Penjelasan Helen

33 11 1
                                    

8oys 10


Fiki dan Shandy yang melihat mereka berlari menjauh pun semakin histeris ketakutan.

“Please banget ini mah tolong lepasin kaki kita” ucap Shandy sambil menangis.

“Kita gak ganggu...”ucapan Fiki terhenti ketika wanita itu mulai membuka suara dan mengibaskan kepalanya agar rambutnya tidak menghalangi wajahnya.

“Aku bukan hantu, aku Helen anak kelas 10” setelah mengucapkan itu ia melepaskan kaki mereka.

Kemudian ia berdiri dan menepuk-nepuk roknya yang kotor karena debu kemudian mengulurkan tangan kepada mereka berdua.

“Serius lo bukan hantu?!” tanya Shandy memastikan, Helen yang ditanya seperti itu tersenyum.

“Kayaknya bener deh dia bukan hantu” bisik Fiki.

“Serius? Kok lo bisa tau” Shandy yang masih was-was.

“Bukanya dia yang ada di UKS bareng Gilang dulu kan?” ingat Fiki.

“Yakin lo dia cewe yang bareng Gilang di UKS?” Shandy memastikan.

“Gue masih inget mukanya, sama lo liat aja kakinya” perintah Fiki kepada Shandy untuk melihat kaki wanita yang ada di hadapan mereka.

“Iya deh kakinya nyentuh lantai” jawaban tenang Shandy yang memastikan kalo wanita yang ada dihadapannya bukan hantu.

Sedangkan Helen masih setia mengulurkan tangannya kepada kedua laki-laki itu yang tengah berbisik dan bisikan itu terdengar olehnya.

“Beneran aku bukan hantu, ayo aku bantu kalian berdiri” setelah mengatakan itu mereka menerima uluran tangan Helen kemudian berdiri dan membersihkan celana mereka.

“Kok lo bisa ada di sini?” tanya Fiki heran lanjutnya “perasaan dari tadi gue gak liat lo”.

“Dan juga lo gak ada di daftar yang ikut uji nyali deh, dan tadi lo bilang lo dari kelas 10 kayaknya yang dari kelas 10 cuman dua orang deh itu juga laki-laki” lanjut Shandy yang lagi-lagi memastikan kalo bukan dia hantu.

“Kok lo tau shan nama-nama yang ikut uji nyali?” tanya Fiki.

“Oh tadi ada anak yang gak pernah gue liat dan gue tanya ternyata dia anank kelas 10 terus juga katanya cuman mereka berdua yang ikutan dari kelas 10” Jelas Shandy yang membuat ia dan Fiki saling tatap tatapan dan kembali melihat wanita dihadapannya.

Menyadari hal itu Helen membuka suara “Tenang-tenang aku bukan hantu kok!” ucap Helen meyakinkan mereka berdua.

“Aku dari tadi ada di sekolah, aku gak pulang karena kalo aku pulang dulu orang tuaku gak bakalan ngijinin aku keluar malam dan kenapa aku gak daftar ya karena teman-temanku yang larang katanya gak usah aneh-aneh” di jeda oleh helaan nafasnya.

“Karena aku penasaran jadi tetap tinggal disekolah dan nunggu di dalam lemari di kelas karena takut ketahuan satpam dan juga ketiduran di dalam lemari, terus aku kebangun karena ada suara berisik di luar ketika aku mengendap-ngendap keluar ternyata kalian semua sudah datang segera aku keluar kelas dan berlari ke arah tangga dan langsung menuju gudang dan ngumpet di samping lemari dan tumpukan kursi” Helen menceritakan kenapa ia bisa berada di gudang.

“Oh....” Fiki tidak melanjutkan ucapannya karena tiba-tiba ada suara ketawa berbarengan dengan kardus yang ada di belakang Fiki dan Shandy tidak ada angin itu terjatuh.

Mereka membeku sejenak hanya mata mereka yang sanggup untuk bergerak saling menatap, tak lama setelah mendengar kembali suara tertawa bahkan sekarang terdengar suara tangisa itu mereka langsung berlari keluar gudang tak memperdulikan Farhan yang dari tadi di dalam ruangan kecil di dalam gudang yang di penuhi oleh kertas dan juga dokumen-dokumen. Dan mungkin juga mereka lupa kalo Farhan masih ada di sana.















8oys | UN1TYTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang