Chapter 11

407 63 0
                                    

Kini Alula sedang duduk di dekat perapian dengan kedua orang tuanya ia menutup buku yang ia baca dan menoleh kepada ibu dan ayahnya yang duduk berdampingan.

"Mom Dad."

Alula dengan hati-hati memanggil kedua orang tuanya yang menoleh padanya. Mereka menatap putri mereka bersamaan.

"Bolehkan aku bertanya sesuatu dan aku harap kalian menceritakan semuanya."

Alula menarik nafasnya pelan ia sngat gugup untuk bertanya.

"Apa tentang semua yang terjadi sayang?"

Alula menatap ibunya dan menganggukan kepalanya pealn. Sebenarnya kedua orang tuanya sudah mengetahui jika ia akan bertanya kepada mereka. Apalagi setelah semua hal yang terjadi.

"Mom dan dad akan menceritakan semuanya."

Alula menatap kedua orang tuanya.

"Alula Mom sebenarnya sepupu dari Ibu Draco."

"Apa?"

Alula menatap ibunya dengan terkejut

"Mom memiliki keluarga yang bisa di bilang tidak baik kedua orang tua ku memilih jalan yang gelap, aku di besarkan sama seperti keluarga mereka membesarkan anak-anaknya namun mom merasa semuanya salah dan mom tidak menyukai itu, Aku dan Narcissa sagat dekat sedari kecil kami selalu menghabisakan waktu bersama. Hanya dia yang mengerti dan mendukung mom saat itu. di saat kami mulai bersekolah mom berusaha memberontak dan berusaha meluruskan apa yang mereka lakukan tentu saja hasilnya tidak baik. Sampai mom bertemu Daddy mu, aku yang dari asrama Slytherin dan Daddymu yang berasal dari asrama Gryfindor memiliki banyak rintangan bahkan setelah kami lulus dan hendak menikah. Keluarga besarku mentang semuanya dan bahkan mereka berusaha membunuh daddymu kami berusaha dan akhirnya Professor Dumbledor membatu kami. Kami bisa menikah dan mom keluar dari silsilah mereka"

"Professor?"

"Iya Professor Dumbledor sebenarnya ayah angkatku Sayang."

Mr.Alex yang sedari tadi hanya mendengaarkan kini ikut menimpali.

"Beliau yang merawatku sedari bayi, aku di telantarkan kedua orang tua kandungku di sebuah hutan dan dia menemukannku di sana dan memutuskan untuk merawatku."

"Jika seperti itu kenapa Daddy seperti sangat membencinya?"

Mr.Alex menghela nafas pelan lalu ia menatap putrinya itu.

"Suatu hari beberapa minggu setelah kau lahir kau sakit keras bahkan hampir meninggal, aku meminta pertolongannya tapi saat itu dia lebih peduli pada anak lain yang lebih penting baginya dan bagi seluruh orang di dunia sihir. Aku sangat marah dan kecewa padanya dan semenjak hari itu aku tak lagi memakai nama belakangnya dan pergi berpindah tempat. Termasuk untuk keselamatanmu."

"Berarti Draco adalah sepupuku? Dan mungkin itu kenapa dia selalu menjagaku?"

Mrs.Viona tersenyum dan mengusap surai panjang milik Alula

"Saat kau masi kecil aku dan Narcissa diam-dia suka bertemu dan kau selalu bermain dengannya. Dia selalu menjagamu bagaikan adik kandungmu."

"Tapi kenapa aku tak mengingat apapun sedangkan Draco mengingat semuanya?"

"Itu karena saat itu paman dan bibiku mengetahuinya dan mereka berusaha melakukan hal jahat padamu sedangkan Narcissa tidak bisa berbuat apapun, yang bisa kulakukan adalah menjauhkanmu darinya namun kau terus menangis dan meminta Draco mom terpaksa menghapus kenanganmu dengannya maafkan Mom."

Mrs.Viona menatapnya dengan mata yang berlinang air mata Alula tersenyum dan memeluknya.

"It's oke mom, kau melakukan itu semua untuk melindungi ku."

Alula merasa masi banyak rahasia yang di simpan kedua orangtuanya namun ia harus puas untuk saat ini ia akan menggalinya lebih lanjut nanti.

.................................................................

Keesokan harinya Alula membawa keranjang piknin miliknya menaiki sebuah bukit di dekat rumahnya, dari kejauhan ia bisa melihat seorang pria tinggi dengan rambut berwarna platinum, Draco sudah menunggunya di sana. Alula melangkahkan kakinya untuk menghampiri Draco.

"Hai."

Alula menyapanya dan tersenyum melihat Draco yang menatapnya dengan tatapan rindu. Ia sangat merindukan sepupunya ini tanpa basa basi ia menarik Alula ke dalam pelukannya Hingga membuat keranjang piknik yang Alula pegang jatuh ketanah beruntungkan makanan yang berada di dalam sana tidak tumpah keluar.

Alula cukup terkejut namun ia bisa merasakan pelukan hangat yang terasa familiar dan nyaman itu perlahan ia melingkarkan tangannya dan membalas pelukan Draco.

"I miss u so much Little sister."

Kini setelah melepas rindu lebih tepatnya setelah Alula berusaha melepaskan pelukan Draco mereka duduk di sebuah alas yang biasa Alula pakai saat piknik.

"Jadi kau sudah mengetahui segalanya?"

"Hmm jika segalanya yang kau maksud tentang asal usul keluarga kita dan kenangan kita saat kecil Mom dan Dad sudah menceritakannya tapi aku tau masih ada banyak rahasia yang tidak bisa mereka ungkapan kepadaku."

Draco menaruh garpu yang ia pakai untuk memakan pie buatan bibinya yang rasanya masi sama seperti ingatannya saat kecil.

"apa mereka akan mempertimbangkan kembali masuk ke dalam keluarga?"

Alula menggenggam mug minumannya dengan kedua tangan sambil menatap lurus ke sebuah hamparan bunga di depan mereka.

"Draco kau sudah tau jawabannya, dan itu tidak mungkin akupun tak mau ke dalam kegelapan itu."

Alula menolen menatap tepat di kedalam mata Draco yang merupakan sepupunya itu.

"Aku tau kau dan orang tuamu memiliki sifat yag sama. Tapi kita tak memiliki pilihan lain kita di takdirkan untuk mengikuti Dark Lord."

"Tidak Draco kita bisa merubah takdir kita dan aku tak mau mengikutinya, kau juga masi memiliki kesempatan bukan?"

"Kesempatan kita sangat kecil bahkan mustahil Alula."

"Kecil bukan berarti mustahil Draco."

Draco hanya bisa menghela nafasnya sedangkan Alula tersenyum senang ia tau jika Draco tidak bisa membantahnya lagi. Jam yang berada di dalam saku Draco berbunyi.

"Aku harus segera pergi Dark Lord meminta semua orang berkumpul malam ini di rumahku."

"Tak bisakah kau di sini saja? Kau bersembunyi di sini saja."

"Aku tidak bisa alula dia akan mengetahui keberadaanmu dan juga orang tuaku bisa dalam bahaya. Kita bertemu lagi di sekolah nanti ya."

Draco tersenyum dan memeluk Alula dengan erat, alula membalas pelukan hangat itu dengan hati gelisah ia tau mereka semua akan dalam bahaya saat ini karena semua yang terjadi tidak ada di dalam buku novel.

Alula tersenyum dan melambai ke arah Draco yang berjalan pergi lalu berdesparate. Alula memejamkan mata dan berusaha menahan tangisnya sekarang ia sangat bingung karena semua mulai melenceng dari dalam buku.

Saat ini Alula hanya bisa melihat dan menunggu apayang harus ia lakukan selanjutnya.

to be continue............

Second life to fantastic world (HARRY POTTER CAST X READER)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang