INA 19

31 6 0
                                    

Terlihat adamson dengan tergesa mendekati vidy.

"Bagaimana vidy?"

"Nona mengalami tekanan tuan, tadi nona sempat bertemu dengan alvin, alya, dan kedua anak mereka.

Nona tidak perlu dirawat, hanya perlu dihindarkan dari hal ini dikemudian hari.

Untuk saat ini kondisi nona baik." jelas jimmy tegas.

Adamson menggenggam tangan vidy "Maaf honey, honey bertemu mereka.

Setelah ini kita pergi oke, supaya vidy tidak bertemu mereka lagi."

"Apa vidy diperbolehkan melakukan perjalanan jauh?"

"Boleh tuan, penerbangan ke jepang nanti malam sudah siap." tanpa ragu jimmy menjawab adamson membuat adamson lega.


Mata vidy perlahan menunjukkan pergerakan sebelum akhirnya membuka matanya.

Vidy mengangkat tangan kirinya yang terdapat infus membuatnya tersenyum kecut.

Ceklek..... pandangan vidy teralihkan ke arah pintu dan langsung bertatapan dengan adamson yang membawa bingkisan yang vidy tak tau apa isi di dalamnya.

Dengan bergegas adamson mendekati brankar vidy dan meletakkan barang yang dibawa diatas nakas.

"Are you oke honey?" tanya adamson yang dijawab anggukan oleh vidy.

"Nanti malam kita ke jepang, barang vidy sudah disiapkan.

Setelah dari sini, kita langsung ke bandara.

Oke sayang...." adamson mencoba memulai pembicaraan saat dirasa putrinya itu tak berniat membuka mulutnya.

Vidy hanya mengangguk untuk menjawab ucapan adamson, dan itu membuat adamson sedih.

"Sudah waktunya makan siang, vidy makan dulu ya.

Daddy suapin...." adamson membuka dan menyiapkan bingkisan yang ternyata isinya adalah makanan untuk vidy.

"Dad vidy rindu gege, boleh vidy ngobrol sama mereka?" lirih vidy menatap adamson yang sedang menyiapkan makanan.

Adamson terdiam sejenak, dirinya benar-benar menahan air matanya agar tak jatuh kini.

"Dad......" panggil vidy saat melihat adamson terdiam.

Adamson melanjutkan kegiatannya yang sempat tertunda, duduk di kursi samping vidy dengan memangku bubur untuk vidy.

"Setelah makan vidy boleh telfon mereka.

Ayo aaaaa......" vidy menerima suapan itu dengan senang hati.

Senyum vidy terlihat setelah mendengar ucapan adamson.

saat bubur vidy habis, adamson meletakkan mangkoknya keatas nakas kemudian memberikan ponsel kepada vidy.

Vidy meraih ponselnya kemudian menatap adamson sendu, "Makasih dad"

Adamson tersenyum kemudian mengusap puncak kepala vidy penuh sayang.

"Daddy keluar dulu ya, jika butuh sesuatu hubungi daddy.

Istirahat setelah telfon gege oke." vidy mengangguk dengan senyum yang terlihat dipaksakan.

Adamson menangkup wajah vidy "Jangan dipaksa jika vidy tak ingin tersenyum.

Jangan membohongi perasaan vidy di depan daddy oke."

Setelah mengatakan itu adamson memeluk vidy sebentar kemudian meninggalkan vidy.

Vidy menatap ponselnya, pertama dirinya mengirimkan pesan kepada zaky dan zidan menanyakan agenda nial dan ken saat ini.

I'm Not AngelTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang