SEASON 2 CHAPTER 3

214 30 1
                                    

Keesokan harinya Cedric berjalan menuju lapangan Quidditch ia sudah terlalu lama mengabaikannya, teman-teman se asramanya mulai mengkhawatirkan tim mereka. Pada akhirnya ia memutuskan untuk menyerahkan posisi kapten. Di situasi ini tidak memungkinkan baginya untuk tetap menjadi kapten tim Quidditch Hufflepuf.

Sebelum sampai di lapangan ia melihat Draco yang sedang berbincang dengan Snape. Ia bersembunyi di balik tembok dan sedikit mengupingnya.

"Aku tidak bisa membiarkan semua ini terjadi."

"Draco kau harus melakukan sesuai dengan perintah atau semua akan sia-sia."

Draco berjalan mondar-mandir dengan frustasi ia mengacak rambut yang biasa tertata rapih.

"Apapun yang kita lakukan itu tidak bisa menyelamatkanya."

Sebelum Snape berbicara ia merasakan hawa kehadiran Cedric jadi ia terdiam dan menarik Draco dengan kasar menjauh dari tempat itu. Cedri keluar dari persembunyiannya dan menatap ke arah Draco dan Snape.

"Apa yang mereka maksud dengan tidak bisa menyelamatkannya? Siapa yang tidak bisa mereka selamatkan?"

Ia merasa semua itu mencurigakan dan ingin mencari tau lebih lanjut namun ia malah berpapasan dengan teman setimnya dan mengajaknya berlatih. Setelah berlatih ia harus menemui Harry dan membahas ini semua.





.......................................





Harry ingin menemui Dumbledore di menara Astronomi namun langkahnya terhenti ketika mendengar percakapan Snape dan Dumbledore.

"pernahkah kau berfikir, kau meminta terlalu banyak dan menerima terlalu banyak. Pernahkah kau pikirkan bahwa aku tak mau melakukan ini lagi? Apa yang harus ku katakan padanya?"

"Saat semuanya sudah tidak masuk akal. Aku takkan bernegosiasi denganmu, Saverus. Kau setuju. Tak ada yang perlu di bicarakan."

Harry mengintip dan melihat Snape berbalik dengan marah dan pergi mereka berpapasan dan Snape menatap Harry sebentar sebelum ia kembali melangkahkan kakinya.

Perlahan Harry mendekat ke arah Dumbledore, dan ia membalikan tubuhnya menatap Harry.

"Oh, Harry. Kau perlu bercukur, teman."

Harry mengusap dagunya yang sudah sangat kasar.

"Kadang-kadang aku lupa bahwa kau sudah besar. Terkadang aku masih melihat anak kecil di dalam lemari. Dan aku masih melihat seorang gadis kecil yang membuatkanku sebuah mahkota bunga dan memasangkannya di kepalaku."

Harry tau betul siapa gadis kecil yang di maksud Dumbledore.

"apakah anda benar-benar tidak mengetahui dimana keberadannya?"

"Alula, adalah gadis pemberani yang menyimpan sejuta rahasia. Kita tidak bisa menebak isi pikirannya, kita akan menemukannya ketika ia ingin di temukan namun saat ini aku tidak yakin ia ingin kita menemukannya. Harry aku sempat menggendongmu saat kau masih bayi tapi tidak dengan Alula aku tidak pernah sekalipun menggendongnya."

Dumbledore menatap Harry dengan pandangan yang sangat menyedihkan.

"maaf kecengenganku Harry, aku pria tua."

"Anda masih kelihat sama bagiku, tuan"

Dumbledore tersenyum dan menatapnya.

"Sepeti ibumu, kau selalu baik hati. Orang berkarakter tak pernah gagal menerima segalanya apa adanya. Tujuan perjalanan kita malam ini sangatlah berbahaya."

Harry sudah mengatakan pesan Alula tentang apa yang di cari Dumbledore tidak akan ada namun ia tetap akan mencarinya, jadi harry memaksanya untuk mengajaknya menemani dirinya.

Second life to fantastic world (HARRY POTTER CAST X READER)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang