[Chap Forty Seven]

57.2K 9.7K 1K
                                    

-Tolong dibantu tekan 🌟 ya teman-teman!-

[Maaf jika menemukan Typo:)]

-Tolong dibantu tekan 🌟 ya teman-teman!-•[Maaf jika menemukan Typo:)]•

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

-o0o-

Sringg sringgg!

Bunyi pedang yang beradu membuat Sathera mengerjapkan kelopak matanya beberapa kali. Kening gadis itu berkerut samar saat tersadar dirinya tengah berdiri dibanyaknya orang yang sedang beradu pedang dengan makhluk-makhluk mengerikan dan saling serang menyerang tanpa ampun.

"Dimana ini?" Gumam gadis itu kebingungan.

Banyak darah berceceran di tanah yang mereka pijak. Bukan hanya darah, mayat juga bertebaran disekeliling Sathera. Gadis itu menoleh kesegala dan matanya bisa menemukan banyak orang yang ia kenal.

Ada Duke Fenderest, Penyihir Agung, Athenia, Lalita, Anatasya, Damian, Angelo, Raja Alter, Jonathan dan yang lainnya. Tapi ada yang aneh disana, karena yang gadis itu lihat Lalita, Anatasya, Athenia dan Alena saling serang-menyerang.

Pandangan gadis itu menyapu kesegala arah, hanya satu orang yang tidak tampak dibanyaknya orang yang ia kenal, yaitu Aklesh kekasihnya.

"Kemana dia?" Batin Sathera bertanya-tanya sambil memutarbalikkan tubuhnya berniat mencari keberadaan Aklesh yang tak tampak.

Sring!

Sathera menahan nafas dengan mata terbelalak kaget saat melihat tepat didepan matanya sendiri, seorang pria bertudung hitam memenggal kepala seorang pria lain yang mengenakan ziarah prajurit dengan sadis.

Setelah kepala itu terputus, Sathera bisa merasakan bahwa tatapan pria bertudung hitam itu mengarah padanya. Walaupun tertutup tudung hitam tapi Sathera bisa melihat dengan samar wajah yang bersembunyi dibalik tudung hitam itu.

Kaki Sathera refleks melangkah mundur saat pria itu berjalan mendekat. Jiwa dari gadis itu berkobar mengatakan untuk maju dan menyerang tapi ada sisi lain dari dirinya yang menyuruh untuk mundur. Sisi lain dari gadis itu merasa sedikit takut.

Tubuh pria bertudung hitam itu besar dan tegap seperti Titan yang dikatakan oleh Athenia ketika dihutan, tapi yang ini lebih pendek.

"Mungkin jarang minum susu Hilo." Batin Sathera lagi asal.

"Hahaha, kenapa melangkah mundur, Nyx? Kau takut, huh?" Hina pria itu dengan suara berat.

Sathera tak menjawab, dirinya terus melangkah mundur dan hanya diam tak berkutik. Ia ingin berbicara tapi mulutnya sangat sulit untuk terbuka. Melihat Sathera yang terdiam ketakutan seperti itu membuat pria bertudung hitam itu merasa senang.

NYX INCARNATE || [TERBIT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang