prolog

94 25 10
                                    

_Purnama ke-7 meteor ke-3_

00:00pm

Kembali pada tempat yang sama namun tahun yang berbeda, dimana sang purnama kembali hadir dengan cahaya menderang lebih menawan dari purnama sebelumnya.

"Purnama ketujuh, akhirnya... " gumam seorang wanita tua dengan senyum yang mengembang diujung kalimatnya, menatap sang rembulan yang sudah begitu lama ia nanti beratus-ratus tahun silam.

DORR!!!

Lagi-lagi tembakan mendarat di perutnya membuat darah kembali bercucuran membasahi tangannya, tapi senyum di bibirnya tak akan terkalahkan dengan rasa sakit di perutnya.

Ini salahnya dimasa lalu, takdirnya yang mati 7 kali berturut-turut dengan tragisnya, sekuat apapun ia mengelak, ia akan tetap kembali mati dengan tragis dan sudah seperti itu takdir wanita tua itu.

"Meteor ketiga.... " gumamnya sangat pelan dengan wajah berseri saat melihat hujan meteor memenuhi langit lebar yang terpampang di hadapannya itu, sangat indah.

"Akhirnya... " bisiknya lagi dengan begitu puasnya, sangking bahagianya ia sampai menitikkan air mata, pemandangan yang begitu indah membuatnya enggan untuk berkedip sekalipun.

"Kanan! " teriak pria berjubah hitam memberi kode pada rekannya untuk segera pergi dari sana. Mata pria itu menatap lekat kearah langit sembari membuka penutup wajahnya.

"Dia akan segera tiba" ungkap pria itu yang jelas di dengar oleh wanita tua yang masih tergeletak diatas tanah, sampai akhirnya pria itu berlalu pergi meninggalkan mangsanya yang sekarat diatas lapangan luas nan gelap itu.

Kehadiran Putri mahkota di purnama ke-7 bukan lagi rahasia bagi mereka yang pernah hadir di tengah Kerajaan 'Karathone'. Seorang Putri yang dapat mengubah hidup sial mereka kembali berjalan normal.
Namun alih-alih ingin berbuat baik, mereka malah menyimpan dendam yang membuat nyawa sang Putri mahkota harus terancam.

"Dia akan tiba... " lirih wanita itu mengakui perkataan komandan Rathone, salah satu kepercayaan sang Raja yang akhirnya ikut mendapat kutukan karena penghianatannya.

Wanita tua itu menarik nafas panjang dan menghembusnya pelan, bersiap untuk mengakhiri hidupnya dan berharap akan terlahir kembali dengan nasib yang lebih baik.

Tugasnya untuk menunggu purnama ketujuh dan meteor ketiga sudah berakhir, kali ini tugasnya adalah untuk mencari sang tuan Putri dan akan melindunginya sampai akhir hayat, itu janjinya.

Ah! ia sudah sangat tidak sabar bertemu dengan wanita yang akan di panggilnya sebagai Tuan Putri, wanita yang dulunya pernah tidur di pangkuannya saat baru di lahirkan, sebelum akhirnya tiada karena kelalaiannya.

"ARASELY.... Tuan Putri ARASELY" lirihnya sangat pelan dan menghembuskan nafas terakhirnya dengan senyum yang begitu puas di bawah hamparan langit malam yang di saksikan oleh sang purnama dan hujan meteor yang begitu indah.

"Oekk! Oekk! Oekk! " tangisan seorang bayi Perempuan begitu menggema memenuhi ruangan berbau rumah sakit itu, suatu tempat yang begitu jauh dari kata bahaya dan kegelapan.

Sebuah kelahiran setelah kematian, dia akan kembali hidup dengan takdir yang berbeda.

Kisah lama akan berakhir dan tergantikan dengan kisah baru yang namun berkaitan dengan masa lalu, masa lalu yang akan membuat cerita baru dengan cinta.

Tidak sampai puluhan menit, tangisan bayi kembali terdengar dari dua ruangan sekaligus, dua ruangan yang berbeda namun saling berhimpitan.

Sebuah kisah baru dan nyawa yang baru.

"Welcome to ARASELY... "

A Fantasi Story - ARASELY 👑 (🅝ᴇᴡ✔️)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang