Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
"Kenapa gak masuk?"
Motor yang ditumpangi Jungwon berhenti disebuah rumah jauh dari perkotaan, jalan menuju kemari juga agak sulit karena banyak lubang dan begitu sempit, beberapa kali mereka harus menepi ketika berpapasan dengan mobil atau truk.
"Duluan saja."
Jungwon menatap bangunan dihadapannya, rumah kayu dengan halaman yang luas, pagar besi setinggi dada itu membuatnya leluasa meneliti sekitar rumah.
Halaman yang cukup luas untuk memarkirkan dua mobil itu penuh dengan tanaman hias dan berbagai bunga, rumah yang sempurna untuk tempat tinggal sepasang suami istri yang sudah lanjut usia.
Ia mendorong pagar itu lantas disambut dengan suara decitan yang cukup nyaring, pantas saja mereka enggan menggantinya.
Jungwon berbalik badan, sebentar, dia sama sekali tidak mengenal penghuninya, jika dianggap salesman bagaimana?
Makan Jungwon meminta pada Jake untuk mengetuk pintu bercat hijau itu.
Jake dengan ragu mengetuk pintu beberapa kali, menunggu penghuninya untuk membuka pintu.
Tak lama terdengar suara derap langkah, "Ya?"
"Hai."
BRAK
Pintu itu dibanting dengan keras sesaat setelah Jake menyapa.
"Ayolah Sunoo kami sedang butuh bantuan mu."
Tidak ada sahutan dari dalam, wajah Jake terlihat begitu kusut.
Jay terlihat menghampiri, mencoba membujuknya penghuninya, setidaknya mendengarkan penjelasan mereka sebelum memutuskan untuk mau membantu atau tidak.
Jungwon mulai jengah, mereka sedang dikejar waktu dan dua orang didepannya justru bermain. Terlihat seperti itu dimatanya.
Dia mengambil alih, mengetuk pintu itu beberapa kali, "Sunoo, ini aku. Jungwon."
Ajaibnya pintu itu terbuka, Jay san Jake menatap tak percaya, mereka sama sekali tak tahu jika Jungwon dan Sunoo saling mengenal.
Pria yang mereka panggil Sunoo itu lekas memeluk Jungwon, sirat penuh rindu.
"Masuk, tapi tidak untuk kalian berdua."
Wajah Jay langsung muram, tak begitu jauh juga dengan Jake. Jelas Sunoo tak menginginkan kehadiran mereka setelah kejadian tempo hari.
