ANGGARA RAYNOR [COMPLETE]

Bagian 6

"Huhh bikin bingung banget si nih soal buat besok ujian,padahal materi ini tuh belum di jelasin" Gumam anjani sambil menatap soal soal yang bertumpukan di hadapannya.

Gara yang melihat anjani kebingungan,ia pun langsung menghampiri anjani dan duduk si samping anjani,gara pun meraih satu kertas yang berisi soal soal milik anjani.setelah gara melihat soal tersebut.ia pun meraih pulpen yang berada di samping anjani,tanpa kesulitan gara pun mengerjakan soal soal anjani dengan perlahan.

Anjani pun yang melihat gara mengerjakan soal soalnya ia pun menatap gara dengan kebingungan,pasalnya laki-laki itu mengerjakan soal tanpa ada kesulitan sama sekali.anjani terus menerus menatap gara dengan penuh kekaguman.ternyata ucapan guru guru dan teman teman di sekolah tidak salah,gara adalah orang yang memiliki kepintaran di atas Rata-rata orang biasa.

Gara yang merasa terus terusan di tatap oleh anjani ia pun mengangkat sebelah alisnya dan tersenyum sinis "kerjain kali ngapain ngeliatin gw,emang dengan ngeliatin gw semua soal nya kelar?"

Anjani pun tersadar ia meraih kemabli kertas soal yang ada di hadapannya dan pulpen di tempat pensil.karena ia benar benar tidak tahu mengerjakannya dengan perlahan anjani meraih ponselnya dan memfoto soal soal yang ada di kertas itu dengan hati-hati.

Gara yang melihat hal itu pun langsung merampas ponsel anjani dengan kasar.anjani pun terkejut dan hampir saja ia ponselnya terjatuh,namun untungnya gara dengan sigap merampas ponsel tersebut dengan sigap.gara pun melempar pulpen milik anjani ke meja.dan menatap wanita itu dengan tatapan tajam dan sinis anjani hanya bisa tertunduk dan tidak berani menatap gara.

"Kalo lu emang gabisa ngerjain.ya nanya!"

"E-emang boleh nanya sama kamu??"

"Ya daripada lu nanya sama goggle!"

"Hm kirain aku gaboleh nanya"

"Emang tadi gw bilang kaya gitu???"

"Ya ngga sih hehehe"

Gara pun kembali terdiam dan meraih kembali pulpen dan kertas soal milik anjani dengan serius gara pun mengerjakan soal soal itu kembali.dan anjani hanya bisa diam dan ia pun juga takut untuk bertanya kepada gara.pasalnya wajah gara saat serius lebih menyeramkan daripada ia sedang marah.

"Duh kalo kaya gini lama lama gw gabisa ngerjain nih soal" Gumam anjani

Tanpa sengaja gara mendengar gumaman anjani gara pun melirik kearah anjani dan mendekat keanjani.anjani pun kaget dan langsung mundur untuk menjauh,gara pun meraih tangan anjani dan menatapnya dengan tatapan super tajam dan serius.

"Kalo lu terus terusan mundur kaya gini,gimana gw mau ngajarin lu hem?" Ucap gara terdengar lembut di telinga anjani

Akhirnya anjani pun dengan berani ia pun duduk berdekatan dengan gara.dan gara pun kembali mengerjakan soal karena anjani bingung harus berbuat apa ia pun melihat cara gara mengerjakan soal,Lama-kelamaan anjani pun mengerti dan ia pun langsung mengerjakan soal nya sendiri.

1 jam kemudian gara pun menyelesaikan 15 kertas soal milih anjani dan anjani hanya menyelesaikan 4 kertas,di setiap kertas terdapat 25 soal bahkan itu benar benar membuat anjani depresi.sampai membuat anjani tertidur karena lelah mengerjakan tugas tugas yang sangat menumpuk.

Gara yang melihat anjani tertidur pun ia menatap wanita itu dengan lekat dan mendekat kewajah anjani,dengan pelan-pelan gara menyingkirkan rambut yang menutupi wajah anjani.semakin terlihat wajah cantik anjani,baru kali ini gara bisa melihat wajah anjani sedekat ini,hal itu malah membuat jantung nya semakin merasa deg degan.

Karena ini sudah larut malam,gara pun mengangkat tubuh anjani dan membawa wanita itu masuk kedalam kamarnya,tak lupa gara juga membereskan semua buku dan peralatan tulis milih Anjani.gara menaruh semua barang barang itu kedalam tas sekolah Anjani setelah semunya rapih gara kembali mendekati anjani dan mengecup puncak kepala anjani.gara pun langsung keluar dari kamar anjani dan menutup kamarnya.