[Chap Fifty Two]

45.1K 8K 1.9K
                                    

[Tekan 🌟 sebelum membaca sebagai uang parkir!]

[Maaf jika menemukan Typo!]

[Tekan 🌟 sebelum membaca sebagai uang parkir!]•[Maaf jika menemukan Typo!]•

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

-o0o-

"Sathera! Kau dipanggil oleh Penyihir Agung!"

Teriakan itu mengalihkan perhatian Sathera yang sejak tadi menulis catatannya. Ia baru saja selesai kelas.

Kelas? Yap! Sathera sudah kembali ke Akademi untuk melanjutkan sekolah sihirnya. Itu sudah tiga bulan setelah selesai peperangan antara dirinya dan Dewa Uranus.

Setelah pulang dari peperangan saat itu, Raja Alexander mengadakan jamuan untuk keberhasilan Sathera dalam menjalankan tugasnya. Menurut Sathera itu tidak perlu, tapi demi menghargai sang Raja, ia ikut-ikut saja.

Kalian ada bertanya tentang Ibunda dari Angelo? Ya, Angelo, si reinkarnasi Dewa Uranus. Ibu dari pria tampan itu menangis histeris setelah mengetahui kebenaran yang ada. Ia mengurung diri dikediamannya tanpa keluar dari kamarnya dan Duke Fenderest yang tidak perduli dengan keadaannya semakin membuat wanita itu sakit hati dan berakhir bunuh diri.

Tidak ada yang perduli padanya setela sang anak meninggal. Angelo Fenderest, putra kesayangannya.

Sathera merasa sedih, tapi itu sudah takdir Angelo. Terlahir sebagai reinkarnasi dari Dewa Uranus.

Kalian bertanya tentang bagaimana keadaan Dewa Uranus? Pria tua tampan itu sedang disiksa di Tartarus, tempat dimana semua makhluk menengah atas dan bawah dihukum.

Tok! Tok!

"Silahkan masuk!" Sathera masuk kedalam ruangan Penyihir Agung setelah mendengar intruksi dari dalam.

Gadis itu melangkah dengan anggun dan duduk di sofa saat Penyihir Agung mempersilahkannya duduk. "Ada apa, Penyihir Agung?" Tanyanya langsung.

Senyuman penyihir Agung yang tadinya cerah menjadi sendu. Pria tua itu duduk di sofanya dan menghela nafas panjang. "Sathera.. Aku memiliki kabar buruk untukmu." Ujar Penyihir Agung menatap Sathera tak terbaca.

Sathera mengangkat alisnya bingung. "Jangan membuatku penasaran." Ucapnya malas.

Ingat, ia masih tetap gadis sedikit kurang ajar jika kalian lupa.

"Ayahmu, Duke Fenderest jatuh sakit.. Dan kau disuruh pulang oleh pria itu."

Deg!

Jantung Sathera berpacu cepat. Ia merasa ngilu didadanya. Ayahnya? Sakit? Kenapa bisa? Itulah segala pertanyaan yang ada di otak cantiknya.

"Hanya sakit biasa 'kan?" Lirih gadis itu bertanya.

Penyihir Agung kembali menghela nafas. "Ini bukan sakit biasa. Aku tidak tahu bagaimana menjelaskannya, lebih baik malam ini kau langsung pulang untuk melihat keadaan Duke Fenderest."

NYX INCARNATE || [TERBIT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang