Bagian 2🐣

178 10 0
                                    

Klo kalian menghargai aku please baca dulu❗❗❗

Hay sebelumnya Author minta maaf karena udah buat kalian nunggu lama. Doain Author bisa rutin upsate tiap hari ditengah kesibukan bikin judul proposal skripsi hehe. Dannnnn Author juga mau ngingetin, tolong tolongggg banget tinggalin jejak yaa, komennya yg banyak karena itu menandakan keantusiasan kalian membaca cerita ini, kalau kalian ga antusias percuma kan Author nulisnya. Dan vote diusahakan juga yaa anggap aja itu sebagai bentuk apresiasi buat Author. Bagi Author Vote dan Komen kalian adalah bagian dari bentuk upaya kalian menghargai karya Author🙏
.
.
.
.
.

AKU menatap takjub rumah Mas Diegy dari luar pagar

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

AKU menatap takjub rumah Mas Diegy dari luar pagar. Hari ini aku dan Tara sahabatku si cecunguk itu bersepakat akan menghabiskan waktu bersama. Dan tentu saja dengan izin Mas Diegy selaku suaminya.

Pak satpam membukakan pagar besar yang berdiri kokoh di hadapan ku. Dan tak lupa mempersilakan aku masuk.

Saat memasuki halaman rumahnya, aku tak berhenti mengagumi kemegahannya, kemewahannya, dan arsitekturnya yang benar-benar hampir mirip hotel bintang 5. Aku hampir tak percaya jika sosok cecunguk itu kini telah menikah dengan mas-mas sugih yang memiliki kekayaan berlimpah. Aduh-aduh halamannya aja sudah hampir mirip lapangan sepak bola di singapura. Eh sebenar-benarnya aku belum pernah ke singapura hehe, iya yang tadi cuma ngadi-ngadi. Tapi halaman ini emang luas banget, makanya aku berani mengumpamakan seperti itu.

Hmm aku turut berbahagia atas apa yang kini Tara dapatkan. Menurutku dia pantas mendapatkan semua ini. Dia terlalu baik untuk kembali menderita. Bukankah jika sudah begini akan nihil baginya kembali mendapatkan ketidakadilan serupa seperti yang selalu ia dapatkan sebelum pernikahannya dengan Mas Diegy.

Tak terasa langkahku pun sudah sampai tepat di depan pintu utama rumah besar Mas Diegy. Pintunya tidak tertutup, justru terbuka sangat lebar. Namun ketika aku hendak melangkah dengan hati yang amat riang seseorang malah menahan lenganku. Dan ternyata orang itu adalah orang yang ga pernah ingin lagi kutemui, Mas Sean. Karena terlalu bersemangat menyusuri rumah besar Mas Diegy aku sampai tidak menyadari pengawal pribadi suami sahabatku itu berdiri tepat di samping pintu utama entah sejak kapan.

"Kau!!!" Aku menggeram kesal.

"Maaf, anda tidak bisa sembarangan masuk ke dalam rumah orang tanpa izin dari penghuni rumah" ucapnya.

Aku menghela nafas, berusaha mengendalikan emosiku. Aku hanya tidak mau menciptakan keributan di rumah baru sahabatku. "Saya adalah teman istri bosmu. Saya ke sini juga sudah bilang kok. Saya ini tamu, seharusnya kamu menghormati saya, memperlakukan saya dengan baik. Bukan malah bikin mood saya ancur"

"Maaf nona, tapi untuk masuk ke dalam rumah ini anda perlu izin dari tuan Diegy"

Ya ampun, ada ya manusia begini. Mana wajahnya datar gitu, hih amit-amit yang jadi istrinya. Sungutku dalam hati.

Broken WingsTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang