05 (peduli?)

379 28 0
                                    

Waktu kini sudah menunjukkan pukul 15:30, bel sekolah berbunyi tanda siswa siswi diperbolehkan untuk pulang.

"A-aduh"ringis gina setelah ia mulai tersadar

"E-ehh"Mahendra datang sambil membawa nampan berisi makanan dan minum untuk gina pun terkejut dan langsung menaruh nampannya di atas lemari dekat kasurnya

"Lo jgn gerak dlu"Mahendra membantu merebahkan kembali tubuh gina yg masih sakit akibat memar

"I-iya"gina sangat gugup

"Lo ngapain disini?"tanya gina heran

"T-tadi, t-tadi gue inisiatif aja buat bantu Lo"Mahendra mencari alasan yg bisa membuat gina percaya

"Oouhh"gina mengangguk percaya dan mulai menghilangkan rasa gugupnya

"Makan dlu nih"Mahendra mengambil mangkok berisi bubur dengan topping lengkap tanpa kacang,dan emping

"Makasih"gina mengambil makanan tersebut dari Mahendra

"Akhhhhh"desah gina yg merasa pinggangnya dan perutnya sangat sakit ketika ia berusaha mendekatkan makanannya ke mulutnya

"Lo bisa?"tanya Mahendra yg sedikit khawatir

"Gue ga mau makan"tolak gina yg sebenarnya ia sangat ingin makan tapi mau gimana lagi pinggangnya sangat susah untuk ditegakkan

"Brrrurrrr"sial!bunyi itu berasal dari perut gina

"Kamu lapar?"tanya Mahendra yg dibalas gelengan gina

"Gausa bohong!"Mahendra mulai mengambil sesendok bubur dan mulai menyuapi gina

"Aaaaaaaaa"Mahendra mulai melebarkan mulutnya agar membantu gina membuka mulutnya

"Gimana?"Mahendra mulai menanyakan bagaimana rasanya?apakah hambar?

"Hmmmm,gaada kacang dan emping"sedikit koreksi dari gina

"Iya,trus?"Mahendra mulai mengangguk dan bertanya ke gina

"Lo kok tau kalo gue ga suka kacang sama emping?"tanya gina yg mulai penasaran

"Tadi gue dikasi tau sama Adara"jelas mehendra yg dijawab anggukan oleh gina

"Oouhh"gina mengangguk paham

"Lo udh hubungin nyokap bokap?"tanya Mahendra yg tadinya hanya berniat mengingatkan malah membuat gina menjadi sebal mendengarnya

"Ngapain bahas mereka sih?"sebal gina yg mulai memalingkan wajahnya

"Dia kan ortu Lo!"tekan Mahendra

"Nih,coba Lo yg ngomong!"gina menyerahkan handphone nya ke tangan Mahendra

Telepon tersebut diangkat oleh mamanya gina

"H-ha"omongan Mahendra terpotong karena mamanya gina

"Halo sayang?"mama gina menyapa Mahendra yg dikiranya itu adalah gina

"Tan-t"lagi lagi Mahendra terpotong oleh mamanya gina

"Sayang,mama lagi sibuk,kamu sehat sehat aja dirumah ya?,dadahhh"mama gina memutus sambungan teleponnya tanpa mendengar Mahendra berbicara

"Gue udh bilang kan?"gina mulai merebut handphone nya dari tangan Mahendra yg membuat Mahendra seketika terdiam

"G-gue belom denger dari papa Lo"Mahendra tak ingin kalah

"Nih!!"gina kembali menyerahkan handphone nya ke tangan Mahendra

"Berdering nih!!"heboh Mahendra yg menunjukkan ke gina tapi gina memasang muka tidak suka

Telepon pun mulai terhubung

"Ada apa?"tanya papa gina dari sebrang sana

"Halo om,saya Mahendra temannya gina"Mahendra mulai mengenalkan dirinya

"Iya?"papa gina sepertinya sedang tidak sibuk

"Jadi, tadi gina sedikit ada kecelakaan yg membuat dia sedikit cidera di bagian punggung nya om"Mahendra mulai menjelaskan tujuannya menghubungi papa gina

"Oo"papa gina hanya meng 'oh' saja

"Bilangin ke gina, makanya hati hati, gausa nyari perhatian ke mama papanya agar kita berdua bisa pulang kerumah!"tegas papa gina yg membuat gina nyesak mendengarnya

"Udh ya?,saya sedang sibuk!"papa gina yg tidak peduli hanya memutus panggilan sama halnya dengan yg dilakukan oleh mama gina

"Are you okay?"Mahendra panik seketika karena melihat gina yg matanya mulai memerah

"Lo kenapa?"tanya Mahendra panik

"Engga"gina mulai mengangkat tangannya agar menutupi matanya yg sudah mulai meneteskan air mata

"Hei"Mahendra mulai menyingkirkan tangan gina yg menutupi matanya

"Lo kenapa?"Mahendra panik melihat mata gina yg sangat lirih dan lemas sekali

"Huaaaaaaa"tangis gina makin pecah

"Udah udah"Mahendra paham akan hal yg sedang terjadi, ia pun mulai memeluk hangat gina

"Lo denger kan?"gina bertanya ke Mahendra

"Iya iya gue paham"Mahendra mengangguk paham

"Gausa nangis makanya,cengeng bnget sih!!"Mahendra mulai menghapus air mata gina

Dan gina mulai merasakan kenyamanan dan aman ketika Mahendra ada di sekitarnya

BUMI SAGARA TAMAWIJAYA (Taennie)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang