Bab 3🦋

79 54 50
                                    

Seminggu sudah berlalu dari kejadian Nanda dan Byron beradu jotos di tengah jalan sampai membuat pengendara lalu lintas kesuhan untuk melintasai jalan raya tersebut, dikarenakan masyarakat memenuhi jalanan hanya untuk menonton keributan bodoh itu. Sampai saat ini belum ada yang mengetahui apa penyebab Nanda dan Byron bisa sampai beradu jotos Dara pun tidak sempat untuk bertanya kepada Nanda.

Ngomong-ngomong soal Dara ia saat ini sedang duduk di taman kampus nya sambil menatapi kupu-kupu terbang. Sangking fokus nya Dara menatap kupu-kupu tersebut sampai ia tidak menyadari bahwa dosen nya melewati nya dan memberinya sapaan.

"Dara, kamu sedang apa disini?"

Dara mendonggakkan kepalanya untuk melihat siapa yang menyebut namanya itu, setelah sadar bahwa itu adalah dosen Dara yang bernama bapak Antoni. Dara langsung berdiri di depan dosen nya sambil menggaruki tengkuk nya yang tak gatal.

"Eh pak, apa kabar" ucap Dara kikuk

"Baik, kamu tidak ada kelas hari ini? Kenapa jam segini masih duduk disini Dara?"

"Umm, saya lagi nungguin temen pak"

"Baiklah kalau begitu saya tinggal dulu"

"Baik pak" ucap Dara dengan sopan

Setelah bapak Antoni pergi Dara mengatur napas nya beberapa kali dan mengelus dada nya sendiri.

"Dara! Kamu udah lama nyampe?" Tanya Alisia yang baru saja datang sambil berlari kecil menghampiri Dara

"Udah ada 5 menitan kayak nya, sampai aku enggak sadar kalau Pak Antoni nyapa aku"

"Hahaha, pasti kamu lagi fokus merhatiin kupu-kupu lagi kan?" Tebak Alisia sambil melihat kupu-kupu bewarna biru yang hinggap di salah satu bunga.

Dara mengangguk lalu mereka berdua tertawa.

"Eh iya Dar, aku lupa nanyain ke kamu masalah tempo hari"

"Masalah apa Sia? Memang nya kita ada masalah tempo hari?"

Dara menatap Alisia dengan tatapan serius dan Alisia hanya memberikan tatapan kesal kepada sahabatnya itu.

"ih! Dara kamu itu lupa atau pura-pura lupa si hm?"

Dara mencemberutkan bibirnya lalu menghela napas nya dan memegangi kedua pundak Alisia dengan lembut.

"Alisia Asheeva, Tolong jelasin sama Dara tentang tempo hari ada apa? Kamu tau kan kalau sahabatmu yang cantik ini suka pikun kalau masalah nya sudah lewat seminggu"

Alisia memutar matanya malas dan menepis kedua tangan Dara dari pundak nya dengan pelan.

"Masalah yang waktu itu kamu narik cowok jangkung yang wajah nya penuh luka-luka, pas mereka berkelahi di jalan abdurahman tempo hari ingat enggak?"

Dara memejamkan matanya untuk beberapa saat hanya untuk mengingat-ingat kejadian tempo hari, setelah Dara merasa sudah mengingat lalu Dara menjentik jari nya.

"Sekarang aku udah ingat, kenapa emang nya?"

"Umm, kamu bawa cowok itu kemana? Kamu engga apa-apain cowok itu kan Dar?"

FIFOLDARA🦋 [Slow Update]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang