Bagian 24

195 10 0
                                    

Sesuai perkataan nenek gara yang akan membawa Clara ke rumah. Di malam harinya wanita yang selalu di dambakan nenek gara untuk menikah dengan cucu nya itu akhirnya pun datang. Ia langsung memeluk nenek gara dan bercepika-cepiki dengan sangat ramah dengan nenek gara. Anjani yang melihat hal itu benar-benar merasa iri, pasalnya di saat Clara datang dan akan makan malam bersama di rumah keluarga itu. Sekarang Anjani malah berpakaian seperti pembantu rumah tangga yang ada di rumah gara, jujur hatinya benar-benar terasa sakit saat nenek gara memberikan pakaian pembantu ini kepada Anjani, rasanya ingin sekali Anjani menolaknya dan segera pergi dari rumah yang terasa neraka untuk Anjani.

Gara yang melihat Anjani sedang melamun sambil mengelap gagang tangga, membuat laki-laki itu mengerutkan alisnya menatap wanita itu bingung. Tanpa berfikir panjang gara pun segera menepuk pundak wanita itu agar Anjani tersadar dari lamunannya. Dan benar saja saat gara menepuk pundaknya dengan tak sengaja Anjani terkejut dan melempar kain lap yang ia gunakan untuk membersihkan debu itu ke wajah gara.

"Ya Tuhan kamu ngagetin aja tau!! Ngapain si pake ngagetin kaya gitu! Kalo aku jantungan kamu mau tanggung jawab??!" Kata Anjani sambil mengusap usap jantungnya

Gara pun tersenyum simpul dan mengusap puncak kepala Anjani dengan lembut "ya kalo lu jantungan gampang si, tinggal di bawa ke rumah sakit abis itu di periksa kasih obat kelar kan??? Ngapain di bawa ribet coba"

"Gak segampang itu dong wahai tuan muda keluarga raynor. Udah ah aku mau lanjut beres-beres lagi takutnya nanti nenek liat aku di omelin!!!!" Pamit Anjani kepada gara.

Sebelum wanita itu benar-benar pergi gara pun menarik tubuh Anjani ke pelukannya. Gara mengangkat tubuh Anjani dengan cepat masuk ke dalam kamar, gara tidak mau malam ini menjadi malam terburuk untuk Anjani, di saat semua orang makan bersama di meja makan. Anjani malah menjadi pembantu yang menyiapkan semuanya atau pun membawa piring kotor semua orang setelah makan. Itu adalah mimpi terburuk gara yang tidak mau ia ingat dan akan selalu ia hindari di saat kapanpun itu.

Sesampainya di kamar. Gara segera mengunci kamar itu serapat-rapatnya, setelah itu gara menurunkan wanita itu di atas kasur, Anjani menatap gara dengan penuh kebingungan dan sedikit rasa takut. Gara duduk di samping Anjani dan menatap wanita itu dengan lekat di saat gara akan mencumbu bibir Anjani, tiba-tiba wanita itu menutup bibirnya menggunakan telapak tangannya, di sana gara memberikan kode mata kearah Anjani yang bisa di artikan, "KENAPA?" Anjani hanya tersenyum dan mengusap-usap rahang gara dengan lembut.

"Udah ya gara,lebih baik Sekarang kamu turun dan temui wanita yang sudah di pilihan sama keluarga kamu. Aku bukan perempuan yang pantes buat ada di samping kamu terus-terusan lebih baik Sekarang kamu ikutin pilihan nenek kamu" ujar Anjani dengan senyuman terpaksa namun terlihat manis

Saat itu juga gara menunduk dan menggelengkan kepalanya berusaha menolak permintaan Anjani "gw udah cinta nya sama lu bukan sama Clara jadi tolong. Jangan terus-terusan nyuruh gw buat turun dan samperin Clara. Gw gak mau hal itu terjadi Anjani sampai kapan pun lu bakal tetep jadi istri gw!"

"Itu pilihan kamu sendiri? Kalau itu memang pilihan kamu aku gabisa maksain, karena aku juga udah terlanjur sayang sama kamu gara. Maaf yah" ujar Anjani dengan nada pelan

Gara tersenyum dan mengecup pipi Anjani dengan lembut "gausah minta maaf, lu itu emang udah seharusnya cinta dan sayang sama suami lu sendiri! Pokoknya apapun yang terjadi lu tetep milik gw dan gw tetep milik lu! Jangan pernah berfikir untuk bisa kabur dari gw Anjani fariska!"

"Ya ngga gitu juga konsep nya gara kamu mah ada ada aja si, udah ah mending sekarang kita keluar nanti nenek nyariin aku gaada di sana bisa jadi masalah baru!!!" Rengek Anjani kepada gara, agar laki-laki itu mau membukakan pintu untuknya.

ANGGARA RAYNOR [COMPLETE]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang