangguki oleh yang lain.

Seketika setelah mendengar cerita itu yang sedang duduk di tangga dan menonton siaran itu lansung merinding dan berpegangan tangan bahkan ada yang berpelukan karena mereka menonton dan benar tadi tertangkap kamera terdengar suara-suara lemparan barang.

Dan nyali merekapun menciut termasuk Gilang, Fiki dan Shandy. Farhan dan Farhi juga sebenarnya mereka takut cuman ketutup sama gengsi.

"Yaudah lanjut sekarang sesi kedua" ujar Raffa.

Dan malah mereka mengundurkan diri karena takut setelah melihat dan mendengar cerita itu.

"Gimana sih belum juga dicoba" ucap Juan.

"Yaudah gak usah dipaksa, langsung aja yang sesi ketiga siap?" ucap Raffa.

"Bentar-bentar" pinta Gilang dan langsung mengeluarkan jimat yang telah ia pinta dari ibunya. "Supaya gak deket-deket gue arwah si Cindy".

"Gue mau" "Gue juga mau" pinta Fiki dan Shady.

"Gue juga mau" pinta Ricky

"Gue cuman bawa satu, besok deh gue minta mak gue"

"Gue mintanya sekarang langlang" kesel Shandy langsung menjitak.

"Uuuhh gak setia kawan lo" ucap Ricky yang memegang erat tangan Zweitson.

"Berisik lo semua kapan mulainya ini!" tanya Farhan.

"Semangat amat lo, mau ketemu mantan lo" ucap Fiki sambil berjalan mengekor mereka menuju gudang.

Di depan pintu gudang Shandy, Gilang dan Fiki berpegangan tangan, Gilang berada di tengah karena ia memiliki jimat penangkar setan.
















8oys | UN1TYTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang