02 (pertemuan 2)

793 53 0
                                    

"tok..tokk"suara ketokan pintu yg berasal dari ketokan tangan bumi

"Iya, silahkan masuk"teriak perempuan paru baya dari dalam

"Permisi"bumi mulai memasuki ruangan tersebut

"Bumi"perempuan paru baya tersebut mengenali bumi

"Ibu ada perlu apa ya Bu?"tanya bumi dengan sopan

"Silahkan duduk dlu nak"perempuan paru baya tersebut bernama Bu Neli

"Baik bu"bumi mulai menuruti permintaan Bu Neli dan mulai menduduki sofa yg sangat empuk

"Gini nak, kamu kan murid yg berprestasi, jadi kami pihak sekolah memutuskan untuk memperingati kamu agar jangan bergaul dengan anak anak yg ga jelas/anak yg suka tauran"Bu Neli mulai menerangkan penjelasannya ke bumi

"Tapi kan pergaulan saya tidak mempengaruhi prestasi saya Bu"jelas bumi yg tidak terima

"Tapi nak, sekolah menginginkan kamu lebih fokus ke pembelajaran"Bu Neli menjelaskan dengan pelan

"Terimakasih atas infonya Bu,saya izin pamit" vano lngsung keluar dari ruangan tersebut.
Pikiran bumi saat ini sedang kacau

"Arghhhh!!! Sialll!!!"bumi berdecak keras

"Bumi!!"panggil asgara yg datang sendirian

"Kemana aja sih Lo!!"asgara saat ini butuh ruang untuk bernafas

"Gue lagi pengen sendiri"pelan bumi dengan wajah yg sudah memerah

"Si langit bikin ulah lagi"asgara mulai memberitahu bumi yg sedang terjadi

"Si anjing!!!!!"rahang bumi mengeras,tangannya pun mengepal kuat

"Bum!!tungguu!!!"asgara hendak mengikuti bumi,tapi pergerakannya terhenti karena ia melihat sebuah hp yg bisa dibilang hp bumi

"Si bumi gila anjg!!,ipon mahal pake ditinggal"asgara sangat kesal dengan ketidakpedulian bumi terhadap sesuatu yg menurut orang itu penting

"Woi!!!,mana si langit??"teriak bumi

"Mana bego!!"kasar bumi terhadap perempuan yg sedang menonton aksi langit tersebut

"I-itu kak"gadis itu ketakutan dan mulai berlari meninggalkan mereka semua yg ada di sana

"Pengecut Lo anjing!!"bumi menonjok pipi langit hingga langit tersungkur

"Lo gapapa?"tanya bumi ke Arkana, Arkana hanya mengangguk sambil bibirnya yg robek

"Yang lain mana?"tanya bumi ke Arkana

"Dia ga bisa ngomong!!"datang gadis yg mereka jumpai tadi pagi

"Lo?"ucap arkana pelan

"Iya,ini aku"Adara mengangguk lalu berjongkok mulai menjajari posisi ia dengan Arkana

"Kamu keknya lukanya parah bnget"panik Adara

"Antar dia ke UKS cepet!!!"suruh bumi

"Siapa?"tanya Adara polos

"Lo bego!"tunjuk bumi kearah Adara

"Ayo kak"Adara segera menopang tubuh lemas Arkana

"Tahan kak"Adara berusaha sekuat mungkin untuk menahan tubuh Arkana

"Belok pelan pelan kak!"Adara menuntun tubuh Arkana yg besar menurutnya ke UKS

"Kakak boleh tiduran disini"Adara pelan

"Aduhh capek bngt!"keluh Adara dengan keringat yg bercucuran

"Maaf ya"pelan Arkana

"Hmm iya kak"Adara mengangguk dengan senyum tipis

Adara mulai mengambil alat alat yg diperlukan dirinya untuk mengobati luka robek,memar,dan luka biasa

"Kak,tahan ya!!"Adara mulai menenangkan Arkana yg sedikit shock melihat barang barang dan obat obat yg lumayan bnyk untuk menyembuhkan lukanya

"Anjir"Arkana seketika terdiam

"Ga mau sembuh?"tanya Adara

"Mau lah"sinis Arkana

"Hahahaha"Adara tertawa melihat muka Arkana yg sangat lucu seperti perempuan yg datang bulan

"Kenapa ketawa?"Arkana pelan karena luka sobeknya yg membuat sakit

"Gak kok"Adara mulai tenang dan mulai mengobati Arkana

"Anying!!"teriak Arkana

"Astagfirullah kak!!"Adara menutup mulutnya

"Sakit bnget coeg"keluh Arkana

"Udah pelan woy!!"teriak Adara tak kalah dari teriakkan Arkana

"Sangar juga Lo!"ledek Arkana

"Emang kamu doang??"sinis Adara

Dilain tempat

"Sekali lagi Lo macem macem!!,gue mutilasi kaki Lo!!"ancam bumi lalu meninggalkan langit

"Ancaman Lo ga bakal mampu bikin gue mundur buat ngancurin orang terdekat Lo!!"langit yg masih tersungkur pun masih bisa memancing amarah sang elang

"UKS dimana sih?"tanya bumi pada dirinya sendiri tapi terdengar oleh beberapa murid disana

"Di sebelah kiri kak!!"centil anak perempuan tersebut dari kejauhan

"Ga nanya!!"balas vano yg membuat gadis tersebut menjadi malu

"Nah ini UKS"bumi menemukan ruang UKS lalu cepat cepat mencari Arkana

"Woy!"dengan tidak sopanny bumi masuk dan langsung berteriak

"Arkan gimana?"tanya bumi

"Gapapa kok, udh aku perban semua"jawab Adara tenang

"Gapapa gimana?,sakit bnget Jing!"teriak Arkana perih

"Namanya juga obat!"bumi membantu Adara menerangkannya ke Arkana

"Obatin"bumi langsung menduduki sebuah brankar

"Lo galiat kondisi gue?"keluh Arkana,karena ia merasa terpanggil

"Lo"tunjuk bumi kearah Adara

"Aku?"tanya Adara pada dirinya sendiri

"Iya"singkat bumi

"Bentar"Adara mengambil handuk kecil dan air dingin

"Pelan"bumi

"Hmm"Adara hanya mengangguk kecil dan membuat bumi menatap ia lama

"Cantik"batin bumi

"Akhh"rintih bumi tiba tiba dan tersadar ada es yg dibalut kain menempel di pipinya tersebut

"Pelan pelan woi!"teriak bumi karena kesakitan

"Udh pelan kak!"Adara mulai emosi juga karena telah mengobati 2 anak TK yg sangat manja

Stelah selesai...
Bumi dan arkana pamit ke Adara dan tak lupa berterima kasih

"Gue pamit"sopan Arkana tidak dengan bumi yg ingin cepat cepat ke kantin

"Iya"Adara membalas Arkana

"Makasi"singkat,padat,jelas bumi

"Makasih ya dek cantik"goda Arkana

"Bisa aja kak"Adara pun tersipu malu

"Buaya"bumi menyindir Arkana

"Bos ganteng bisya aza"Arkana mengslay kan kalimatnya

BUMI SAGARA TAMAWIJAYA (Taennie)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang