7. Guru Sekolah Minggu

86 6 0
                                    

Alohaaaaa
Aku balik lagi nih buat nemenin sore kalian, jangan lupa vote, comment dan share ya
Happy readinggggg











Setelah malam minggu yang cukup miris tadi malam, pagi ini Chacha tampak semangat bersiap-siap untuk ke gereja, mulai semester ini ia ikut bergabung menjadi guru sekolah minggu dan perempuan tersebut sangat tidak sabar bertemu adik-adik menggemaskan.

"Gue duluan ya," ucap Chacha pada Yuqi yang kebetulan keluar kamar.

"Iya hati-hati," ucap Chacha dan perempuan itu pun pergi menggunakan ojek, Chacha tipe orang yang sangat mandiri, ia tak bisa membawa motor jadi ia kemana-mana naik ojek kalau tidak bisa bersama Yuqi. Lagipula Yuqi juga punya pacar jadi ya waktunya lebih sering bersama sang pacar. Ah membicarakan pacar Chacha jadi ingin punya pacar









"Makasih ya Mas," ucap Chacha begitu tiba di gereja.

"Sama-sama Mbak," ucap si tukang ojek kemudian pergi sedangkan Chacha langsung berlari kecil ke dalam gereja, di sana sudah ada Chaeryeong, Eric dan Subin yang juga mengajar sekolah minggu, mereka tampak mempersiapkan ini itu sembari menunggu anak-anak datang.

"Pagi semua ..." sapa Chacha dengan penuh kebahagiaan tiada tara.

"Seneng banget kayaknya lo," ucap Chaeryeong.

"Iya lah, nggak sabar gue ketemu dedek-dedek gemes, itung-itung belajar jadi ibu," canda Chacha.

"Ngebet nikah apa gimana lo?" tanya Subin.

"Ya nggak sih, tapi kalo diajak sih ayo, apalagi kalo sekelas Pak Seungwoo yang ngajak, ayo, gas, iklhas lahir batin gue mah."

"Serius lo? Pak Seungwoo itu sepupu gue, kalo lo nikah sama dia kita keluargaan dong," ucap Subin yang kaget mendengar perkataan Chacha, perempuan itu memutar bola mata malas sedangkan Eric dan Chaeryeong hanya tertawa melihat reaksi Subin.

"Ya nggak lah, gue cuman bercanda, liat Pak Seungwoo aja gue takut, serius banget hidup lo," ucap Chacha, kalau bukan sedang berada di dalam gereja ia sudah mengumpati Subin tadi. Ya ... tapi sebenarnya kalau diajak menikah oleh Seungwoo Chacha mau sih, mau banget malahan, eh? Trus Seungwoo kan ngajak Chacha nikah, kenapa nggak langsung terima aja?

"Ah nggak, nggak mungkin banget, Pak Seungwoo pasti cuman bercanda, mustahil banget," batin Chacha sembari menggelengkan kepala.

"Kenapa lo geleng-geleng kepala? Jangan bilang lo bayangin yang iya-iya sama Pak Seungwoo, ngaku lo," ucap Subin.

"Idih, nggak ada ya, sok tau lo. Eh tapi serius lo sepupuan sama Pak Seungwoo?" tanya Chacha, ia dan Subin baru mulai akrab sejak mereka jadi guru sekolah minggu jadi mereka belum tahu banyak antara satu sama lain.

"Kenapa lo nanya-nanya kayak gitu? Jangan-jangan lo memang pengen nikah ya sama Pak Seungwoo, hayo ngaku aja deh," ucap Eric ikut memanas-manasi.

"Ih nggak usah aneh-aneh deh," ucap Chacha, menyesal juga dia menyebut nama Seungwoo tadi.

"Ya nggak papa sih kalo lo memang pengen nikah sama Pak Seungwoo, soalnya dia juga udah ditanyain terus kapan mau nikah, kasian gue. Pengen nikah tapi nggak ada pasangan, padahal banyak yang suka sama dia."

"Kalo gitu ... apa Pak Seungwoo serius ya ngajak nikahnya? Ah nggak mungkin, udah ah Cha nggak usah kegeeran, mending lo fokus sama study lo," batin Chacha sembari menggelengkan kepala, ia ingin menghilangkan Seungwoo dari kepalanya, Chacha percaya bahwasanya sangat mustahil seorang Seungwoo mengajaknya menikah, menurut Chacha tak ada yang bisa dilihat darinya sedangkan Seungwoo adalah dosen muda yang menjadi idaman semua umat. Ya walaupun Chacha juga tertarik sih dengan dosen killer itu, tapi sekali lagi, Chacha tahu diri, sangat tahu diri.

Bapak Dosen II Han Seungwoo Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang