Bagian 2

734 26 2
                                    

"byurrrrrrrrrr"

anjani hanya diam,badannya sudah basah kuyup karena siraman itu.ia tidak bisa berbuat apa apa selain diam.dia tidak memiliki hak untuk marah ataupun protes di sekolah ini.kalau bukan permintaan kedua orangtuanya mungkin anjani sudah berlari untuk pulang kembali ke rumah.

"brukkkkkkkkk"

tertunduk dan meneruskan langkahnya menuju kelas.namun saat anjani berjalan ia tidak melihat ada kulit pisang yang menghalangi jalannya,anjani terjatuh lumayan kencang kaki nya juga memar.namun wanita itu tidak memperdulikan luka yang ada di kakinya itu

dengan cepat anjani berlari kencang,walaupun terasa sedikit nyeri di bagian kakinya itu.sesampainya di depan kelas.anjani menyenderkan tubuhnya ketembok dan mulai mengatur nafas.dadanya terasa sakit dan nafasnya sesak.

anjani tetap tenang "huhhh anjani yakin semuanya akan berubah pada waktunya,ya walaupun bukan sekarang.tapi gapapa harus tetep bertahan" umpat anjani di dalam hatinya

wanita itu segera masuk kedalam kelasnya.dan duduk di bangku paling belakang,bagku itu terlihat berbeda dengan anak-anak yang lain.anak anak yang lain menggunakan bangku berbahan alumusium,sedangkan anjani bangku dan meja yang berbahan kayu.yang terlihat cukup lama.

"hm baju sama buku aku basah semua,gimana aku mau belajar kalo kaya gini" lirih anjani

anjani berusaha meniup buku yang terkena air,ya walaupun kesempatan untuk kering nya hanya sedikit,tapi wanita ini tetap berusaha agar bukunya itu kering.ia tidak memperdulikan baju nya yang basah ia tidak peduli kalau tubuhnya akan jatuh sakit,yang terpenting bukunya harus tetap kering.

saat anjani sedang mengeringkan buku tersebut,ada satu laki laki yang menghampirinya.anjani sudah tidak asing lagi dengan wajah laki-laki ini.bahkan sekarang mereka sudah kenal karena kejadian kemarin.

"k-kenapa kamu ke kelas aku gara??" tanya anjani kepada laki-laki itu

gara tersenyum miring dan menatap wanita itu dengan tatapan tajam "ikut gw ganti baju!"

anjani membulatkan matanya,perkataan gara benar-benar membuat dirinya berfikiran ambigu.namun wanita itu segera menggelengkan kepalanya dengan cepat.tatapan gara malah semakin menajam karena penolakan dari anjani.

"jalan sendiri atau gw gendong hem?" gumam gara

namun anjani masih diam dan melanjutkan mengeringkan bukunya.gara benar-benar geram dengan wanita satu ini.dengan cepat gara menggedong wanita itu dan bergegas membawa anjani ke kamarmandi cewek.

"EHH GARA TURUNIN DONG!!!"

"JANGAN KAYA GINI!! DI LIAT SAMA ANAK-ANAK LAIN GAK ENAK!!!"

"GARA ANAK GANTENG ANAK BAIK.TURUNIN AKU YAH"

"GARA AYOK LAH TURUNIN!!!"

anjani terus berusaha agar gara mau menurunkan anjani.namun gara mengacuhkan semua ucapan yang keluar dari mulut anjani.laki-laki ini berpura pura tidak mendengar semua permohonan dari wanita ini.anjani merasa percuma teriak dan memohon kepada gara.kalau gara nya aja seolah olah tidak mendengar ucapan anjani.

sesampainy di depan kamar mandi wanita.gara langsung menurunkan tubuh anjani.gara langsung meraih seragam yang sudah ia siapkan untuk anjani.sedangkan anjani masih menatap gara dengan bingung,kenapa laki-laki ini menolong dirinya,sedangkan anak-anak yang lain enggan menolongnya.

"ganti baju buruan! gw tunggu di sini!" ujar gara kepada anjani,dan anjani hanya menuruti permintaan gara.

wanita itu meraih seragam yang di berikan oleh gara.dan anjani segera masuk kedalam kamar mandi wanita.namun anjani masih bingung apa yang sebenernya di rencanakan oleh laki-laki ini.sejak awal sikapnya sangat baik kepada anjani,ya walaupun perkataanya kasar.

ANGGARA RAYNOR [COMPLETE]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang