lembar 8

314 56 16
                                    

.
.
.
ʘ ̄³ ̄ʘ

"Yah gimana ni Ji? Gerbangnya udah ditutup." Hari ini gue dijemput sama Jihoon, tapi dia ngaret bangat berujung gue sama dia telat.

"Yaudah masuk aja, tapi dihukum." Kata Jihoon. Ini dia gak panik sama sekali, beda lagi kalo gue.

"Gue gamau dihukum." Gue akhirnya ngelirik salah satu tembok gerbang yang ada di samping sekolah. "Gimana naik ke situ?." Usul gue pada Jihoon.

"Yakin?." Tanya Jihoon sambil memperhatikan gue.

"Gak yakin. Cuma ngasih usul aja kalo lewat situ bisa."

"Gue udah pasti bisa. Tapi kalo lo gue gak yakin." Kata Jihoon.

"Lo meragukan gue?." Akhirnya gue jalan ke deket tembok tersebut, diikuti Jihoon dibelakang gue.

"Gimana? Kenapa diem aja?." Sindir Jihoon.

"Gue lupa kalo gue pake rok."

"Yaudah kita bolos aja yuk." Ajak Jihoon.

"Gila lo?!."

"Ya terus mau gimana? Di hukum gamau, di ajak manjat ga bisa, di ajak bolos malah marah."

"Ya masa bolos si?."

"Yaudah lo diem disini aja." Jihoon akhirnya jalan ke arah motornya lagi.

"Terus lo mau kemana?."

"Bolos. Gue mau pulang ke apart." Kata Jihoon sambil memakai helmnya.

"Ih lo ninggalin gue?."

"Kalo lo mau ikut naik, kalo gamau ya gue tinggal."

"Yaudah yaudah gue ikut lo." Final gue.

Gue gatau Jihoon tinggal sama siapa di apart, gue mah ngikut ngikut aja dari pada dihukum sendirian.

"Ji ini lo tinggal sama siapa di apart?." Tanya gue saat Jihoon memasukan password pintu.

"Sendiri."

Ceklek.

"Ayo masuk, kenapa diem aja?." Seru Jihoon. Duh gimana ya gak enak bangat rasanya berduaan sama cowok di apart. Gue takut apartnya Jihoon banyak setannya jadi terjadilah hal hal yang tidak diinginkan. "Gue gak bakal ngapa ngapain lo juga kali."

Akhirnya gue masuk aja tuh. Ini dia tinggal sendiri? Kok rapih si? Padahal biasanya kalo tempat yang ditinggalin sama cowok pasti berantakan, ya walau gak semuanya kayak gitu si.

"Je, tolong masakin gue mie ramen dong." Suruh Jihoon saat gue baru duduk di sofa.

Tolong deh disini kan gue tamunya. "Jihoon ini kan apart lo."

"Ya iya emang apart gue. Siapa bilang punya lo?."

"Terus kenapa lo minta masakin sama gue?." Tanya gue.

"Ya karna ada lo. Lagian gapapa lah itung itung simulasi jadi istri gue, Je."

"Enak bangat lo kalo ngomong." Akhirnya gue menuruti permintaan Jihoon, gue pergi ke dapur.

Luka || PARK JIHOON✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang