~Happy Reading~
Untuk kalian, yang ingin membaca story' chat cerita ini, boleh dilihat dari postingan tiktok aku ya! @avaSupport me of u like this story꒰⑅ᵕ༚
****
***
Hari terasa begitu cepat, waktu demi waktu dilewati tanpa celah, kehidupan berlangsung menyisakan pelajaran tentang hidup atau bahkan penyesalan. Pagi yang sejuk, dengan permulaan hari di hari senin tampaknya ikut andil agar upacara berjalan, ketukan alas sepatu menyatu dengan tanah, berlari menuju sumber suara.
"AYO CEPAT DI SIMPAN TAS NYA! SEPULUH MENIT LAGI UPACARA DI MULAI!"
"SISWA-SISWI YANG MASIH BERADA DI KANTIN, KELAS, GERBANG SEGERA MASUK!"
Instruksi suara bariton dari laki-laki paruh baya, kumis tebalnya serta wajah jutek mampu membuat ratusan siswa berbondong-bondong, ialah Pak Jejen, guru killer di SMK KSATRYA.
"Gila gue masih ngantuk," keluh Galen, berjalan mendayu-dayu menuju lapangan.
"Kan, udah gue bilang jangan begadang semalem," komentar Genta, menyeret Galen dengan tenaganya.
"Abis bantuin Abang kelas semalem gue, di ajak mabar abis itu," kata Galen. "Mana bisa gue nolak," ucapnya, di akhiri dengan menguap.
"Cepetan baris, lo enggak liat tuh, Bu Giri dari tadi melotot," celetuk Rajo, di belakang mereka. "Cepet jalannya bege," sambung Rajo.
"Haga mana?" tanya Genta, yang dijawab gelengan oleh keduanya.
"KALIAN BERTIGA! MALAH NGOBROL CEPETAN BARIS!" teriak Bu Giri membuat ketiganya mengangguk patuh, lalu mereka segera memasuki barisan.
***
"Gimana dong?" tanya Khalula pada Nuka, "Gue lupa, topi gue ketinggalan," keluh Khalula dengan wajah pucat pasi, ia berjalan mondar-mandir, dengan panik.
"Mau coba cari ke kakak kelas?" tawar Nuka.
Khalula menghela nafas panjang, "enggak akan ke buru," ucapnya. "Mampus gue."
"Ayo di coba dulu," paksa Nuka berusaha menenangkan, kemudian kedua insan itu segera menuju lapangan, segera meminta bantuan siapa yang bersedia meminjamkan topi untuk sahabatnya.
Dua menit mereka mencari pertolongan, hasilnya nihil, tidak ada yang memiliki topi cadangan. Khalula hanya pasrah, ia akan menerima hukuman, untuk mengikuti upacara di tempat yang terkena terik matahari dengan membuat barisan sendiri, di depan.
"Kita pinjem ke Galen," kata Nuka, menemukan ide cermelangnya. "Dia ada janji sama gue, gue gunain janji itu aja. Ayo," Nuka menarik tangan Khalula, lalu sampailah mereka di barisan kelas Galen, Nuka dan Khalula mencari-cari dan akhirnya menemukan manusia itu.
Tanpa aba-aba Nuka menepuk pundak Galen, dan yang menoleh bukan hanya Galen, tapi Rajo juga dan Genta.
"Gue mau nagih janji," kata Nuka to the point.
Galen menaikan alisnya bingung.
"Ih, gue mau nagih janji gue. Lo kan maling botol minum gue, katanya lo bakan penuhi apapun permintaan gue," jelas Nuka.
"Ya enggak sekarang juga malih," jawab Galen, menyentil kening Nuka. "Lo mau di hukum sama raja kegelapan?" katanya membuat Nuka mencibir.
"Nggak mau. Gue mau sekarang," Nuka bersikeras. "Gue mau topi yang lo gunain, gue pinjem," katanya membuat Galen melongo.
KAMU SEDANG MEMBACA
Prakata
Fiksi Remaja"Kenapa harus Prakata?" "Karena gue ingin mengungkapkan apa yang gue rasakan. Dan ingin jadi pengantar kebahagiaan untuk lo." "Hanya sebagai pengantar?" "Kita lihat aja nanti, ya? Kadang takdir selalu mengubah rencana kita. Gue nggak mau lo sakit h...