bride -3

253 41 0
                                    

Tubuhnya ambruk begitu cengkraman pada kedua lengannya dilepas

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Tubuhnya ambruk begitu cengkraman pada kedua lengannya dilepas. Tak kuasa menahan dirinya, lemas. Pikirannya melayang jauh pada keadaan Jungwon. Astaga sebenarnya apa yang sedang terjadi?

Wonyoung tak bisa berfikir dengan baik, dirinya bahkan tak sadar dihadapannya seseorang sedang duduk dengan angkuh. Menatapnya penuh puja.

Suara ketukan sepatu mengalihkan fokusnya. Sepasang sepatu kulit yang mengkilat berhenti tepat dihadapannya. Dagunya diangkat hingga bertemu tatap dengan pemilik sepatu. Jantungnya berpacu, Wonyoung takut. Tak sadar air matanya jatuh lebih deras.

Sunghoon berjongkok, mengusap air mata itu dengan kedua ibu jarinya. Hatinya berdenyut tak nyaman melihat gadis itu menangis.

Sementara Wonyoung tak berani bergerak barang sejengkal. Dia tak mengenal siapa sosok dihadapannya dan apa tujuannya. Yang pasti dia takut.

"Jangan menangis.." lirih Sunghoon, hampir tak terdengar.

"S-siapa kau?" Tanya Wonyoung penuh kehati-hatian. Seolah nyawanya bisa melayang kapanpun.

Sunghoon terkekeh, usapannya berpindah pada pipi Wonyoung. Mencoba memberi kesan nyaman namun yang di dapat Wonyoung justru tubuhnya merinding.

Bagaimana tidak, telapak tangan itu begitu dingin dan pucat. Seperti baru berendam di air es berjam-jam.

"Seorang pendamping tidak boleh menangis."

Tubuh Wonyoung menegang, pendamping.. itukah tujuan dia dibawa kemari?

"Pendamping.." beo Wonyoung tanpa sadar.

Lagi-lagi, Sunghoon terkekeh. Entah apa itu menurutnya lucu. Siapa sangka dirinya akan jatuh hati pada seorang manusia, bahkan berniat menjadikan gadis cantik ini sebagai pendampingnya.

Cinta pandangan pertama huh?

Sunghoon mengisyaratkan kepada para maid untuk membawa calon pendampingnya. Membersihkan diri, tentu saja. Seorang pendamping calon raja tidak boleh berpenampilan urakan seperti itu.

"Nah, sampai nanti." Sunghoon melambaikan tangannya sekilas, tak lupa memberi senyuman sebelum Wonyoung hilang ditelan pintu.

Sorot matanya berubah, dari yang tadinya hangat dan penuh kasih kini menjadi dingin. Dia tahu seseorang sedang memperhatikan dirinya sedari tadi.

Seseorang itu menyembulkan dirinya, Minhee mendekatkan diri dan membisikkan sesuatu. Rahang Sunghoon mengeras, dia tak akan membiarkan siapapun menghalangi niatnya. Entah raja sekalipun.

"Tutup saja semua portal sampai upacara selesai."

Minhee mengangguk patuh, apa yang bisa dia lakukan selain mematuhi perintah tuannya?

Jauh dalam lubuk hatinya, kini Minhee sedang tertawa kencang. Sejauh ini rencananya masih mulus tanpa hambatan. Jake dan Gaeul bukan halangan untuknya. Keduanya sudah masuk daftar hitam tentang siapa-siapa saja yang boleh melewati portal.

BRIDETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang