39 (awal peperangan)

158 19 0
                                    

"gue belom siap Ven.."gelisah Adara

"Lagian kak bumi kemana aja sih??"tanya Naomi kesal melihat bumi yg tidak care ke adara

"Pokoknya Lo tenang aja dlu,Lo jngn bnyak pikiran,jaga janin Lo"bijak Venna

"Tumben Lo bijak"sindir Naomi

"Kalo soal ginian gue mah jagonya"sombong Venna

Tok!!

Tok!!

Tok!!

"Siapa tuh?"tanya Adara

"Kek kenal suaranya"sambung Venna

"Kak!,udah gue aja!"Venna ingin berdiri tapi Naomi menahannya

"Oke"Venna mengangguk

"Iya sebentar!!"Naomi membuka pintunya

"Assalamualaikum warahmatullahi wa barakatuh!!"teriak Arkana

"Astagfirullahaladzim"teriak Venna yg kaget melihat Arkana yg membawa keranjang buah bersama anak Alaska, ginata dan denna (kecuali bumi😡)

"Jir!"kaget Adara

"Dar,Lo gapapa kan?sumpah Lo gapapa?"Arkana berlari ke arah Adara dengan muka panik,Naomi hanya bisa beristighfar saja melihat kelakuan Arkana

"Iya,gue gapapa"Adara tersenyum lemah

"Sumpah dah ya!si bumi ngeselin bnget dah,ceweknya lagi sakit,ni orang ga muncul muncul"omel denna

"Lo gapapa?"tanya Raka

"Gapapa kok rak,cuman sedikit pusing aja"lemas adara

"Ayang.."asgara mempout bibirnya lalu berlari ke arah Venna lalu memeluknya

"Tayanggggg"Venna membalas pelukan asgara

"Kamu gapapa?"tanya asgara khawatir

"Seharusnya yg kamu tanyain tuh Adara"heran Venna

"Lupa,Lo gapapa kan Adara?"nyegir asgara yg dijawab anggukan oleh adara

"Ada yg mau gue sama Adara ceritain"Venna membuka suara

"Apa?"tanya Mahendra

Adara sedikit merasa tidak nyaman dngn tatapan Raka yg berusaha agar Adara jujur ke mereka semua "se-sebnerny.."

"S-seb"

Brakk!

"Se-se-se"arkana yg geram mencoba membantu Adara yg ingin bicara jujur

"Sebenarnya"

"Gue sama bumi udah nikah"pelan Adara

"Anjing!"teriak Edgar,untung tidak ada orang tuanya Adara

"Goblok!,santai dong"Venna kesal

"Gue dijodohin Ama nyokap gue dan nyokap bumi"jelas Adara dan mereka pun paham akan hal itu

"Dan skrng gue lagi hamil"

"Terkejot akoe!!"teriak Arkana

"Jir?"tiba tiba semua kaget,kagetnya smpe ngomongnya brengan gtu

"Samaan jir"

"Kok bisa?"

"Bikinnya terpaksa atau emang.."

"Ga penting Jing,lanjut Dar"

"Gue ngerasa kalo bumi tuh berpaling dari gue,tolong selidikin apa yg Reva perbuat"Adara meminta tolong ke asgara

"Pasti Dar.."asgara menepuk bahu Adara

"Ada juga yg mau gue omongin"Adara lagi lagi

"Waktu gue buka lemari baju bumi,gue ngeliat ada baju yg udh ada bercak darahnya dan ada tongkat golf yg terselip dibaju itu,dan ada kalung namanya jevanka,dan gue nemuin ada nama Sera di gelang yg juga ada bersama baju dan tongkat golf"sungguh rumit,ini membuatnya bingung

"Jevanka ini anggota inti kita yg udah meninggal diserang anggota thuriders"jelas asgara lembut

"Dia salah satu sahabat kecilnya bumi, mereka udh kayak magnet"

"Smnjak kejadian itu.."

".."

"Bumi ngerasa kalo dia ga butuh kita lagi,karena dia ngerasa bahwa semua salah dia.."

"Dia udh gamau ceritain apapun lagi ke kita,lebih tertutup tapi dia bersikap biasa aja"

"Dan Sera,dia meninggal ditabrak motor yg dipake langit,tapi langit atau pun anggota thuriders lainnya ga ngaku"

"Semenjak kejadian itu thuriders sama Alaska musuhan"sambung Edgar

"Gue heran sama langit,bisa bisanya berbuat hal keji kek gtu"heran denna

"Ada yg mau gue omongin sama kalian semua,tapi jangan disini"Raka membuka suara

"Di?"tanya Adara

"Markas guezel"dingin raka

"Kenapa harus di markas kita?"tanya Venna kesal

".."Raka tak menjawab

"Gue ga bisa jawab skrng"Raka menjawab pelan

"Nao"panggil Raka

"Hah?"sahut Naomi

"Gue butuh Lo"Raka menunjuk Naomi

"Dan Venna,tolong,ajak Naomi masuk ke guezel,Naomi bisa diandalin"Raka meyakinkan

"Oke"Venna tak mengerti,tapi iya mengikut saja

BUMI SAGARA TAMAWIJAYA (Taennie)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang