Arasely:09' Again?

30 12 5
                                    


Hy Arly cooming!
Kali ini up-nya ga nentu ygy
Jangan lupa follow, vote, and coment oky! :)

✧༺★༻✧

Agael merintih kesakitnn memegang perutnya, seumur hidup baru kali ini ia merasakan sakit yang teramat sangat, sakitnya tanpa alasan dan itu semakin membuat Agael bingung.

Badannya berguling -guling di kasur besar Apartemennya ltu, kali ini ia tak akan pulang kerumah ataupun ke asrama , karna mengingat dirumahnya masih ada orangtuanya -yang entah kapan akan pergi lagi-.

Agael menghentikan acara guling-gulingnya saat sebuah nama terlintas di kepalanya

"Arasely!"
Agael buru-buru merubah posisinya untuk duduk, tangannya bergerak menyibak baju bagian perutnya yang tentu saja tak terdapat luka yang menyebabnya sakit.

tanpa membung waktu lama lagi, Agael meraih hoodienya dan mengambil kunci mobil diatas nakas karna sudah malam mungkin sedikit bahaya jika menggunakan motor karna mengingat keadaannya.

"Darah?" Mata Arly melebar saat melihat roknya berdarah dan lagi perutnya semakin sakit, ia merutuki dirinya sendiri yang malah ketiduran diruang musik apalagi hari sudah gelap dan itu membuat Arly seketika bergidik ngeri.

kakinya terus melangkah untuk menuju pintu utama sekolah yang sudah gelap, tangannya berkeringat takut jika pintunya tak terbuka.

Ting!

Arly bernapas lega saat pintu utama terbuka setelah ia menempelkan ibu Jarinya di monitor pengenal, dan tanpa berlama-lama lagi la langsung menuju Asramanya, mungkin lambungnya kambuh -pikir Arly-.

Ia menyusuri jalanan menuju asrama yang sudah sepi, kakinya melangkah tertatih berharap tidak akan pingsan disini namun sepertinya kakinya benar-benar tidak bisa diajak kompromi lantas ia hampir terjatuh jika saja tidak ada sepasang tangan yang menyambutnya

"Agael? "

Agael yang tadinya ingin menuju tempat Arly yang pernah dikunjunginya tempo hari saat Arly pingsan, menghentikan langkah dan berlari kearah seorang wanita yang berjalan di jalan menuju Asrama, dan ternyata itu adalah wanita yang dicari nya, Arasely.

✧༺★༻✧

Agael nampak berdiri dari duduknya saat seorang dokter keluar dari ruangan Arly, dahinya mengerut saat melihat dokter perempuan itu malah tesenyum.

"Gimana dok?" tanya Agael heran, dan dokter itu malah teekekeh pelan

"Gak gimana-gimana kok" Jawab dokter ltu yang membuat Agael bingung

"Sakitnya parah ya dok?"

"tidak, itu sudah terbiasa terjadi" Jawab dokter itu membuat Agael mendengus pelan ' apanya yang biasa, jelas-jelas sakitnya masih terasa sampai sekarang' batinnya sedikit jengkel

"pacarnya baik-baik aja kok, sakit kerut efek menstruasi ltu sudah biasa terjadi setiap kali datang bulan, sama sekali tidak ada efek serius"
ucap wanita itu menjeda ucapannya

"kalau begitu Saya permisi" lanjut Wanita ltu tersenyum pada akhir kalimatnya, dan berlalu dari sana.

"Datang bulan?" bengongnya yang tiba-tiba semburat merah menguasai wajahnya, merasa sangat malu sebelum akhirnya Arly keluar dari ruangan itu dan Agael langsung mungubah mimik wajahnya yang sudah tidak ada harga diri lagi

"Emm..."Arly memutar otaknya bingung untuk berkata apa sembari menggaruk tengkuknya grogi, matanya menangkap siluet Agael yang bergerak dan saat mendonggak ia mendapati Agael menyodorkan hoodie putihnya kearah Arly

"pake " Titah Agael yang langsung dituruti Arly, dan sepeti perkiraannya hoodie Agael terlihat kebesaran ditubuh Arly yang padahal tak begitu kecil jika dilihat, dan hoodie ltu lumayan membantu menutupi bercak darah dibagian rok belakangnya. kejadian yang baru pertama kalinya dialami Arly, seketika wajah Arly memurah saat hembali mengingat

Agael mematikan mobilnya tepat digerbang utama dan yang paling utama, 'Mercury boarding school'.
Matanya mengamati gebang besar yang menjulang tinggi dengan terdapat CCTV di bagian pojok kanan gerbang, CCTV yang mulai mengeluarkan lampu warna orange yang bertanda berjaga-jaga ketika ada sesuatu yang mencurigakan.

Agael dengan santainya keluar setelah memperingati Arly untuk tidak keluar dari mobilnya. Suasana yang sudah sedikit gelap dan tentu saja Saangat sepi.

kling!.

ponsel Agael berdering pelan membuat pria itu langsung membuka ponselnya terdapat dua pesan dari mom-nya.

•Mom
-Agael! Mom ada keperluan mendadak,baik-baik ya di sini !.
-Good night little boy!

"ya,lebih baik seperti itu" gumamnya menutup ponselnya tanpa berniat untuk membalas, Agael menatap lurus CCTV di pojok atas gerbang sebelum akhirnya menendang kuat gerbang yang tertutup di depannya sampai membuat CCTV itu Memperlihatkan lampu berwarna merah yang menandakan ada penyunsup.

Agael berjalan kearah mobilnya santai karna tak lama setelahnya pasti akan ada penjaga yang menghampiri mereka, sebelum itu terjadi ia langsung melajukan mobilnya menjauh

"kita mau kemana?" tanya Arly canggung dari sekian lama terdiam, matanya yang semula melirik Agael langsung menatap lurus saat mata keabuan itu menatapnya balik

"My home,mybe?"
Aly menatap Agael kaget, Sedangkan yang ditatap malah terlihat santai fokus menyetir mobilnya. Arly bergidik ngeri saat mengingat jika mereka berdua berada dalam satu ramah, dan lebih parahnya itu adalah rumah Agael, catat!

"Eh, bener cuma berdua ga ya?" batin Arly bertanya-tanya dengan ragu saat menyadari pemikiran anehnya, sedangkan Agael hanya meng iyakan dalam hati semua pemikiran Arly.

✧༺★༻✧

"hah ?"Arly menatap bingung kearah Agael yang tengah manyodorkan nya hoodie.dan kali ini berwarna hitam

"Ambil, atau kamu akan memakai baju kotor itu sampai besok"
ujar Agael panjang membuat Arly buru-buru mengangguk mengerti dan langsung berlari kearah kamar yang ditunjuk Agael

" Ini kamar mandinya dimana? kok malah banyak alat musik disini?" batin Arly bingung seraya menggaruk poninya yang mulai panjang dengan tangan satunya menenteng plastik berisi barang kebutuhannya yang tadi ia beli di 'BIG SALLE'.

Agael yang mendengar Suara bingung Arly, menepuk pelan jidatnya sebelum akhirnya menyusulinya, 'Benar-benar merepotkan.'

"kam__"

"lya! salah masuk!" potong Arly cepat berlari melewati Agael yang masih kaget dipintu karna Arly hampir menabraknya,

"Arly bodoh! memalukan! yaampun mimpi apasih aku bisa berakhir dengan si tembok itu! oke! tenang! darahnya cuma sedikit, ga lucu kalau pingsan di sini, duh! kena hoodie nya Agael dan____"

Agael menyumpal telinganya menggunakan Ipod yang selalu dibawanya kemana-mana , kepalanya mendadak pusing mendengar ocehan Arly yang tak habisnya yang berada disalah satu kamar rumahnya, dan itu adalah hal yang mengerikan bagi Agael karena mengingat rumahnya yang masih suci tanpa banyak kaki yang menginjak kedalam kecuali mom dan dad nya. Ah, iya! Jangan lupakan zeline, wanita pengacau yang selalu menempel pada dirinya, entah apa yang membuat orang tuanya menyukai wanita itu.

Agael menyadari sesuatu, dari tadi ia tak melihat wanita itu sama sekali, kemana perginya zeline?

✧༺★༻✧

Semoga suka ya ess-ku

Papay! :)

A Fantasi Story - ARASELY 👑 (🅝ᴇᴡ✔️)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang