_ Terkadang keluarga bukanlah tempat pulang terbaik_
"Siapa dia? " batin Agael bertanya-tanya sembari mengamati tangannya yang di baluti oleh sarung tangan hitam, ia melepaskan sarung tangan itu dan memegang Almamaternya sembari memejamkan mata.
Sekelabat bayangan muncul mulai saat ia yang memembuka Almamaternya dan kembali pada kejadian saat ia berdansa dengan Arly dan berlanjut pada saat Zeline menarik tangannya saat di lapangan.
Agael membuka matanya dengan dahi berkerut, heran. Untuk apa ia harus memikirkan wanita yang baru dikenalnya itu? Sangat tidak penting!.
Agael memutuskan untuk beranjak ke lantai pertama di mana kolam Berenang berada, menduduki kursi lukis yang sudah tersedia di samping kolam.
Tangannya mulai meraih kuas dan memilih milih warna yang diinginkan nya, mulai dari satu garis hingga tangan itu bergerak cepat membentuk pola pola gambaran yang merayap dipikirannya berdasarkan mimpi aneh yang selalu mendatanginya.
Srett!!!
Kanvas yang tadinya baik-baik saja malah robek sepanjang jari telunjuk, Agael menghentikan gerakan tangannya seraya memerhatikan gambaran setengah jadi itu, lukisan sebuah kerajaan kuno yang begitu megah namun terlihat sepi, hanya seorang wanita yang terdapat di sana tengah berdiri mematung namun wajahnya belum sempat ia ukir, pikirannya buyar dan seketika lupa apa yang ingin ia gambarkan dan robekan itu tepat berada di bagian wajah wanita itu.
Bagaimana kuas yang lembut dapat merobek kanvas yang kasar itu?.Ting!
Sebuah pesan masuk melalui ponselnya membuat lamunan Agael buyar dan beralih pada ponselnya.
-Mom
Dad-mu bertanya kenapa kamu selalu tidak berada di Asrama Agael, bukannya kunci rumah sudah disita?.
Oh ya! Mom dan Dad akan pulang berhubung Hari ini ulang tahun mu, see you sayang.
Agael tersenyum miring, 'berhubung hari ini ulang tahunku? ' 'memangnya apa peduli mereka? ' batinnya sinis tanpa berniat untuk membalas pesan panjang itu.
Kakinya terayun menuju tepi kolam, awalnya ia hanya duduk di sana menatap air jernih itu, sampai akhirnya ia terjun ke dalam air melampiaskan perasaan aneh yang tiba-tiba hadir dengan cara berenang, mungkin dengan ini ia akan sedikit tenang.
Kamu harus dihukum! Kamu harus merasakan kesakitan! Kamu harus dihukum! Penjahat!!!.
Agael buru-buru mengangkat kepalanya dari air, nafasnya terengah padahal ia baru saja berenang dua kali putaran, suara siapa tadi yang didengar nya?.
"Hukuman? penjahat? siapa? " Agael dibuat heran dengan penuturan murka yang didapatkan kedua kalinya, penuturan yang sama saat awal awal di mana mimpi mimpi aneh itu mulai menghantuinya
"Siapa sebenarnya aku?."
✧༺★༻✧
Diruangan sunyi dan senyap itu kakinya terayun pelan menyusuri lukisannya, ia mengamati lukisan yang berbeda-beda itu dengan serius sampai akhirnya tatapannya terhenti di lukisan yang cukup terlihat berbeda dari yang lain.
KAMU SEDANG MEMBACA
A Fantasi Story - ARASELY 👑 (🅝ᴇᴡ✔️)
FantasyKembali hidup pada kehidupan baru,PURNAMA KETUJUH METEOR KETIGA "Pasti mereka sedang tertidur nyenyak" Senyum miris tercetak di wajah lelah itu,sang pangeran yang kehilangan ingatan masa lalu membuat ia sering di hantui dalam tidur dan Sulit me...