Chapter 18

231 72 1
                                    

                     •Happy Reading

      Gimana nih kabar readers sorry ya baru up novelnya soalnya author lagi sibuk wkwkwk oke selamat membaca ya semoga suka.


      Saat ini keadaan Aisyah sudah sedikit membaik namun belum bisa pulang karena ia masih lemah untuk berjalan jadi masih dirawat untuk beberapa hari kedepan.

"Syah,Makan dulu yuk dari tadi kamu belum makan ntar tambah sakit loh" Ucap fajar.

"Emm iyh Ka tapi Ais gk mau makan bubur rumah sakit maunya hambar soalnya" Ujar Ais.

"Trs mau makan apa hm!biar aku beliin" Tanya fajar sambil mengelus kepala Aisyah.

"Apa aja deh yg penting bisa dimakan" jawab Ais.

"Em ya udah deh tunggu ya aku beliin kamu makan dulu diluar" ucap Fajar, kemudian Fajar berdiri untuk menuju kantin.

"iyh ka" jawab Ais.

Setelah itu Fajar keluar untuk mencari makan untuk Aisyah.

                                 🌻💍

Sekarang Fajar sudah berada di kantin rumah sakit.

"Bu beli Nasi ayamnya satu ya Bu sama air mineralnya satu" Ucap Fajar.

"Iyh bentar ya den" jawab ibu² kantin.

Dan fajar duduk menunggu dikursi kantin.

"Ini den pesanannya, semuanya 20ribu ya den" Ucap ibu² kantin.

"Ahiyh Bu makasih" ujar Fajar sambil menyodorkan uang berwarna biru.

"Iyh sama² den eh ini kembalian nya "ucap ibu²kantin menyodorkan uang kembalian.

Fajar menoleh kearah ibu tersebut "buat ibu aja kembalian nya Bu" ucapnya.

"Trimakasih ya den" sahut ibu tersebut.

"iya Bu" ucap Fajar sambil tersenyum dan ia membalikkan badan nya untuk berjalan menuju keruangan Aisyah.

       Setelah dari kantin Ia kembali ke Ruang Rawatnya Ais, Namun saat dipertengahan koridor ia bertemu dengan teman²nya yang lagi ngerusuh ditengah koridor, Fajar yang melihat itu hanya bergeleng-geleng karna tingkah laku arvan.

"dari mana lu jar" tanya Arvan.

"dari kantin" jawab Fajar.

Arvan menganggukan kepalanya "ooo beli paan?" tanya nya lagi.

belum sempat Fajar menjawab Galang sudah memotong pembicaraan "iya beli makanan lah beli apa lagi?."

Arvan sedang menahan diri untuk tidak membuang Galang ke sungai Amazon kali ini "yakan gua basa-basi anj" sahut Arvan.

Fajar yang mendengar itu memukul kepala Arvan "mulutnya Van mau gua sumpel pake kaos kaki ha!" Arvan bergidik ngeri mendengar nya.

Angkasa sudah jengah melihat mereka kemana otak mereka ini "udh ga usah ribut Napa" oke kali ini mungkin akan ada yg heboh.

"Omo Angkasa!! lu ngomong gtu Omo kesambet apaan nih lu oahhhhhh kerenn geysss angkasa ngomong 5 kata gila-gila seorang angkasa ngomong banyak" belum sempat Raka menyelesaikan ucapannya Vanya sudah membungkam mulut abangnya itu.

"ck, lepasin dasar adik gak ada akhlak lu" Vanya menatap nyalang ke arah abangnya "punya Abang malu²in bngt dah" ucapnya.

      Raka tak menyetujui nya bagaimana bisa dia dibilang malu²in orang ganteng begini dan pastinya peka terhadap perempuan tidak seperti crush kalian eh maaf geyss anak gua emng begitu.

𝐃𝐈𝐀 𝐅𝐀𝐉𝐀𝐑 (END) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang