LOVELY

348 64 0
                                    

[Request of:......]
[kookootaetae_]

LOVELY









Suara gemuruh antara langkah pacu kuda, hantaman besi pedang, hujan panah dan tombak bahkan seruan tajam dari lengkingan orang orang yang gugur di Medan perang tak lagi asing.

Sesosok pemuda berbaju besi lengkap dengan pedang di tangannya serta helm besi di kepalanya menunggangi seekor kuda hitam, berdiri di tengah tengah antara tumpukan mayat dengan berbagai bentuk. Tubuhnya sudah penuh dengan darah, bau anyir meluap ke udara, tanah tak lagi berwarna coklat.

Matanya yang gelap terus menatap lurus ke depan, dimana disana terdapat sebuah istana yang megah. Meloncat dari kuda dan mendarat mulus di atas tanah, melangkah tanpa ragu bahkan tak peduli dengan mayat mayat yang dia pijak di sepatu boot bawahnya.

Langkah kakinya berhenti di depan pintu masuk, dimana disana berdiri sepuluh prajurit dengan pedang di masing-masing tangannya. Dia menyeringai, menjilat sedikit noda darah yang ada di sudut mulutnya.
" Tikus bosan hidup? "

Perang kembali di mulai, satu banding sepuluh, sungguh nilai yang tak terduga, tapi pria itu dengan santai mengayunkan pedangnya dan menebas setiap bagian tubuh yang ada di depannya, bahkan tidak peduli apakah itu putus atau mungkin tersangkut sedikit?

Di lantai atas, sesosok pria yang telah lama mengintai pergerakan di bawah sontak mendengus dingin, berbalik dan menuju sebuah ruangan yang terlihat begitu rapi, menarik laci dan mengambil sesuatu di dalamnya, benda itu berkilat kala mengenai cahaya lampu sorot di atasnya, dia menyeringai, " Aku akan membunuhnya? "

Langkah kakinya mendekati ranjang dan berdiri di sana untuk memperhatikan sosok lainnya yang tidak bisa berbuat apa-apa selain berbaring lemah di atas ranjang putih itu.

Gaun putihnya terlihat sangat elok, rambut coklat yang agak panjang tergerai, wajahnya yang cantik terlihat menyedihkan dengan air mata mengalir di setiap sisi wajah. Dia tidak bisa berbicara selain terus mengerang permohonan, mulutnya di tutup dengan selembar kain sutra.

" Seorang pangeran mencoba mengunjungi mu, sebagai calon suami sekaligus raja yang baik, aku akan datang menyambutnya? "

Pria yang berbaring menggeleng, tapi pria yang berdiri tidak setuju, dia memperlihatkan benda yang ada di balik lengannya, " Bagaimana menurutmu, apakah hadiahku ini cukup cantik? "

" Hmpp!!!! Hmpp!!! "

" Baiklah, tunggu disini sayang, aku akan menyelesaikan semuanya."




..........





Di bawah, lebih dari lima puluh prajurit berhasil di tumbangkan oleh si pria berbaju besi, kini dia sudah mulai menaiki tangga, karpet merah itu sudah tak memiliki harga diri, darah bahkan beberapa jari putus asa di sana. Terus berjalan naik sampai tiga tangga puncak dia kembali berhenti, di atasnya ada sosok berjubah merah menatapnya dengan senyuman angkuh.

Prok prok prok

Tepuk tangan menggema di penjuru ruangan besar, dua pria dominan saling berpandangan dengan raut wajah lain. Di puncak tangga, si pria berjubah merah menampilkan senyum lebar, " Hebat! Hebat! Anda sungguh luar biasa hebat! Kemampuan yang sangat luar biasa ini patut di beri apresiasi, bukan? Mau minum teh bersama? "

𝕸𝖞 𝕾𝖔𝖓𝖌 𝕾𝖙𝖔𝖗𝖞Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang